"Kak! Apa yang mau loe lakuin"pekik Manda
"Kenapa!Kenapa loe mau nikah ama gue. Kenapa loe gak lari aja atau mengancam bunuh diri saat mereka maksa loe!!"bentak Lucky tepat di depan wajah Manda.
"Tapi.. Tapi aku "Manda mulai menangis.
"Tapi apa!Tega loe ya merebut calon suami dari kakak loe sendiri!"
"Tapi kak Susan sendiri yang udah ninggalin kamu kak!"pekik Manda yang saat ini ketakutan.
"Gue yakin dia bakal kembali ama gue!Dan saat dia kembali lagi,gue akan ceraikan loe. Ngerti!!"Lucky menatap tajam Manda. Ia melepaskan cengkraman nya dan menjauh dari Manda. Ia turun dan berjalan keluar dari kamar.
Manda PoV
Braaak!!
Aku tersentak kaget saat pintu dibanting dengan keras oleh Kak Lucky.
Aku tak bisa membendung air mataku yang seketika turun begitu deras.
Aku sesenggukan seraya memeluk guling.Bisa bisanya dia menyalahkan ku padahal dia juga tak bertindak apa apa untuk mencegah pernikahan itu. Dia fikir hanya dia yang tersiksa? Tidak! justru akulah yang jauh lebih tersiksa dengan pernikahan ini.Aku sudah mengorbankan semuanya termasuk mimpi mimpiku. Termasuk Adit.Aku segera mengambil hape dari koperku.Aku mencari kontak Adit.Ketemu.Aku hampir menekan tombol call tapi segera kubatalkan.
"Tidak.. Aku tidak bisa melakukan ini..Bagaimana bisa aku memberitahu nya?Oh Tuhan apa yang harus kulakukan?"jeritku dalam hati. Aku meremas selimut dengan kuat.
"Adit,maafin aku"gumamku seraya mengelus foto Adit yang kujadikan wallpaper. Sepertinya itu saja yang bisa kulakukan saat ini
Aditya Putra. Dia kekasihku.Awal pertemuan kami begitu tak terduga.
Saat itu aku masih berseragam putih biru. Ya hubungan kami terjalin saat aku masih SMP. Dan itu bertahan hingga detik ini. Maksudku 3 jam lalu.Karena sekarang aku sudah dimiliki oleh orang lain.Aku menerawang mengingat kembali kenangan itu.
Pagi itu aku terlambat bangun.Dengan tergopoh gopoh aku pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda. Di perjalanan aku melihat seorang pemuda sedang memarahi motornya.Sepertinya motor nya tengah mogok.Itulah pertama kali aku melihat Adit.
Aku pun tak berniat menghampiri nya namun dia malah menghadangku."Ehhh stop!Gue nebeng ya. Loe anak SMP Cendekia juga kan?"dia melihat kaus kakiku yang memang bertuliskan nama sekolah.Aku mengangguk.
"Tapi kan sepeda ku gak ada boncengan nya"Dia melirik sekilas ke belakang sepedaku.
"Loe naik depan aja ya. Biar gue yang bonceng"Aku ternganga mendengar nya.
Dia lalu mengambil alih sepedaku"Ayo naik!"suruhnya. Dengan agak ragu aku naik ke depan. Dia mulai menggenjot sepedanya.
Oh gosh! Aku sulit bernafas saat berada begitu dekat dengan nya.Apalagi sesekali dia tak sengaja menyentuh tanganku yang memang kuletakkan di dekat stang sepeda. Aku pun bisa merasakan hembusan nafasnya yang menerpa telingaku.
Kami sampai di sekolah saat gerbang sudah tertutup.Kami pun memohon dengan memelas agar dibiarkan masuk. Guru memang mengizinkan kami masuk namun kami harus dihukum karena terlambat.
Perfect!!hukuman itu adalah membersihkan halaman sekolah yang rupanya belum sempat disapu oleh Pak Bon.Sejak saat itu, kami mulai sering bertemu baik di dalam sekolah maupun saaat di luar sekolah. Kami pun mulai merasakan kecocokan setelah 4 bulan semenjak pertemuan pertama kami.
Puncaknya saat pementasan drama perpisahan kelas 3 dia menyatakan cintanya. Waktu itu aku berperan sebagai Juliet sedangkan Adit sebagai Romeo.Acara berlangsung lancar hingga akhir. Tapi tiba-tiba Adit jatuh pingsan persis sewaktu dia memerankan Romeo yang meninggal saat meminum racun.Kami semua yang ada disana pun panik. Terutama aku.
Tiba-tiba lampu padam beberapa saat lalu kembali menyala. Anehnya semua yang tadi mengerumuni kami hilang entah kemana.
Aku menoleh ke sana kemari dan seketika aku terbelalak melihat lampu berwarna warni yang membentuk sebuah kalimat di dinding panggung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Destiny?
Roman d'amourManda harus menghadapi kenyataan bahwa hubungan yang dijalaninya bersama Adit selama 8 tahun harus berakhir karena ia dinikahkan paksa dengan calon kakak iparnya sendiri,Lucky. Masalah terus saja hadir dalam hidup nya.Puncaknya ia harus rela kehilan...