Maybe

2.4K 176 17
                                    


"Sweety!!" teriak bom saat dara dan jiyong masuk kedalam dorm 2ne1.

"Bommie" dara berlari menghampiri sahabat sekaligus keluarga bagi nya dan memeluknya erat. "I miss you bommie-ah" ucap dara saat ia memeluk erat park bom yang merentangkan kedua tangannya dan ikut memeluk erat wanita mungilnya.

Jiyong pun duduk dengan sendirinya
"Yak! Siapa yang menyuruh mu duduk huh!" oceh bom saat melihat jiyong yang tengah duduk dibangku milik grupnya,dara pun menoleh dan melepaskan pelukannya serta tertawa kecil melihat ekspresi jiyong kaget saat park bom meneriakinya.

"Astaga nunna kau pelit sekali"

"Aku pelit? Heloww!! Kwon jiyong! Hmm maksud ku Gdragon!! Asal kau tau aku sangat kesal kepadamu,karna apa?!" ucap bom terhenti dan ia pun menatap dara dihadapannya serta kembali menoleh kearah jiyong dengan kesalnya.

"Karna apa?" sambung jiyong dengan tatapan herannya.

"Karna kau menyakiti my sweety ku!! Kau membuat nya menangis lagi kwon!!" dara pun menganga saat bom memaki jiyong karna masalah malam kemarin ia pun menyenggol tangan kanan bom dan menatapnya
"Bommie-ah" gerutu dara

"Hai! My sweety, kau itu jangan terlalu lemah sehingga kau selalu saja disakitinya! Apa kau tak lelah huh! Aku sangat peduli pada mu my sweety,jadi kumohon tolong tegaslah kepadanya,jika kau seperti ini terus kau yang akan terus disakiti!" jelas bom.

Jiyong hanya menundukan kepala nya dan menghela nafas kasarnya,kata-kata bom barusan menusuk tepat dihatinya yang paling dalam,ia pun mendengar itu seperti semburan petir yang berkilap dan menyambar dirinya.
Dara pun langsung terdiam dan menoleh kearah jiyong yang sedang menundukan kepala nya.

"Bommie-ah,aku tak apa. Aku sudah--"

"Sudah apa dara? Sudah bermaafan? Dan kau sudah memaafkan nya? Kau luluh? Ingat dara semakin kau terus memaafkan nya semakin ia menyakiti mu" cetus bom dan menoleh kearah jiyong yang menundukan kepalanya,kali ini ia sudah tak tahan melihat sahabatnya terus disakiti,tanpa ada rasa bersalah pun bom lantang berbicara dihadapan jiyong langsung dan memakinya.

"Bommie-ah aku--"

"Mianhae, mianhae nunna. Maaf jika aku terus menyakiti dara. Aku pun tak tahan melihat ini,melihat dia menangis,melihat dia termenung,melihat ia sakit. Aku pun tak tahan dengan ini,tapi aku bisa apa? Aku hanya bisa mencintai nya tulus dari hati ku walaupun cobaan cinta ku semakin curam didepan sana,entah hari ini,esok atau kapan pun aku pun tak tau apakah aku bisa tak membuatnya menangis. Aku hanya bisa mencintai nya,itu yang aku bisa" jelas jiyong dengan wajah penuh penyesalannya.

"Semakin aku mencintai nya semakin pula aku menyakitinya,aku ingin sekali membuatnya selalu tersenyum tapi itu sangat sulit bagi ku,aku malah selalu membuat nya menangis,aku membuatnya tersakiti setiap aku berada disampingnya. Tapi aku sangat mencintainya nunna,aku sangat mencintainya" kali ini bom menganga melihat air mata jiyong turun begitu saja dikedua matanya.

"Tapi aku mohon nunna,tolong percaya aku. Percaya bahwa cinta ku ke dara lebih besar dibanding cinta ku untuk diri ku sendiri. Aku rela mati demi dara,aku rela meninggalkan karir ku,aku rela menusuk jantung ku demi dara dan aku rela--"

"Jiyong-ah" sambut dara dengan rintihan tangisnya.

"Kau lihat nunna,aku membuatnya kembali menangis. Aku juga tak tahan nunna!! Aku tak tahan melihatnya lemah dihadapanku aku ingin mati sekarang juga jika ia menangisi diri ku nunna,aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku memang lelaki pengecut,aku memang sampah,aku lelaki bangsat dan aku lelaki--"

"Jiyong-ah tolong hentikan" bentak dara dengan tangisnya.

Bom pun mulai meneteskan air mata nya dan memeluk dara dihadapnya.
"Maafkan aku jika aku malah memperburuk keadaan,maafkan aku dara" tangis bom.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang