Part 6

5.5K 260 4
                                    

Happy Reading..
Sory next nya lama..

Lucky PoV

Aku tak mengerti kemana gadis itu pergi.Aku sudah mencarinya kemana mana tapi aku tak juga menemukannya.Sialnya lagi aku tak mempunyai nomornya.Tapi seingatku dia tak membawa handphone tadi.Jadi percuma saja meski aku mempunyai nomornya aku tetap tak bisa menghubungi nya.

Meski dulu aku sering berkunjung ke rumahnya untuk menemui Susan, tapi aku jarang sekali bertemu dengan Manda.Jadi aku tak begitu akrab dengannya.

Ngomong-ngomong apakah tadi aku memang sudah keterlaluan padanya? Tapi kurasa tidak. Siapapun yang berada di posisiku pasti bertindak sama denganku.

Drrrrttt..

"Halo maa..belum... Aku masih mencari dia.. Iya nanti Lucky kabarin.. Iya ma iya.. Bye"aku menutup pembicaraan.

Ternyata,selain menjadi gadis yang menyebalkan sekarang dia juga menjadi gadis yang merepotkan.

Perutku tiba-tiba berbunyi.Astaga aku lupa kalau tadi belum sarapan. Pantas aku merasa pusing dan lemas.
Aku segera menepikan mobilku di pinggir jalan, lalu membeli roti dan air mineral di sebuah warung.

Baru saja memakan setengah roti tiba-tiba ada yang menabrakku cukup keras hingga roti dan air mineral ku terjatuh.

"Maaf mas.. Maafkan saya"Dia hanya menunduk.Tak menatapku sama sekali.

Mataku melebar. Ini dia yang kucari cari sejak tadi.Tapi mengapa dia terlihat sangat terburu-buru?

"Man... "aku langsung menggengam tangannya sebelum dia sempat berlari lagi. Dia menoleh dan terkejut melihatku.

"Kak Lucky??"

"Loe kenapa?"aku heran melihat nya basah kuyup. Memangnya tadi hujan? Tapi jalanan ini kering kering saja.

"Aku tidak apa-apa. Lepaskan! "jawabnya ketus.Sial!padahal tadi aku ingin berbicara lembut padanya.Tapi ternyata ini reaksinya? Aku langsung melepas genggamanku.

"Loe mau kemana! Kita harus pulang!"ucapku lebih ketus.

"Aku memang akan pulang kak!

"Kalau gitu cepat naik mobil! "

"Aku bisa pulang sendiri!"lagi lagi ia menjawab dengan ketus.

Dia menyetop sebuah taksi dan langsung masuk ke dalamnya.Taksi itu lalu melaju dengan kecepatan lumayan tinggi.

"Sial!!apa dia gak bisa menghargai gue sama sekali"aku masuk ke dalam mobil sambil membanting pintu.

"Apa dia benar-benar akan pulang ke rumah gue? Atau justru pulang ke rumahnya sendiri? "batinku sambil berusaha mengejar Taxi tadi.

Aku berhasil melihat taxi itu dan dia menuju arah yang benar yaitu arah ke rumahku.

Sesampainya di depan rumah kulihat Manda masih berdiri disana dan sedang berbicara dengan si supir taxi.Aku mengemudikan mobilku mendekat ke arah mereka.

"Ada apa ini?"tanyaku begitu keluar dari mobil.

"Dia tak membawa uang mas"

"Saya sudah bilang kan pak kalau saya akan mengambil uang didalam"Manda terlihat kesal.

"Tapi bisa saja mbak melarikan diri"

"Pak hari ini saya sudah cukup kesal. Jangan membuat saya semakin marah!"Dia kemudian pergi gitu aja.

"Udah.. Udah..ni pak uangnya"aku memberikan beberapa lembar uang ratusan. Supir itu menerima nya dengan sangat senang.Taxi itu pun segera melaju meninggalkan rumah kami.

Are You My Destiny? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang