Enough to know

B

09.15 KST, SEOUL.

Selimut coklat tebal terlihat sedang melilit tubuh seorang didalamnya. Wajah kusam serta bekas make up yang terlihat berantakan disana, sandara.

Ia baru bisa tertidur setelah kepulangannya dari jepang, dirinya pun sekarang berada di penthouse mewah milik suaminya dan sekarang juga menjadi miliknya.

Kelelahan,itulah yang ia rasakan. Bau yang tak asing tercium dihidungnya, pancake. Tubuh serta kedua kelopak matanya terasa sangat berat untuk dibuka. Suara perut yang mulai meminta diisi serta indra penciuman yang mendapatkan aroma wangi dari satu masakan kesukaannya,terutama dipagi hari.

Rasa lelah,membuatnya malas untuk membuka mata ataupun menggerakan tubuhnya. Dirinya masih ingin terlelap dalam balutan selimut yang tebal,yang menutupi semua tubuhnya.

Jjangmae? Otaknya mulai berkerja walaupun kedua matanya masih enggan dibuka. Apa dia kemari? Dan membuatkannya makanan? Dasar anak gila. Pikirnya.

Dengan wajah masam serta mata yang terlihat lelah,akhirnya tubuhnya mengalah dengan getaran yang ia rasakan didalam perutnya itu. Perut kosong lebih tepatnya.

Dirinya pun menggusar dan terduduk dengan kedua mata masih rapat,kedua tangan terangkat dan rambut yang berantakan.

Kedua kaki mungilnya pun turun mencari alas kaki tipis yang selalu disediakan dipinggir ranjang besar itu, dirinya berjalan dengan sempoyongan mencari asal wangi makanan tersebut.

Tangannya dengan cepat membuka knop pintu dan membuka kedua kelopak matanya dengan perlahan.

"Oppa? Itu kau?" ucapnya.

Tak ada jawaban, dirinya pun segera turun dari tangga dan menuju kedapur.

"Ah ternyata benar" lihatnya sekilas.

Satu sosok lelaki berdiri memunggunginya dengan telaten lelaki itu membolak balikan pancake yang ia masak diatas teflon.

Lelaki itu pun berbalik,sekilas mengulas senyum "benar?" tanyanya pelan.

Dara pun mengangguk "kenapa pagi sekali,huh? Bahkan aku tidak punya jadwal hari ini" gerutu dara.

Perawakan tinggi dengan mengenakan baju kaos oblong bertuliskan chanel serta training yang bermerekan adidas.
"Karna perutmu kosong,makanya aku pagi-pagi sekali kemari" jawab lelaki itu dengan suara gurau tertawanya.

Dara terdiam.

Satu detik..

Dua detik..

Tiga detik..

Kedua matanya pun ia paksakan membuka lebar,suara itu?

"Ji-- jiyong?"

Jiyong pun tertawa terbahak "aniyo, aku jjangmae" ucapnya tertawa.

Dara pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya "bagaimana? Ka-- kau pulang?"

Jiyong pun mengangguk,dan menuangkan dua lapis pancake keatas piring dihadapan dara,dan dua lapis pancake lagi keatas piring untuknya. Dan menuangkan madu diatas pancake itu.

"Makanlah,aku tau kau kelaparan"

Dara pun menatap jiyong disela-sela jarinya.

Lagi-lagi jiyong tertawa, "wae?? Apa sangat mengejutkan aku pulang,eh?"

"Bu- bukan seperti itu,tapi--"

"Makanlah" ucap jiyong seraya melepas serbet yang ia kenakan.

Jiyong pun memberi satu sendok garpu kepada dara.
"Nanti aku jelaskan,sambil makan"