Part 13

4.9K 216 5
                                    

"Aditt..Pelan pelan.. dit.. Dengerin penjelasan gue dulu Dit"pinta Manda seraya memegangi perutnya. Ia takut terjadi sesuatu dengan kandungan nya.

"Mas..mas tunggu! "seorang suster dan satpam menghentikan mereka. Mereka pun berhenti.

"Anda harus bertanggung jawab karena telah merusak peralatan rumah sakit"ucap si satpam.

"Saya mengerti Pak! Tapi sekarang saya sedang ada urusan yang penting!ini ktp saya! Saya akan mengurusnya nanti"ucap Adit setengah membentak.Ia menyerahkan ktp nya dan kembali berjalan sambil menarik Manda

"Adit please lepasin gue..".

Namun Adit tetap menarik tangannya nya sampai di taman samping rumah sakit.

"Adit.. Stop!Loe nyakitin gue!Kenapa loe jadi kasar!"Manda berteriak seraya menangis. Perutnya memang tidak terlalu sakit namun justru tangannya,karena sedari tadi ditarik tarik oleh Adit.

"Arrgh!!Loe sendiri yang memaksa gue bersikap seperti ini Man! "Adit memeriksa pergelangan tangan Manda yang memerah.Sebenarnya ia tak bermaksud menyakiti Manda.Ia hanya terlalu marah.

"Kenapa Man! Apa salah gue??kenapa loe tega mengkhianati gue?"butiran bening terlihat di pelupuk mata Adit.Dia menangis.

Adit jatuh terduduk di atas rumput.

"Gue harap ini cuma mimpi buruk gue"Adit menampar pipinya sendiri. Tapi dia masih terjaga dan Manda ada di sampingnya.Ia kembali menampar pipinya.

"Adit.. Stop!Ini bukan mimpi Dit!"Manda menghentikan perbuatan Adit.

"Dit.. Dengerin penjelasan gue sebentar"Manda memandang Adit dengan wajah yang dipenuhi air mata.

"Sejak kapan Man.Sejak kapan loe jadi seperti ini.Dengan siapa? Siapa ayah anak ini?"nada bicara Adit mulai melemah.Sorot matanya seakan menyiratkan ia sudah kehilangan jiwanya.

Dengan susah payah Manda menelan ludah.

"Gue ingin jujur ama loe sekarang Dit.Gue ga mau menyimpan kebohongan ini terus terusan"Manda menata pernafasan nya. Mencoba mencari kalimat yang tepat.

"Gue ..gue udah menikah Dit"Manda menanti reaksi Adit.Adit memandang nya dengan heran kemudian tersenyum dan tertawa terbahak bahak.

"Hahaha enggak enggak.Lelucon macam apa ini Man?loe pasti bercanda kan? Dan kehamilan loe ini juga bercanda kan?Apa gue sedang ulang tahun sekarang? "Adit memeriksa penanggalan di hapenya.Ternyata hari ulang tahunnya masih sangat jauh.

"Man..  "Adit menoleh ke Manda. Wajahnya kembali berubah tegang.

"Dit.. Gue serius.Tapi pernikahan ini ga gue inginkan Dit. Waktu itu kak Susan kabur dari pernikahannya dengan kak Lucky dan terpaksa gue yang harus menggantikan posisinya.Pas loe pulang gue ga tega memberitahu loe.Gue ga tau caranya.Adit,gue sayang ama loe.Gue ga bermaksud mengkhianati cinta kita Dit"Manda terisak.

Adit hanya diam seribu bahasa dan memalingkan pandangannya.

"Dit.. Maafin gue. Gue ga berdaya waktu itu. Om Sam mengancam gue Dit. Kalau sampai pernikahan itu batal keluarga gue bakalan hancur.Dit..percaya ama gue. Dit bicaralah.."seraya terisak,Manda menyentuh wajah Adit.

"Dit.. Lihat gue "

Namun Adit tetap memandang lurus tanpa ekspresi. Ia sulit mempercayai semua ini. Ia bingung apakah kejadian ini nyata atau tidak.

"Gue mau sendiri"ucapnya.

"Tapi Dit.."

"Pergi Man!! Kumohon! pergilah!Gue mau sendiri! "Bentak Adit garang.Manda terjingkat kaget dan pelan pelan menjauh dari Adit.Ia terus menatap lelaki itu dari jauh.

"Aaaaaaaaaaaahhh!!! "teriakan Adit terdengar begitu menyayat hati Manda.Adit menendang batang pohon mangga berulang kali sampai kakinya kesakitan.

"Adit... "Manda hampir kembali menghampiri Adit.Namun ia urungkan niatnya itu.

"Adit.. Maafin gue.. Maaf"gumam Manda.Ia memutuskan pergi dari sana dengan air matanya yang terus keluar.

##

Lucky PoV

Aku memukul stir mobilku saat tanpa sengaja aku melihat Susan dan Ricky bermesraan di parkiran kantor. Apa mereka tak tahu sedang berada dimana?Untung saja papa sudah pulang.Kalau papa sampai melihatnya bisa bisa mereka dikirim ke neraka.

"Awas saja kalian. Gue ga akan membiarkan kalian bahagia di atas penderitaan gue"

Rasa cintaku pada Susan sudah jauh berkurang bahkan hampir tak bersisa lagi. Tapi kebencianku karena ulah mereka masih sangat besar dan membara.Selama 1 tahun cinta yang aku berikan sia sia saja.Semuanya hanya omong kosong.Aku semakin berang memikirkan kemungkinan  selama ini mereka pasti menertawakan kebodohanku.Bodoh,karena aku tak menyadari pengkhianatan Susan.

Aku mengemudikan mobilku meninggalkan parkiran.
Sepanjang perjalanan aku terus mengumpat dan mencaci mereka.Aku berdoa agar Tuhan membalas perbuatan mereka dengan setimpal.

Tiba-tiba sorot lampu yang sangat terang menyilaukan mataku.

Aku segera membelokkan setir mobilku dengan cepat.Tapi tetap saja aku tak dapat menghindar dari tabrakan.Beruntung tabrakan itu tak terlalu keras dan aku hanya mengalami cedera ringan di kepala karena terbentur stir mobil.

Aku melihat seorang laki laki turun dari mobilnya dan menghampiri ku.

"Eh keluar loe!! "ia menggebrak kap mobil.Aku tak terima dan segera keluar.

"Woy biasa aja donk!Loe yang salah karena udah keluar jalur"ucapku sewot.Kulihat bagian samping mobilku agak remuk. Begitupun dengan mobilnya.

Bug...

Tiba-tiba dia meninju wajahku.

"Sial! "umpatku kesal.Aku berbalik menghajarnya.Hidungnya langsung berdarah karena kerasnya tonjokan ku.

"Kenapa loe cari masalah ama gue!heh!"ucapnya dengan tatapan matanya yang tajam. Ia menarik kerahku sampai aku hampir kehabisan nafas. Aku menendang perutnya dengan lututku dan membuatnya terdorong agak jauh.

"Loe yang cari keributan dulu ama gue!"ucapku tak kalah sengit.Dia berhasil menendang perutku sampai aku terjerembab dan membentur roda mobil.

"Stop.. Stop ada apa ini? "beberapa orang menghampiri kami dan melerai kami yang akan kembali berkelahi.

Sambil mengancam dia kembali masuk kedalam mobilnya dan segera pergi.

"Mas tidak apa apa"Aku hanya mengangguk dan menyuruh semua orang untuk pergi.

Sebelum masuk ke mobil pandangan ku tertuju pada sesuatu yang di atas aspal. Aku segera mengambil nya. Ini adalah sebuah kartu mahasiswa. Mungkin milik lelaki tadi.

"Aditya Putra.Kuliahnya saja di luar negeri tapi kelakuan nya kampungan"rungutku kesal. Aku menyimpannya ke dalam saku bajuku.Dengan menahan sakit aku menyetir mobilku pulang ke rumah.

Untung saja mama dan papa sedang tidak ada dirumah.Aku tak perlu menjelaskan apapun pada mereka.Namun ketika aku masuk kamar, Manda langsung memberondong ku dengan banyak pertanyaan.

"Apa yang terjadi padamu?Apa kau berkelahi?Dengan siapa? "Dia mengobati pelipis mataku yang memar.

"Auhh..tadi mobilku ditabrak seseorang tapi dia malah menyalahkan gue"ucapku kesal.Dia memekik pelan.

"Astaga.. Untung lukamu tak terlalu parah kak"

Aku mengamati Manda. Dilihat dari wajahnya dia terlihat seperti habis menangis lama.Ucapannya juga tak dingin seperti biasanya. Ia kembali normal.

"Loe habis menangis Man?"tanyaku. Ia menatapku sebentar dan kembali mengobati lukaku. Ia ingin mengucapkan sesuatu tapi sepertinya ia kesulitan.

"Emm..kak.Aku hamil"ia menundukkan kepalanya.

"Auhhhh.. Apaaa!!! "karena kaget aku bergerak mendadak hingga membuat luka di perutku semakin terasa nyeri.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang