What's more

1.4K 119 9
                                        


"Kapan pesawatku take off?" jiyong pun menunggu jadwal penerbangannya diruang vip bandara internasional jepang.

"1 jam lagi" ucap manager nya dan mengotak-atik ponsel nya melihat jadwal jiyong selanjutnya dikorea.

"Percepat penerbangan,aku ingin sekarang" ketus jiyong dan menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

"Tidak bisa ji,penerbangan mu--"

"Cepat,lakukan apapun sebelum aku menuntut bandara ini" kesal jiyong yang memotong ucapan managernya.

"Aku coba,jika tidak bisa jangan salahkan aku" ucap manager dan beranjak berdiri.

"Harus bisa! apapun itu" ketus jiyong tanpa melihat kearah managernya.

Manager nya pun keluar dari ruang vip dan mencari staf bandara agar penerbangan jiyong dipercepat.

~

Ting!

"Hai jiyong"

Satu pesan masuk diponsel jiyong,ia pun menyeritkan dahinya.

Nomor tak dikenal,batinnya.

Ia pun enggan untuk membalas pesan tersebut,ia berniat mengabaikan pesan itu sebelum..

Ting!

"Maafkan aku,atas kelakuanku tadi"

Jiyong pun kembali menyeritkan dahinya,ia pun mulai menerjemahkan apa yang ada dikepalanya saat ini.

"Nana komatsu" ucapnya seketika dan mematikan ponselnya.

Ia pun mulai merasa resah dan gerah melihat seorang yang selalu muncul antara ia dan dara.

Jiyong pun memejamkan matanya lelah dan tak sadar bahwa managernya melihatinya dengan seksama.

"Kau kenapa?" tanya manager dan duduk disebelah jiyong.

"Lelah" cetus jiyong dan membuka matanya.
"Bagaimana? Kapan aku take off?" tanyanya langsung.

"5 menit lagi" ucap managernya dan beranjak keluar dan menggeret koper pribadi milik jiyong.

"Bagus" kata jiyong dan ikut beranjak keluar dan memasangkan headsetnya ketelinganya dan berjalan dengan coolnya.




*

"Kau abis makan apa huh?" bom pun kesal dengan dara yang selalu memakan makanan jalanan yang tak tau asal nya sehat atau tidak.

"Aku lupa" kekeh dara dan sedikit meringis memegangi perutnya yang sakit.

"Dasar!" kesal bom lagi.

"Ayolah,bawa aku ke apaterment saja dan buatkan aku teh hijau agar perut ku enakan" pinta dara dan memeluk lengan bom disamping kanannya.

Mobil pribadi bom pun melaju dijalanan sore seoul dengan bantuan supir yang mengendarainya.

"Ayolah bommie ku,ayolah" mohon dara.

"Aish! Cobalah kedokter dara agar bisa lebih spesifik masalah apa yang ada diperut mu" ucapnya kesal.

"Kau tau bommie,aku tak suka bau obat-obatan rumah sakit" ucap dara dan memanyunkan bibir cherry miliknya.

"Ish!" kesal bom dan membuang mukanya tak mau melihat wajah kesakitan dara.

"Yeayy,inilah bommie ku" riang dara dan mencium pipi kiri bom dengan senangnya.

"Terserah" rajuk bom.

"Aihh! Jangan merajuk seperti itu sayangku" goda dara dan memeluk lengan bom lagi.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang