Part 12

5.2K 220 4
                                    

Author PoV

Hatchiiiiing!!! Spontan Manda menutup hidungnya.Ia mengusap usap nya sampai memerah.

Untung tadi Luna mau mengantarkan nya ke rumah Lucky untuk mengambil baju bajunya yang tak sempat ia bawa ke hotel. Kalau tidak ia akan memakai baju siapa?

Manda masuk ke dalam kamarnya namun tiba-tiba ia keluar.Ia tak sanggup berada disana karena kejadian tadi malam kembali terbayang dan terasa begitu nyata.Apa dia harus pergi ke rumah orang tuanya saja? Tapi itu tidak mungkin. Ia hanya akan merepotkan dan menambah beban fikiran mereka saja.

Ia tak mau menyusahkan orang tuanya karena masalah nya dengan Lucky.Bahkan sebenarnya kejadian itu tidak bisa disebut sebagai masalah.Itu hal yang wajar bagi mereka yang sudah menikah.

Ya sangat wajar.Tapi tidak bagi mereka yang menikah karena dasar paksaan.

Manda mulai merasa meriang. Seharusnya ia tak perlu hujan hujanan tadi.Ia jadi agak menyesal sekarang.

"Gue udah lelah banget dan gue butuh istirahat sekarang.Gimana ini? "Manda menjadi bimbang.Dengan terpaksa ia kembali masuk ke dalam.Ia mengganti pakaiannya tanpa mandi terlebih dahulu.Ia langsung berbaring di atas tempat tidur.

Menjelang malam Lucky baru tiba di hotel.Selama bekerja tadi ia sama sekali tak bisa fokus.Masalah nya dengan Manda begitu mengganggu fikirannya.
Dengan agak ragu dia membuka pintu.Ia berharap Manda ada didalam dan tidak pergi meninggalkannya.Ditambah lagi ia tak bisa menghubungi Manda berulang kali.Kecemasan semakin menghantuinya.

"Oh syukurlah dia masih kembali kesini"batin Lucky saat melihat Manda yang tengah tidur.

Manda bergerak gelisah di atas tempat tidur.Ia terbangun karena suhu tubuhnya tiba tiba menjadi panas.

"Hatchiiiiing"lagi lagi ia bersin.Lucky segera menghampirinya.

"Loe kenapa?"Manda tak menoleh.Ia sibuk membersihkan cairan yang mulai keluar dari hidungnya.

"Gue ga papa"Manda kembali berbaring.

"Wajah loe pucet banget.Loe pasti sakit kan"

"Loe ga perlu mikirin gue"Manda menahan nafas. Ia baru sadar jika ia memanggil Lucky dengan "elo".

"Aku baik baik saja kak"ucapnya kemudian.Lucky tetap menghampiri Manda dan menyentuh keningnya.

"Astaga.. Badan loe panas banget"ucap Lucky kaget.Manda tak merespon. Saking panasnya ia sampai menggigil kedinginan.Lucky segera mengambil air hangat dan handuk. Lucky mencelupkan handuk itu, memerasnya kemudian meletakkan nya di kepala Manda.

"Kak Lucky tak perlu melakukan ini"Manda menyingkirkan handuk itu.

"Kalo sakit loe tambah parah gimana? Siapa yang akan repot? Gue juga kan"Lucky kembali meletakkan handuk itu.

"Uhhh dingin banget sih"gigi Manda sampai bergemeletuk.Ia sudah membalut tubuhnya dengan selimut tapi tetap tak ada pengaruhnya.

Lucky langsung naik ke tempat tidur dan menarik Manda ke pelukannya.

"Jangan meluk gue! "Manda mendorong Lucky.

"Gue cuma mau nolong loe Man.Kalo loe sampai kenapa kenapa gimana.Udahlah ga usah kebanyakan protes"Lucky kembali memeluk Manda. Kali ini Manda tak menolak lagi karena suhu tubuh Lucky mampu membuatnya hangat.

"Man.. Gue minta maaf karna kejadian kemarin ma...

"Jangan bicarakan hal itu.Atau aku akan hancur karena terus mengingatnya"potong Manda.

Manda terus merintih karena rasa sakitnya sampai akhirnya dia tertidur.Tanpa Manda tahu Lucky terus saja memandanginya dengan perasaan bersalah.Apalagi saat Lucky melihat luka di bibir Manda.Ia teringat kalau ia memang memaksa untuk mencium bibir gadis itu. Dan akibatnya bisa ia lihat sekarang.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang