Honeymoon (2)

967 86 10
                                    

"Kau yang membuatku lama,kwon!"

Jiyong pun hanya tertawa seraya mengenakan pakaian formalnya.

"Jangan berdandan berlebihan,dee.."

Dara pun berbalik "apa aku pernah begitu,huh?"

Jiyong pun hanya menaikan kedua bahunya acuh "yah.. Mana tau"

Dara pun kembali merias wajahnya dengan riasan sewajarnya saja. Seperti biasa dirinya merias wajah cantiknya itu.

Jiyong hanya berdiri terpaku menatap punggung dara dengan pikiran entah apa,tetapi yang jelas tatapan serta raut wajahnya sangat sulit diartikan.

"Apa begini saja?" tanya dara saat tubuh mungilnya berbalik menampilkan dress maroon selutut dengan lengan panjang,serta riasan make up yang seadanya saja.

Jiyong mengelus dagunya dan kemudian mengangguk "apa harus dress itu?"

Mata dara pun berputar dengan malasnya "hanya ini pakaianku yang aku bawa"

Jiyong pun mencoba berpikir tetapi kemudian bergumam dan mengangguk "kajja"

"Sebenarnya kita akan kemana,ji?"

"Sudahlah ikut saja" kekehnya dan merangkul bahu dara dengan eratnya.
Ia pun sedikit melirik kearah istrinya,tetapi kemudian ia menghelah nafasnya,haruskah sekarang ia katakan?.

"Wae?" tanya dara pelan dan berhenti saat melihat raut jiyong seperti orang yang sedang cemas.

Jiyong pun hanya menggelengkan kepalanya "gwenchana"

"Kau ingat ji? Didalam pernikahan tidak ada yang boleh menutupi sesuatu dibelakang. Tentang apapun itu!"

Jiyong pun menatap kedua manik indah itu dengan dalamnya,ia pandangi setiap sudut wajah istrinya. Sempurna! Pahatan yang sangat sempurna dimatanya.

"Aku tau kau menutupi sesuatu dibelakangku,tapi aku tidak akan memaksakannya jika kau memang tidak mau sekarang mengatakannya. Hanya saja,kau harus berbagi cerita tentang apapun padaku,aku ini istrimu,istri sah mu!"

Jiyong pun mengangguk dengan sesekali mengingat perkataan dara 'istri sah mu!'

Jiyong mencium dahi dara kemudian berhenti disatu titik didepan kedua mata dara,ia sedikit bernapas disana sebelum ia mencium bibir pink yang dipoleskan lipstik tipis berwarna pastel.

"Aku mencintaimu,selalu"

Dara pun mengangguk seraya mengelus dagu jiyong dengan tangan kanannya "dan kau harus mengatakannya sekarang"

Kedua mata jiyong pun melotot tak percaya.

"Kau harus mengatakannya sekarang"

"Mwo?"

"Katakan,kemana kita akan pergi,ji" rengek dara setelahnya.

Nafas tercekat jiyong seakan memudar mendengar ucapan dari istrinya ini,ia pun tersenyum pulas "kalau itu,rahasia" kekeh jiyong dan mengacak surai coklat dara yang baru saja ia warnai.

"Kajja" sambung jiyong dan mengenggam erat telapak tangan istrinya dan menariknya turun menuju lift.

"Kau tau?"

Jiyong menggeleng "ani"

"Aku ingin bertanya sesuatu"

Jatung jiyong kembali berdegup kencang "tentang?"

Dara menatap jiyong dengan penuh selidik,dengan tatapan yang penuh arti.

"Kau--"

Dara menggantungkan ucapanya.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang