Part 16

5K 229 16
                                        

Author's PoV

Lucky menarik Manda ke belakang punggungnya. Ia ingin melindungi gadis itu dari amarah Adit yang siap meledak.

"Biarkan aku yang bicara padanya kak"Manda merangsek ke depan namun Lucky tetap menyuruhnya berada di belakangnya.

"Apa loe ga lihat wajahnya?Tetaplah disini"tahan Lucky. Adit berjalan menghampiri mereka dengan wajah merah padam.

"Jadi loe yang merebut Manda dari gue"ucap Adit dingin. Rahangnya mengeras.Sampai pembuluh nadi di wajahnya yang putih terlihat.

"Gue gak merebut Manda dari siapapun"ucap Lucky tak kalah dingin.

"Aku mohon jangan bertengkar disini "Manda langsung berada di tengah tengah mereka berdua.Dia tak memperdulikan peringatan Lucky karena ia yakin Adit takkan menyakiti nya.

Beberapa orang yang menyadari ketegangan itu langsung mendekat namun ada pula yang menjauh karena tak mau terlibat.

"Adit.. Kita bicarakan baik baik diluar"Manda menggenggam tangan Adit yang masih mengepal. Namun Adit bahkan tak menolehnya. Dia menatap Lucky bagaikan seorang polisi yang akan menyeret penjahat ke dalam penjara.

"Kak.. Kita jadi pusat perhatian.Kita harus keluar sekarang juga"dengan tangan satunya Manda memegang tangan Lucky. Hal itu semakin membuat Adit geram.

"Lepaskan Man!!"Adit melepaskan genggaman Manda di tangan Lucky. Ia lalu menggandeng Manda keluar.

"Loe mau bawa dia kemana! "kejar Lucky.Lucky berusaha melepaskan cengkraman Adit.

"Jangan menyentuhnya! Loe ga berhak lagi!"Lucky berhasil mendapatkan Manda kembali.

"Emang loe siapa! Hah!Siapa!"Adit mendorong Lucky dengan keras.

"Gue suaminya! "Lucky balik mendorong Adit. Adit menggulung lengan bajunya.

"Sekarang kita buktikan siapa yang berhak memiliki Manda!"Adit bersiap menyerang Lucky. Begitu juga Lucky yang sudah memasang kuda kuda

"Adit!Gue mohon!Jangan seperti ini!"bentak Manda.Ia menarik Adit menjauh dari Lucky.

"Manda! Jangan halangi gue untuk melenyapkan lelaki itu!"Adit mencoba kembali mendekati Lucky namun Manda menahannya.

"Gak!Gue gak mau ada yang terluka disini Dit!Adit..tenanglah.Tenang"Manda memegang pipi Adit dengan lembut. Caranya berhasil. Kemarahan Adit mulai berkurang.Adit menyisipkan jari jari nya ke sela sela rambut Manda.

"Bagaimana ini bisa terjadi Man! Gue gak mau kehilangan elo! Apa loe udah gak mencintai gue lagi?"

Manda menyentuh tangan Adit yang masih membelai rambutnya.
"Loe harusnya gak meragukan cinta gue Dit. Demi Tuhan gue masih sayang banget ama loe. Tapi loe harus terima kenyataan kalau kita sudah tak bisa bersama lagi"ucap Manda dengan berlinangan air mata.

"Kenapa loe ga mau mempertahankan cinta kita Man?Loe bisa kan bercerai dengan dia?Kita bisa kembali bersama seperti dulu"

Manda menggeleng"Gak bisa Dit. Papa Sam bakalan marah dan mencabut semua sahamnya dari perusahaan papa gue. Keluarga gue bakal bangkrut dan gue ga mau melihat mereka sengsara"

"Loe jangan khawatir Man. Kita bisa membangun lagi perusahaan papa loe nanti. Gue janji gue akan lebih sukses dari keluarga Lucky"ucapan Adit begitu meyakinkan.

"Tetep ga bisa Dit. Gue sedang hamil anaknya kak Lucky. Gue ga bisa bercerai darinya"tutur Manda sedih.

Adit mengusap wajahnya dengan kasar"Kalo loe benar benar cinta ama gue,loe ga akan berhubungan ama dia Man. Loe bakal jaga diri. Tapi apa yang loe lakuin? "Adit kembali terbakar emosi.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang