Tired

1.1K 100 1
                                    

Flashback on-

"Kau gugup ne?" kekeh dara melihat kearah jiyong yang sedang fokus menyetir kearah pinggiran jeju dimana orang tua dara tinggal.

"Sedikit" jiyong pun menarik nafasnya dan menghempaskannya perlahan.

"Wae? Orang tuaku tak akan mengigit mu,honey.." dara pun mengelus lengan kokoh jiyong dan terkekeh dengan geli nya saat menatap wajah jiyong yang penuh ketegangan.

"Ne,tidak mengigit. Tapi kau lihat saja nanti bagaimana raut nyonya park saat menatapku dengan seramnya" ucap jiyong dan membuat kekehan dara bertambah besar.

"Teruslah tertawa,park!" cibir jiyong mendengar kekehan yang penuh ejekan dari kekasihnya ini.

"Oh,come on! Kau itu lelaki sejati honey.." dara pun kembali terkekeh dengan ucapannya.

"Shit! Dara" geram jiyong dan kembali membuat dara tertawa lepas kali ini.

*
Mobil jeep hitam pekat itu pun terparkir didepan rumah minimalis nan mewah yang bernuansa putih dan cream dengan pagar depan yang terbuat dari kayu kokoh yang sangat tinggi hingga menutupi halaman luas yang ada dibaliknya.

Wajar bukan jika rumah itu dibuat sangat rapat akan pagar yang menjulang tinggi,apalagi jika bukan alasannya itu adalah rumah kediaman orangtua dari sandara park dan juga thunder.

Jiyong pun membunyikan klakson mobilnya dan seketika dua orang penjaga rumah itu membukakan pagar dengan lebarnya dan kemudian menutupnya kembali setelah mobil itu sepenuhnya masuk kedalam halaman luas rumah orang tua dara.

"Ne,kita sudah sampai" hempas nafas dara dan menoleh kearah jiyong.
"Ayo" panggilnya.

Jiyong pun sedikit berdecak dan menghelah nafasnya

"Jangan gugup begitu,honey" goda dara dan jiyong pun memicingkan kedua matanya mengarah pada dara yang terkekeh geli.

"Ayo" panggil dara lagi dan menarik lengan jiyong.

"Ne..ne. Arraso" kesal jiyong dan membuka pintu mobilnya dan keluar.

Sesekali ia mengambil nafas dan menghempaskannya kembali dan berjalan mendekati dara.

Dara pun terkekeh dan membetulkan letak senyum yang sedari tadi belum terlihat diwajah jiyong.

"Ayo,tersenyumlah. Honey!!" kesal dara tetapi masih terkekeh disana.

"Oh,ayolah dara. Aku ini--",
"Ah,sudahlah ayo" tarik jiyong menggenggam tangan dara dan berjalan masuk mendekati pintu utama rumah dara.

Dara pun mengangguk dan mengelus pelan lengan jiyong "jangan tampilkan kegugupan mu dihadapan appa! Kau tau dia itu--"

"Oh,come on dee.. Jangan membuatku kembali gugup" decak jiyong kesal mendengar ucapan dara yang belum sepenuhnya selesai.

Dara pun kembali terkekeh dan memecet bel rumahnya.

Tak beberapa detik pun pintu utama itu terbuka dan menampilkan sosok ahjumma yang tersenyum penuh riang disana.

"Nona" panggilnya dan dara pun melepaskan genggaman tangannya yang terkait dengan lengan jiyong dan segera memeluk erat ahjumma itu dengan penuh riangnya.

"Ahjumma,bogosipeo!" riangnya dan mencium pipi wanita yang sudah berkepala 4 itu.

"Ne,aku juga nona" kekeh ahjumma itu.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang