Foto-foto dara pun beredar luas dimana dirinya bersama managernya berada dibandara incheon hendak pergi kesuatu tempat untuk meninggalkan korea.
Dara pun menghempaskan badannya pada ranjang king size rumah rahasianya dimanila,hanya dimanila? Tentu,ia pergi kemanila. Tapi tidak ada yang tau satupun kecuali managernya letak rumah rahasianya ini.
Ia pun membuka ponselnya dan mendapati notif pesan dan panggilan telfon dari ibu jiyong,ibunya dan beberapa orang terdekatnya. Ia hanya menghelah tanpa mau membuka pesan itu,ia berlanjut pada notif berita baru dan tranding dikorea.
Ia membacanya dengan seksama satu persatu berita dirinya dan jiyong,ia tidak menyangka beritanya menjadi situs pertama pada berita internasional.
Dia membaca satu berita yang mana memberi tahu padanya,bahwa jiyong dibawa kerumah sakit atas percobaan bunuh diri.
Mata dara pun memanas dan mulai menitikan air matanya,ia terhentak kaget saat berita itu mengatakan bahwa jiyong mencoba bunuh diri.
Ia mendudukan dirinya dan menyenderkan badannya pada senderan ranjang,ia terdiam dengan air mata deras yang membasahi pipinya,ia menjambak kasar surai panjangnya.
"Ini salah ku" ucapnya bergetar.
Badannya bergetar hebat kali ini,berita yang baru saja ia baca mampu membuat dirinya terhanyut jauh dari jiwa aslinya,ia menyalahkan dirinya saat ini.
"Ini salah ku" teriaknya dan berdiri memecahkan kaca riasnya dengan satu botol parfum parisnya,lalu ia beranjak kearah meja santainya yang dominan kaca.
Ia mengambil salah satu sepatunya yang terbuat dari bongkahan kayu dan melempar kearah meja itu dengan keras,pecahan meja itu berhasil membuat suara gaduh dari dalam kamarnya.
"Dara?" panggil jjangmae dari luar kamar.
Dara pun kembali berteriak "ini semua salahku" ia pun memecahkan semua parfum dan barang-barang miliknya terbuat dari kaca.
"Ini semua salah ku" teriaknya lebih keras.
Jjamgmae pun mengetok pintu kamar itu dengan paniknya.
"Dara?? Dara? Buka pintunya"
"Ini semua salah ku!!"
"Dara... Aku mohon buka pintunya" teriak jjangmae tak kalah kencangnya.
Dara pun tak menghiraukan suara pekikan jjangmae,ia hanya fokus pada satu pecahan kaca dari meja kacanya. Ia mengambil pecahan itu dan menatap nadi ditangannya,ia pun menangis sejadi-jadinya saat ia mengingat wajah terakhir jiyong,ia mengingat dirinya terakhir memeluk jiyong,dan ia terakhir kalinya menatap manik kelam itu dengan air mata yang menumpuk pada kedua bola matanya.
Ia kembali mengingat satu berita dimedia portal yang menyatakan bahwa jiyong dibawa kerumah sakit atas percobaan bunuh diri yang ia lakukan dirumahnya.
Dan itu semua salahnya,salahnya karna dirinya egois meninggalkan jiyong,ia tidak mau mendengar lagi penjelasan jiyong,setan telah memasuki kejiwaannya,alam kesadarannya,ia pun kembali menatap nadi itu dan berbalik menatap satu pecahan kaca yang sedari tadi ia genggam.
Telapak tangannya sudah tergores kecil oleh ujung kaca yang tajam itu,darah mulai terlihat keluar dari telapak tangannya.
Air mata yang berhasil membuat kedua matanya hilang fokus,air mata itu jatuh dengan deras ia memekikkan satu kata dihatinya,tapi entah apa itu,ia meraung akan kesedihannya,kekesalannya,dan kesalahan serta penyesalannya. Suaranya semakin kencang dengan tangis yang semakin pecah.