"Astaga,dia tidur?" tanya ibu jiyong saat anaknya menggendong tubuh dara masuk kedalam kamar apaterment yang sudah ia beli dibusan.
Tanpa ada niatan membalas pertanyaan dari ibunya,jiyong hanya mengangguk mengisyaratkan membenarkan pertanyaan dari ibunya.
"Baringkan dia dulu dikamar" usul Ny.kwon pada anaknya dan membukakan pintu kamar jiyong.
Jiyong pun menurunkan dara perlahan dan menyelimuti tubuh dara sebelum dirinya duduk ditepian ranjang untuk menatap indahnya karya tuhan yang berada tepat dihadapannya.
Ia pun tersenyum simpul dengan satu tangannya terulur untuk mengelus pelan pipi chubby dara yang halus,satu tarikan simpul senyuman terulas kembali.
"Aku beruntung mendapatkanmu,dee.." gumam jiyong dan mencium kening dara tanda sayangnya.
Ia pun berdiri berniat membersihkan tubuhnya dari sisa perjalanan panjangnya menempuh busan.
**
"Apa nunna sudah datang?" tanya sanghyun pada ibunya yang sedang membereskan beberapa cake dan kue kering buatannya.
Ibu dara pun mengangguk "tadi durami melihat jiyong menggendong dara,kelihatannya mereka harus istirahat" ucap Ny.park.
Sanghyun pun mengangguk "apa dia sudah hamil?"
Ibu dara pun menghentikan gerak tangannya dan menoleh kearah anak lelakinya ini dengan tatapan sorotan tajam "hamil?"
Sanghyun pun mengangguk "apa dia sudah hamil?"
"Astaga,mereka menikah baru berapa hari,sanghyun-ah... Kau ini aneh-aneh saja" ucap ibu dara dan menggelengkan kepalanya.
"Aish.. Aku hanya bertanya eomma" sahutnya.
"Ya.. Ya... Ya... Tapi tidak secepat itu,mereka baru menikah beberapa hari yang lalu dan dara sudah hamil? Itu akan jadi pertanyaan besar sanghyun-ah"
"Eomma,aku hanya bertanya tadi"
"Iya aku tau,dong.."
"Ish.. Berhenti memanggilku dongdong.. Eomma"
"Wae?" kekeh Ny.park dan menatap anaknya dengan heran.
"Aku sudah besar" rajuk sanghyun.
"Ah... Tapi kau masih anak kecil dimata eomma" goda Ny.park pada anak lelakinya ini.
"Dara nunna,dan durami nunna.. Selalu berkata seperti itu,lihat! Bahkan aku lebih tinggi dari kalian"
"Yeah.. Tinggi bukan masalah" kekeh ibunya lagi.
Sanghyun pun menggerucukan bibirnya,sebelum kakak perempuannya masuk kedapur dengan beberapa kantong plastik ditangannya.
"Kau dari mana nunna?"
"Toko" jawab durami cepat.
Sanghyun pun mengohkan dan mengangguk "kau beli apa?"
"Beberapa pesanan eomma,dan cemilan"
"Ei.. Dikulkas masih banyak cemilan,durami-ah" sahut cepat ibunya.
"Hanya dua jenis eomma,dan itu kesukaan dongdong.. Lagi pula aku hanya beli ice cream dan snack kesukaanku" kekeh durami dan mengeluarkan beberapa kotak untuk cake dan toples kaca untuk kue keringnya.
"Astaga,sampai kapan kalian memanggilku,dongdong?" erang sanghyun dan keluar dari dapur dengan wajah masamnya.
"Eh?" heran durami melihat adiknya.
