Part 8

5.3K 247 1
                                    

Yuhu.. Selamat membaca..

Author PoV

Tok.. Tok..Tok..

Manda mengetuk pintu rumahnya.

"Ma.. Pa.. "panggil Manda. Ia mengintip dari jendela.Terlihat Mamanya sedang berjalan menuju pintu.

"Mandaa? "Begitu membuka pintu, Citra segera memeluk putrinya itu.

"Apa kabar ma?"

"Mama baik baik saja.. Tapi"Laura terlihat khawatir.

"Ada apa Ma? Apa ada kabar dari kak Susan?"

"Tidak.. Tapi Adit ada disini Man"

"Apa Ma!"Manda melongok ke dalam. Memang ada Adit yang sedang duduk di ruang tamu.

"Apa Mama sudah memberitahu nya? "Manda menggigit bibirnya.

"Tentu saja tidak.Apa yang bisa Mama jelaskan?Mama tidak tega menceritakan nya pada Adit"

"Untunglah. Kalau waktunya tepat Manda akan menceritakan nya sendiri pada Adit"

Manda dan Citra lalu masuk ke dalam rumah untuk menemui Adit.

"Adit"sapa Manda terlebih dahulu.

"Man.. "Adit langsung menghampiri Manda.Manda memberi kode agar mereka keluar. Mereka lalu keluar menuju taman depan setelah meminta izin pada Citra.

"Man.. Gue minta maaf kalau kejutan gue tadi pagi bikin loe marah.Tapi mengapa loe harus lari dari gue?"Adit menggenggam tangan Manda.

"Maaf Dit, gue cuma syok aja karena loe melamar gue tiba-tiba. Gue bingung mesti jawab apa"Manda menundukkan kepalanya. Rasanya tak mengenakkan jika harus berbohong pada Adit.

"Loe belum siap menikah ama gue?"Adit mengangkat dagu Manda agar ia bisa menatap mata gadis itu.

"Ah gue.. "Manda berusaha menahan air matanya yang akan jatuh.

"Gue tau.. Loe pasti ingin meraih mimpi loe dulu kan buat bekerja di departemen luar negeri. Tenang aja Man. Gue bakal setia nunggu loe. Gue juga mau sukses dulu.Sampai waktu itu tiba, kita nikmati dulu kebersamaan kita"ucap Adit seraya memeluk Manda.

"Terima kasih Dit"Manda tak tahu harus mengucapkan apa lagi. Ia benar benar ingin menangis sekarang.

"Apa loe bakal tetep setia kalau tau gue udah nikah Dit? "batin Manda.

Adit merasakan bahunya basah.

"Man kok loe nangis?"Adit langsung menyeka air mata Manda.

"Gue cuma terharu aja ama cinta loe yang begitu besar ama gue"Ucap Manda.Adit tersenyum.

"Ya iya dong. Udahlah kita lupakan pembicaraan menyedihkan ini. Yuk ke bukit belakang rumah loe"Adit tiba-tiba menggandeng tangan Manda.Manda pun menurut.

Sampai diatas mereka berdua menikmati sejenak pemandangan dari atas bukit.

"Dulu setiap pulang dari sekolah kita selalu main disini kan?"ucap Adit.

"Iyaa.. Kita biasa main petak umpet, main layangan haha padahal kita udah SMA waktu itu"kenang Manda.

"Ahh layangan! Main lagi yuk!"

Manda terbelalak"Yang bener aja Dit. Kita udah dewasa.Gak ah"tolak Manda.

"Ayolah..oke loe tunggu disini ya"Adit mencolek dagu Manda lalu berlari menuruni bukit sebelum Manda sempat menjawab.

Cukup lama Manda menunggu sendirian, sampai akhirnya Adit datang dengan 2 layangan.

"Nih"Adit memberikan satu layangan pada Manda.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang