"Kau tau ini masih bisa dibicarakan" helah jiyong yang memijit pelipisnya dan bersender pada dinding kamarnya.
"Apa lagi yang harus dibicarakan,kau jelas-jelas sudah bersamanya,ji. Kau jalan dengannya" pekik dara yang masih mengemasi barang-barangnya untuk masuk kedalam koper besar miliknya.
"Kau salah paham,dee..."
"Salah paham? Kau bilang salah paham? Sudah jelas-jelas fotomu dengan perempuan itu menyebar dimana-mana,dan kau tau? Aku?? Perasaanku? Kau tau!? Hancur ji... Hancur,karna kau suamiku!! suamiku yang ketangkap selingkuh,kau suamiku ji..." tangis dara mulai pecah dan mulai menghentikan gerak tangannya untuk menutupi wajahnya.
Jiyong pun mendekat dan mendekap tubuh mungil itu dalam pelukannya "kau salah paham dara,aku dan dia hanya--"
Dara pun mendorong tubuh jiyong dengan kasarnya "hanya apa?? Hanya apa huh!!? Kerja? Kau hanya kerja dengannya?? Kau selalu membelanya sekarang,huh?--" kekeh dara miris.
"Kau mulai membelanya didepan aku? Istrimu? Bagus sekali ji,bagus sekali!!.. Kau membela dan selalu membela perempuan itu sekarang didepanku,jadi? Kau anggap aku apa huh???!!! Kau anggap aku apa,kwon jiyong!!!!!... " sabar dara telah habis dengan lelaki yang menyender pada pinggiran kasur ini."Untuk apa ada pernikahan jika harus ada orang ketiga dihatimu? Untuk apa kau menjadikanku istri,jika kau masih ingin bersenang-senang dengan perempuan lain? Dan untuk apa--"
"Ya! Sandara park!! Berhenti,jangan lanjutkan ucapanmu!" teriak jiyong terdengar kasar ditelinga dara.
"Wae? Kau masih ingin membela perempuan itu huh? Ya.. Pilihlah dia,semoga dia menjadi yang terbaik untukmu" ucapnya final dan beranjak berdiri dengan genggaman erat dengan kopernya.
"Kau mau kemana huh? Kau mau kemana dara?" tanya jiyong dan sedikit mereda.
"Kau masih ingin bertanya? Aku kemana? Aku! Sandara park! Memutuskan untuk pergi dari rumah dan pergi dari status istrimu, kau urus saja perempuan itu,dan nikahkan dia" helah dara dan menggeret kopernya untuk pergi beranjak dari kamar.
"Jaga ucapanmu dara,kau pikir menikah ini main-main huh? Dengan mudahnya kau memutuskan?"
"Huh? Seharusnya aku yang pantas mengatakan itu,kau kira pernikahan main-main? Sehingga kau bisa dengan senangnya bermain dengan perempuan lain dibelakangku? Huh? Kau pikir apa pernikahan ini dimatamu? Kau selalu egois ji,kau selalu egois jika kau ingin tau" sambung dara dengan deraian cairan putih bening yang membanjiri kedua sisi pipinya.
Jiyong pun menarik nafasnya mencoba berpikiran jerni dari masalah yang ia hadapi saat ini "jangan pergi kumohon" ucapnya.
Dara pun menghelah nafasnya dan membuang wajahnya kasar tak percaya dengan apa yang dikatakan suaminya ini "aku inginnya juga begitu,tapi sebelum suasana telah berbeda sekarang. Keadaan telah berubah menurutku jadi--" ucapnya dengan diiringi tangisan darinya.
Dara pun kembali mengambil nafasnya dan menatap jiyong lekat "ceraikan aku"Dua kata yang mampu membuat jiyong terdiam,matanya seketika dipenuhi oleh buliran air yang kemudian terjatuh dipelupuk,lidahnya serasa keluh tak bisa membalas ataupun menentang dua kata yang dilontarkan dari istri yang sangat ia cintai selalu,dan jantungnya serasa ingin lepas dari tempatnya,keadaan ini mampu membuatnya mati seketika.
"Kumohon bahagialah bersama perempuan itu,bahagiakan dia seperti yang pernah kau janjikan padaku. Jangan sakiti dia seperti kau menyakitiku saat ini, dan--" dara pun mendekat kearah jiyong sebelum dirinya memeluk erat tubuh jiyong "makan teratur,jaga kesehatan mu dan mintalah makanan kesukaan mu pada istri barumu nanti. Kuharap kau menerima permintaan ini ji,bahagia lah selalu walaupun bukan denganku" tangis dara semakin pecah saat ia memeluk erat tubuh lelakinya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enough to know
Fiksi PenggemarCast: 'KWON JIYONG' - Gdragon. 'SANDARA PARK' - Dara.