Part 4

5.5K 260 6
                                    

Author PoV

Mata Manda perlahan terbuka. Ia menguap sambil merentangkan tangannya. Manda terkesiap saat tangannya menyentuh sesuatu yang berbulu.

"Ahhhhh.. Apaan ini! "teriak Manda. Ia langsung duduk dan menoleh dengan cepat ke sampingnya.Ternyata itu bulu dada Lucky.

"Duhh ada apa sih. Berisik banget!"Lucky seketika bangun.

"Kok ka Lucky ga pakai baju sih"Manda tak berani menatap Lucky. Ia malah bergidik.

"Semalam gerah banget. Makanya gue copot"jawab Lucky.
Manda memeriksa pakaiannya.

"Gue ga ngapa ngapain loe kali. Gue udah bilang kan kalo gue ga nafsu ama loe"dengus Lucky. Sebuah bantal langsung melayang ke kepalanya.

"Duh.. loe apaan sih! "Lucky balik melempar bantal ke arah Manda dan tepat mengenai wajah Manda.

"Isshh.. Ya udah cepat pakai baju atau buruan ke kamar mandi sana"usir Manda seraya menutupi matanya.

"Sebegitu jijiknya kah loe ampe tutup mata gitu?"

"Ka Lucky haram bagiku"Manda diam sejenak. Sepertinya ada yang salah dengan ucapannya.
"Shiit.. Kita uda nikah. Berarti udah halal dong. Ahh masa bodoh. Aku geli sekali melihat dia"batin Manda.

"Omongan loe nusuk banget. Dasar menyebalkan"gerutu Lucky.

Tok.. Tok.. Tok..

Terdengar suara ketukan dari luar. Lucky segera membuka pintu.

"Astaga Lucky.. Ini sudah siang. Apa kamu masih belum puas juga"Laura tersenyum.

"Mama.. Ga usah mikir yang aneh aneh deh"ucap Lucky kesal

"Habisnya kamu masih berantakan gini. Kamu lupa kalau mama dan papa akan datang? "

"Ya enggaklah ma.. Mungkin aku kecapekan makanya bangun kesiangan"

"Kecapekan karena apa hayoo"Laura terus menggoda anak lelaki satu satunya itu.

"Stop Ma! "Lucky benar benar kesal.

"Iya iya sory sayang.Manda mana? Dia masih tidur? "

"Enggak. Dia udah bangun.Mau kupanggilkan dia? "jawab Lucky masih dengan nada kesalnya.

"Tidak perlu. Mama akan menunggu kalian di bawah"Laura mengusap kepala Lucky sebelum pergi untuk turun menemui Sam, suaminya.

Lucky menutup pintu dengan keras.

"Mama apa apaan sih"gerutu Lucky yang masih saja kesal.

Saat membalikkan badan, ia malah menabrak Manda yang akan keluar.

"Awas dong"sentak Lucky.

"Maaf..aku mau pergi ke kamarku"Manda menundukkan kepalanya,membuka pintu dan keluar dengan terburu-buru.

Langkah Manda terhenti saat ia melihat pintu ruangan di sebelah kamar Lucky sedikit terbuka. Karena penasaran ia pun masuk ke dalam.

"Waooww.."

Manda begitu kaget saat ia tau apa yang ada didalam ruangan itu. Banyak sekali foto maupun lukisan Lucky dan Susan yang terpajang dengan indah.
Ada satu lukisan Susan yang sangat besar yang menarik perhatian Manda. Manda segera menghampiri nya.

"Kakak..lihatlah apa yang telah dilakukan calon suamimu.Tapi mengapa kakak tega meninggalkannya? Mengapa kak Susan malah membuatku terjebak dalam pernikahan ini?Mengapa kak?? Mengapa??"Tanpa sadar air mata Manda turun.Ia menatap lukisan itu cukup lama.

"Apa yang loe lakuin disini?"

"Haaah? "

Pyaaaaar....

Tak sengaja tangan Manda menyenggol salah satu foto yang ada di atas meja.

Dengan wajah merah padam,Lucky menghampiri Manda yang saat ini ketakutan.

"Ma.. Maaf kak.. Aku tidak sengaja"Manda berusaha mengambil foto yang telah retak itu. Tapi ia malah tergores kacanya. Manda meringis.

"Jangan menyentuhnya!"Lucky menampik tangan Manda.Namun Manda tetap ingin membersihkan foto itu dari pecahan kaca.

"Stop!gue bilang ga usah! "Tanpa sadar,cengkraman Lucky membuat luka dijari Manda semakin lebar.Manda pun tak sadar jika darah segar sedang mengalir di tangannya.

"Kak aku beneran tidak sengaja.Kak Lucky membuatku terkejut sampai aku...

"Ga sengaja loe bilang? Berapa kali loe bilang ga sengaja?Apa setiap kali loe melakukan kesalahan itu artinya ga di sengaja gitu. Hah!"bentak Lucky.

"Loe emang perusak Man! Loe perusak hubungan gue ama Susan!Apa loe belum cukup bikin hidup gue hancur sampai foto aja loe rusak!Apa sebenarnya mau loe!"

Kali ini wajah Manda yang memerah. Ucapan Lucky sangat menyakiti hatinya.

"Sudah cukup kak! Apa kak Lucky fikir hanya kakak yang menderita disini?Tidak!tapi aku juga menderita kak! Apa kakak pernah berfikir jika aku juga mempunyai seseorang yang aku cintai? Tidak kan! Kak Lucky hanya mementingkan diri sendiri dan selalu saja menyalahkan ku!Ka Lucky baru mengenal dan berhubungan dengan kak Susan selama setahun kan!Tapi aku! Aku dan Adit, kekasihku sudah berhubungan selama 8 tahun kak! Bayangkan! Siapa yang lebih sakit karena pernikahan ini? Cinta siapa yang jauh lebih besar? Penderitaan siapa yang jauh lebih besar kak. Katakan!!

Manda berlinangan air mata. Ia telah dikuasai oleh kemarahan nya yang sangat tinggi. Kali ini kesabaran nya benar benar sudah habis.

Lucky tertegun. Ia hanya bisa diam. Tak sanggup membalas perkataan Manda.

Manda berlari keluar sambil menangis.

"Man... "panggil Lucky. Namun Manda telah menghilang dari pandangan nya. Ia kaget saat mengetahui lantai nya penuh bercak darah. Ia baru ingat bahwa jari Manda tadi terluka.
Ia pun berlari mengejar Manda.

"Manda.. "panggil Laura saat Manda melewati ruang tamu. Manda berhenti dan Laura segera menghampiri nya.

"Sayang, mama mendengar suara teriakan kalian. Apa kalian bertengkar?Apa kamu baik baik saja?"tanya Laura cemas.

"Aku tidak apa apa. Maaf ma.. Aku harus pergi"Manda kembali berlari dan keluar dari rumah.

"Astaga apa ini darah? "Sam yang baru saja kembali dari dapur seketika terkejut melihat banyak noda merah di lantai. Laura pun ikut terkejut karena ia baru menyadari nya.

"Jangan jangan itu darah Manda.Ia keluar sambil menangis tadi"ucap Laura cemas
"Lucky! Ada apa ini!Papa mendengar pertengkaran kalian! "Sam menghentikan Lucky yang baru saja turun dari tangga.

"Aku akan menjelaskan nya nanti Pa. Jangan sekarang"

"Tapi Ky.. "

"Pa.. Biarkan Lucky menyelesaikan masalahnya dulu"ucap Laura.

"Baiklah"Sam pun membiarkan Lucky pergi.
Lucky segera pergi ke garasi,menstater mobilnya dan mengemudikannya dengan cepat keluar rumah.

Manda PoV

Aku terus berlari sambil terisak menyusuri jalanan yang sangat ramai. Aku tak memperdulikan tatapan banyak orang.Mungkin mereka menganggapku sudah gila. Biarlah! Duniaku memang sudah gila! Aku meringis kesakitan saat baru kusadari luka di tanganku semakin perih rasanya. Dan baju putihku! Oh tidak!bajuku juga penuh bercak darah. Mungkin juga wajahku, karena aku berulang kali mengelap air mataku dengan tangan.

Ciiiiiittt...

Suara rem yang diinjak kuat kuat terdengar nyaring di telingaku. Aku tak mengerti mengapa tiba-tiba ada sebuah mobil yang berada tepat di hadapanku. Aku sampai ta sanggup bergerak.Aku lebih memilih memejamkan mata. Pasrah dengan apa yang akan terjadi padaku.

*,*

Ngetiknya sambil nahan ngantuk.Jadi sory kalo ada kata" yang ga pas.So,gimana ceritanya? Seru ga sih.Jujur aja ya?

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang