Part 24

4.6K 206 7
                                    

I'm comeback..
Ga perlu minta maaf lagi deh ya karena uda keseringan minta maaf gara" kelamaan upload.

Pasti udah maklum kan yak!

Ok next.. Happy Reading !
##

Manda's PoV

Akhirnya dia mengatakannya.

Akhirnya kata itu terucap dari bibirnya.

Namun apakah aku bisa membuka hatiku lagi?

Aku takut jika hatiku akan kembali patah.

Aku takut jika dia akan meninggalkanku juga.

Aku tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.

"Kak.."aku menatap matanya birunya yang berbinar binar. Aku tak tahu jika warna bola matanya itu sama denganku.

Senyum mengembang dari bibirnya. Harus kuakui dia memiliki bibir yang sexy.

Wajahnya menunjukkan kebahagiaan padahal ia belum tau apa jawabanku.

"Kak..aku tidak ingin terluka lagi.Aku takut jika cinta yang ku berikan akan berakhir sia sia"aku menunduk dan kembali teringat Adit.

Kak Lucky mengangkat daguku"Mengapa loe berfikir seperti itu Man. Gue ga akan pernah ninggalin elo. Cinta kita berbeda dengan cinta loe ama Adit. Akan gue pastikan itu. Semuanya akan berakhir dengan indah Man.Kejadian itu takkan pernah berulang lagi dalam hidup loe. Loe harus percaya itu"

Dia mempererat genggamannya di tanganku.Aku merasakan dia bersungguh sungguh dengan ucapan nya.

"Aku juga mengharapkan seperti itu kak..tapi.. "Aku mengigit bibir bawahku.Entah kenapa ketakutan ini masih ada dan menahan ku untuk kembali mencintai seseorang.

"Baiklah gue ga akan maksa loe Man"nadanya berubah sedih.

Tuh kan dia kecewa

"Tunggu kak. Kau belum mendengar jawaban ku"aku menarik tangannya karena dia hendak pergi.

"Baiklah kak..aku ingin belajar mencintai mu"

Perlahan senyumnya kembali.

"Loe serius?"

Aku mengangguk dan dia langsung memelukku.

"Thanks Man. Gue akan mendatangkan kebahagiaan buat loe"Kak Lucky mengelus pipiku dan mendekatkan wajahnya. Aku langsung mundur.

"Kak.. "

"Loe bilang mau belajar mencintai gue Man?"

"Iya.. Tapi tidak sekarang"

Lagi lagi dia menampakkan raut kecewanya.

"Oke kalau mamanya ga mau. Biar gue cium anak gue aja"

Dia menundukkan badannya dan berlutut.Dia mencium perutku.Aku tersenyum lebar.Ternyata dia bisa romantis juga. Kufikir dia hanya bisa marah marah seperti pertama kali kita menikah.

"Sudah bekerjalah sana kak"

Dia berdiri dan melihatku dengan tatapan menggoda.

"Kiss dulu dong"ia memejamkan sebelah matanya dan mendekatkan pipinya.

"Kak please... "aku menjauhkan pipinya.

"Oh.. Ayolah..anggap ini sebagai syarat awal memulai hubungan kita"

Aku geleng geleng kepala melihat keras kepalanya.

"Owhhhh fine.."aku mengecup pipinya sekilas.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang