Author's PoV
Lucky berbohong pada Manda jika dia akan menemui Reza. Nyatanya ia menyanggupi permintaan Susan.Ia ingin menyelesaikan semuanya dan tak ingin berurusan lagi dengan Susan.
Lucky memainkan jari jarinya. Ia sudah menunggu selama setengah jam tapi Susan tak kunjung datang juga.Kalau sampai 10 menit lagi gadis itu tak muncul juga,ia akan pergi dari sana.
Namun belum 10 menit,Susan akhirnya datang juga.Ia duduk di di kursi yang terletak di depan Lucky.
"Maaf gue telat Luc"ucapnya.Lucky hanya menaikkan kedua alisnya.
"Apa tujuan loe menemui gue?"Lucky melihat baju yang dikenakan Susan. Ekspresi nya langsung berubah.
"Kenapa loe make baju itu"ucapnya dingin.
Susan tersenyum "Gue suka baju ini Luc.Ini baju yang loe berikan saat.... "
"Stop!Apa loe ga punya malu Sue!Gue udah ga mau membahas masa lalu!"Lucky berdiri dari kursinya.Susan ikut berdiri.
"Luc.. Gue cuma mau minta maaf"Susan menghampirinya dan meminta agar Lucky kembali duduk.
"Gue udah maafin loe meski belum sepenuhnya.Gue malah bersyukur karena secara ga langsung loe udah buka topeng loe yang sebenarnya.Gue beruntung karena gue ga nikah ama loe"
Ucapan Lucky begitu pedas dan menyakitkan untuk didengarnya. Membuat Susan tak bisa menyembunyikan raut kesalnya.
"Denger Sue!Gue gak mau lagi berhubungan ama loe! Jangan masuk lagi ke kehidupan gue.Kalau loe bener bener merasa bersalah mulai sekarang jangan mengganggu gue dan Manda lagi"Susan agak kaget mendengarnya.
"Tapi gue ga mau musuhan ama loe Luc.. Gue tau gue salah tapi gue harap hubungan kita tak berakhir dengan buruk Luc.Loe bisa kan nganggep gue sebagai teman? "Susan menyentuh jemari Lucky di atas meja namun Lucky dengan cepat menarik tangannya ke bawah.
"Jangan menyentuh gue Sue, terlalu sulit untuk kembali membuat hubungan ini membaik.Karena loe udah merusak nya berkeping keping"
"Kasih gue kesempatan untuk memperbaiki kesalahan gue Luc"
"Kesempatan itu sudah tidak dipelukan lagi Sue.Manda udah memperbaiki hati gue yang hancur dan gue sama sekali gak butuh elo"
Hati Susan semakin sakit mendengar nya. Ia tidak menyangka Lucky bisa berkata sekasar itu.
"Luc gue sangat menyesal Luc dan gue udah terima hukuman gue. Ricky ternyata selingkuhin gue dan sekarang gue udah ga punya siapa siapa Luc. Gue takut buat kembali lagi ke rumah"
Lucky berusaha tak terpengaruh dengan cerita sedih Susan.
"Apa loe beneran udah melupakan gue Luc. Apa loe udah gak cinta lagi ama gue"
Lucky tertawa"Pertanyaan bodoh seperti apa itu?Apa menurut loe cinta itu masih ada? Cinta gue buat elo udah hilang tak bersisa Sue.Lagian kenapa loe membahas soal itu?Gue udah nikah ama Manda dan gue cinta ama dia.Gue ga tertarik lagi membahas masa lalu kita"
Lucky menyeruput jus apelnya.
"Udahlah gue masih banyak urusan. Sampai jumpa"Lucky langsung berdiri begitu saja dan pergi dari restoran.
Susan mengusap air matanya yang akan turun dengan kasar. Ia mengambil tasnya dan berjalan pergi dengan langkah yang cepat.
##
Manda's PoV
Aku melihat bayanganku sendiri di atas kolam renang.Wajahku tampak menyedihkan karena aku terus terusan menangis.Aku sudah kehilangan sinar harapanku.Oke aku memang menginginkan Adit pergi namun bukan seperti ini caranya.
"Man... "
Wajahku langsung berubah cerah saat bayangan Adit terbentuk di permukaan kolam.
"Adit.. "pekikku senang.
"Mengapa loe sedih Man? "
Aku langsung menyunggingkan senyum manisku"Gue ga sedih kok"
"Loe harus bahagia Man"
Aku mengangguk kuat kuat"Gue pasti bahagia Dit"
"Jaga diri loe baik baik ya Man.Gue mau pergi dulu"
"Enggak Dit.Loe ga boleh kemana mana! Gue masih butuh loe!"wajahku kembali sedih.
"Udah ada seseorang yang bisa menjaga elo Man..
Perlahan bayangan Adit mulai terlihat samar samar.
"Dit.. Tunggu!Gue masih ingin bicara ama loe! "teriakku.
Namun bayangan Adit sudah menghilang total dan berganti dengan bayanganku sendiri.
"Adittttt!! Enggak!Jangan pergi lagi!"tanganku mengacak acak air berusaha menemukannya.
Karena terlalu panik aku pun tercebur ke kolam renang.
Aku berenang sambil terus mencarinya.Namun dia tak ada."Adit!"teriakku. Kakikku mendadak tak bisa digerakkan.Aku berusaha naik tapi tak bisa. Tanganku hanya bisa menggapai gapai di permukaan.
"To.. Tolong! "aku pun timbul tenggelam.Apa aku akan menyusul Adit? Apa aku dan dia ditakdirkan bersatu di alam sana?
Aku sudah merasa lelah dan lemas karena banyaknya air yang masuk ke paru paruku."Manda???!!
Aku mendengar suara jeritan dari atas sana.Tapi suara itu bukan kak Lucky.Entah itu siapa yang pasti aku pernah mendengar suara itu.
Aku pun nyaris tak sadarkan diri.Sebelum benar benar menutup mata ada seseorang yang memeluk tubuhku
##
Author's PoV
Reza membaringkan Manda di atas lantai setelah susah payah membawanya ke atas.
"Manda sadarlah"Reza menepuk nepuk pipi Manda.Tapi tentu saja dia belum sadar.
"Bagaimana ini?!"pekiknya panik Ia hanya bisa memikirkan satu cara yang sering ia lihat di film film.
Ia pun tak bisa menunggu bantuan lebih lama lagi karena semua orang di rumah Lucky entah pergi kemana. Yang ada hanyalah satpam di depan sana.
"Manda Lucky maafin gue"Reza memejamkan matanya sejenak.
Ia membuka mulut Manda lalu memberikan nafas buatan.Satu kali ia belum berhasil.
"Astaga.. Lucky.. gue bener bener minta maaf"Reza kembali memberikan nafas buatannya.Namun belum berhasil juga.Ia kembali mendekatkan bibirnya ke Manda.
"Reza apa yang loe lakuin!!"bentak Lucky saat ia melihat Reza mencium bibir istrinya itu.
Lucky menarik Reza untuk berdiri dan langsung menghajarnya.
"Luc.. Dengerin gue dulu!"
Bugg..
Reza sampai tercebur ke kolam karena kerasnya pukulan Lucky.Lucky ikut menyeburkan dirinya dan kembali memukuli Reza.
"Lucky stop!"Reza pun meninju pipi Lucky agar dia tak terus terusan emosi dan bertindak gegabah.Mereka harus segera menyelamatkan Manda.
"Lihat kondisi istri loe! "bentak Reza sambil menggerakkan kepala Lucky untuk menoleh ke Manda.
*,*
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Destiny?
RomanceManda harus menghadapi kenyataan bahwa hubungan yang dijalaninya bersama Adit selama 8 tahun harus berakhir karena ia dinikahkan paksa dengan calon kakak iparnya sendiri,Lucky. Masalah terus saja hadir dalam hidup nya.Puncaknya ia harus rela kehilan...