Part 28

4.5K 199 5
                                    

Lucky's PoV

Aku menghampiri mereka yang salah tingkah karena kehadiranku.Terutama Reza.

"E..itu tadi gue cuma mau bantuin Manda doang kok.Matanya kelilipan"

"Santai aja Za..gue udah liat semuanya kok.Ga mungkin lha loe suka ama istri gue"

Dia terdiam sejenak"Gue emang suka ama Manda. Gue sayang ama dia"

"Apa!! "pekikku dan Manda berbarengan.Dia lalu tertawa.

"Gue sayang ama dia sebatas adik kok"ucapnya sambil menatap Manda.Manda memukul lengannya pelan.

"Ishh..kak Reza ada ada saja"ucap Manda.

"Emang loe fikir gue serius tadi? "Mereka kemudian tertawa bersama.

"Woy.. Udah !muka loe jangan horor gitu napa"Reza mengagetkan ku yang sejak tadi masih melamunkan ucapannya.

Entah kenapa aku jadi takut akan kehilangan Manda. Aku takut ada seseorang yang akan mengambil nya dariku.

"Udah ya gue mau pulang dulu. gue kesini cuma mau lihat keadaannya Manda tadi. Selamat pagi"pamit Reza.

"Eh ga sarapan dulu Za"ucap mamaku saat melintas di depan kami.

"Tidak usah tan.Saya sarapan di luar saja"tolaknya sopan.

"Disini aja lah Za. Mumpung gratis"ucapku.Dia pun nyengir.

"Oke"jawabnya singkat. Kami pun duduk di atas meja makan menunggu papa yang belum turun juga dari kamar. Tak lama papa pun datang.

"Pagi... Eh ada kamu Za"Papa menarik kursinya dan langsung duduk.

"Iya Om.Saya mampir sarapan disini.Boleh kan?"

"Iya boleh dong. Asal tagihan nya ga lupa"
Kami pun tertawa mendengar gurauan Papa.

"Oh ya Ky kamu ga usah kerja ya hari ini. Lebih baik kamu refreshing sama Manda. Itung itung sebagai ganti bulan madu kalian yang ga pernah kesampaian"

Aku dan Manda berpandangan sejenak dan saling memberi kode. Aku memang merasa membutuhkan suasana baru. Apalagi Manda.Dia butuh hiburan untuk sesaat bisa melupakan kejadian tadi malam.

"Oke Pa.."Aku pun mulai memikirkan kemana kami akan pergi. Mungkin ke pantai. Ya hanya itulah tempat yang dekat dari kota ini. Aku tak ingin berpergian terlalu jauh mengingat Manda tengah hamil tua.

Setelah waktu sarapan usai, Reza langsung pamit untuk pergi bekerja. Begitu pun dengan papa.Sedangkan aku dan Manda kembali ke kamar untuk bersiap siap.

"Memangnya kita mau kemana kak"Tanya Manda yang sedang merias dirinya.

"Ke pantai seribu aja ya Man"jawabku.Manda terlihat senang sekali.Oh jangan jangan pantai itu tempat favorit nya dengan Adit dulu. Kuharap Manda takkan kembali mengingat Adit di tengah kebersamaan kita nantinya.

Kami berdua pun pergi setelah berpamitan pada Mama.Aku terus memperhatikan Manda yang tak henti tersenyum saat di mobil maupun sesudah kami sampai di pantai.Ia sangat bersemangat dan berjalan menyusuri pantai tanpa alas kaki Karena rasa penasaran ku aku menjadi tidak sabar untuk bertanya.

"Man... "

"Hemm.."ia berhenti dan menoleh ke arahku.

"Loe suka ya ama pantai?"

Dia mengerutkan keningnya"Emangnya kenapa kak?"

"Ya gue lihat dari tadi kayaknya loe bahagia banget pas ada disini"ucapku.

Semoga saja bukan karena Adit.

"Oh aku memang sering banget ke pantai kak. Aku suka dengan suasananya"Ia menghirup nafas dalam dalam.Ucapannya sedikit melegakan perasaanku. Ku akui aku cemburu saat Manda masih mengingat Adit. Aku berharap dia akan cepat melupakan Adit. Bukannya aku egois tapi aku ingin hidup kami tenang. Tak ada orang lain lagi yang difikirkan Manda.Cukup aku saja.Dan juga calon anak kami.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang