I

897 111 6
                                    

Langit pun sudah berubah menjadi gelap,sejak berkumpulnya lima sahabat,atau bahkan sudah dapat dibilang keluarga itu.

Dengan satu member telah berangkat untuk menunaikan kewajibannya dan satu sudah kembali terbang kejepang untuk beberapa projec, dan maknae yang langsung pergi mengurus beberapa retorannya dan dua orang yang baru saja keluar dari satu ruangan yang sama.

"Apa dara tau kau sudah pulang?"

Jiyong pun terkekeh sambil menggeleng.

Setelah usai bertemu dengan member tertuanya,ia pun segera pamitan dan pulang untuk menemui istrinya,kali ini ia semobil dengan satu sahabatnya Youngbae.

Ia diberi tumpangan untuk pulang ke panthouse nya, karan youngbae juga ingin mengunjungi dua pasangan ini.

"Kau memang berbeda,ji" geleng youngbae tak percaya.

"Ayolah,hanya memberikan kejutan kecil untuknya"

Youngbae pun meringis "jika nanti kalian beradu mulut aku pulang"

"Ei! Itu tidak akan terjadi,percayalah" tawa jiyong menyaut.

Alis kanan youngbae pun terangkat "paling tidak kalian akan saling sapa,bukan saling mengomeli" gelinya.

"Apa kami sangat rumit,huh?"

Dengan semangat youngbae merespon "Oh! Sangat!"

Jiyong pun menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya dan tertawa "apakah serumit itu,astaga"

"Kau pikir saja sendir,ji. Serumit apa perjalanan cinta kalian,bahkan setelah menikah pun tidak ada perubahan,bahkan semakin jadi" helah youngbae tak percaya.

"Ei! Percayalah itu adalah bumbu-bumbu cinta abdai,jadi nikmati saja" ucap jiyong dan mencolek dagu youngbae.

"Eheii! Tapi kami juga terlibat" gelengnya.

"Karna kami berdua memang memiliki kalian,kalian semua" tepuk jiyong pada bahu kanan sahabatnya ini "dimana,hyorin nunna?"

"Dia ada pemotretan tadi sore"

"Suruh saja dia kerumahku,jadi kau pulang nanti tidak sendiri" kekeh jiyong memberi ide.

"Kau gila? Aku bukan dirimu ji,yang tega kepada wanita. Sudah jelas dia pasti lelah,mana mungkin aku membiarkannya tidak istirahat" desis youngbae.

"Oh man! Kalian bisa istirahat dirumahku. Yang pastinya kalian bisa satu kamar" ajak jiyong lagi.

"Kapan terakhir kau ibadah?" kini youngbae membalasnya dengan suara cetus.

"Huh?" toleh jiyong.

"Pikiranmu usang sekali" geleng youngbae yang masih fokus menyetir.

"Hei,ayolah. Lagi pula dara akan senang jika bertemu hyorin,mereka juga sudah lama tidak bertemu. Dan kalian bisa menginap dirumahku" dengan alis mata yang dinaikan jiyong masih berusaha merayu youngbae untuk menurutinya.

"Dia pasti sudah tidur,sekarang" ucap youngbae dan mengotak atik ponselnya dengan satu tangan.

"Percaya padaku,pasti dia masih membuka matanya" kekeh jiyong lagi.

Youngbae pun mencoba menghubungi nomor kekasihnya itu dan tak perlu waktu lama "yeobseyo?"

Kedua mata jiyong pun terbuka lebar "oh?"

"Apa kau sedang istirahat?" kali ini youngbae bersuara.

"Belum,aku masih dalam perjalanan pulang. Wae?"

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang