Part 10

5.5K 244 6
                                    

Warning!!Ada konten 18+..

"Kak please..apa yang mau kak Lucky lakukan"Manda mulai panik apalagi saat Lucky mendekatkan wajahnya dan jemari nya menyentuh tengkuk Manda.Membuat Manda seketika merasa geli.Manda menutup matanya.

"Hey...buka mata loe"

Manda membuka matanya. Ia bingung saat melihat daun di tangan Lucky.

"Ada daun di leher loe. Loe fikir gue mau melakukan apa heh?Mau nyium elo? "Lucky tertawa melihat pipi Manda yang merona merah.

"Ishhh apaan sih kak"rungut Manda kesal sekaligus malu. Dengan buru buru ia naik ke atas tempat tidur dan berbaring.

"Loe pengen ya? "goda Lucky yang ikut berbaring di sebelahnya.

"Ihh enggak kak!"Manda melotot seraya memukul Lucky dengan guling.

"Beneran gak pengen?"Lucky terus saja menggoda Manda.

"Ihh lebih baik aku cium kambing daripada kak Lucky"

"Tapi kambingnya gak mau sama loe.Hahaha"Lucky tertawa keras. Manda jadi ikut menyunggingkan senyumnya. Ia senang melihat Lucky seperti itu. Lucky bisa melupakan sakit hatinya untuk sementara.

"Udah kak! Aku mau tidur"Manda memejamkan matanya. Ia memang sudah sangat mengantuk.Dengan cepat ia tertidur sementara Lucky masih terjaga. Kali ini ia tak bisa tidur dengan tenang.

Lucky teringat tentang pertengkaran nya tadi dengan Susan. Ia masih sulit menyangka bahwa gadis yang dicintainya itu justru memberikan rasa sakit yang luar biasa. Tidak mudah melupakan Susan karena selama dia percaya Susan akan kembali bersamanya,mereka bisa melanjutkan kembali pernikahan mereka.Tapi apa yang terjadi hari ini?Susan memang kembali dan dia membawa luka untuk diberikan kepada nya.

Lucky menoleh ke Manda. Untung masih ada gadis itu yang berada disisinya.Jika tidak ia akan lebih down lagi.

Tak lama Lucky pun ikut tertidur

Pagi tiba..

Lucky bangun terlebih dahulu dibanding Manda.Ia segera mandi dan berpakaian dengan rapi.

"Man.. Bangun. Gue mau pergi"Lucky menepuk pipi Manda.

"Hmmm.. Iya kak"ucap Manda hampir tak terdengar.Ia membuka matanya sebentar lalu kembali tertidur.

"Dasar pemalas sekali"cibir Lucky.Ia pun keluar dari kamar hotel.

"Halo.. Iya pa. Lucky akan sampai di kantor sebentar lagi"ucapnya di telepon.Baru mematikan telepon ada yang menelponya lagi.

"Halo kenapa Za..Hah loe kerumah gue?ngapain?..gue udah ga tinggal disana.. Nanti gue ceritain.. Sekarang gue nginep di hotel Ritz Calton.. Iya iya.. "
Ia menyetop taxi sambil terus berbicara dengan Reza.

Sampai di kantor Sam langsung memperkenalkan nya sebagai Manager pada seluruh jajaran pegawai nya.

Beberapa wanita memandangi Lucky dengan tatapan kagum.Lucky tak memperdulikan mereka. Ia selalu merasa risih jika diperlakukan seperti itu. Ia sudah mengalami ini sejak SMA.Ia mengakui bahwa ia memang menarik tapi ia tak pernah menyombongkan diri atas semua kelebihan yang diberikan Tuhan padanya.

Setelah berkutat dengan pekerjaan barunya,Lucky pun keluar dari kantor menjelang malam.Saat hendak menuju parkiran ia bersenggolan dengan Ricky yang akan masuk ke mobilnya.

"Hey hati-hati dong"ucap Ricky kesal.

"Apa yang loe lakuin disini"tanya Lucky dingin.

"Gue bekerja di kantor ini"ucapnya dengan sok bangga.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang