What is this?

1.3K 110 11
                                        


Dara pun berjalan lemah kekamarnya dan membukanya perlahan.

Ia pun sedikit menundukan kepalanya dengan tangan kirinya memegangi perut nya dan tangan kanannya digosokkan ke dahinya.

Ia pun menutup kembali pintu itu dan menguncinya,saat ia berbalik.

"Omooo!!!!!..." jeritnya dan badannya ditarik keras oleh seorang didalam itu.

Dara pun dibawa kepelukan hangat nya,sunyi.

"Kau membuat ku semakin sakit sekarang" keluh dara dan kembali meneteskan air matanya.

Jiyong pun meregangkan pelukannya dan sedikit merundukan badannya untuk menyamai tinggi dara,dan meletakkan kedua tangannya pada pipi dara dan dielusnya pelan.

"Dee.. Aku minta maaf" sesal jiyong dan menghapus air mata dara yang masih keluar dengan sendirinya.

Dara pun hanya diam dan tak bergeming sedikit pun,ia menahan sakit diperut,kepalanya pusing dan jantungnya berdetak kencang akibat kejutan jiyong yang tak lucu sama sekali. Dia seperti hantu.

"Dee" panggil jiyong lemah dan mengelus pipi kanan dara.

"Hmm.."

"Kau marah?" helah jiyong.

"Entahlah".

"Dee.. Kau kenapa?" tanya jiyong lagi dengan sorot mata yang meredup.

"Hmm?"

Dara pun melepas pelukan dan berjalan untuk duduk dipinggir ranjang miliknya.
Jiyong pun mengamati wajah dara dengan seksama,didekatinya dara dan duduk disampingnya.

Jiyong pun membenarkan rambut dara yang menutupi wajah cantiknya disela telinga.ia pun masih memperhatikan wajah perempuannya dari samping.

"Kau kenapa huh?" tanya jiyong lagi,dan dara pun menghelah nafas kasarnya,ia pun menoleh kearah jiyong dan menatap wajah jiyong datar.

"Apa?" cetusnya.

"Wajah mu pucat sekali dee" bilang jiyong.

"Bukan urusan mu" rancau dara dan pergi meninggalkan jiyong dipinggir ranjang.

Jiyong pun menyeritkan dahinya,ia melihat punggung dara yang menghilang dibalik pintu toilet yang ditutup.

Ia pun menggaruk kepalanya kasar,mencoba mengerti apa yang dara kesalkan darinya. Kiko?nana? Pikir jiyong.

"Astaga,emosi ku udah reda tapi dia? Malah membuat ku semakin ingin meledak-ledak" kesal jiyong dan membanting ponsel nya kerajang dara dan ia pun membanting badannya lelah diatas ranjang itu.

Ia pun menatap langit-langit kamar dara dengan seksama.

Tak lama,dara pun keluar dan mengenakan piyama pink bergambar hello kitty,itu lah khas dara. Kekanak-kanakan. Jiyong pun memiringkan badannya untuk melihar dara yang tengah duduk didepan meja riasnya,ia pun sedikit tersenyum melihat pakaian dara yang selalu mengundang jiyong terbahak.tapi untuk kali ini,ia tahan karna dara yang masih tak kunjung berbaikan dengannya.

Ia pun masih lekat menatap punggung dara.

Dara pun merasa diperhatikan oleh jiyong,ia pun melihat kekaca itu,dan benar jiyong menatap dirinya yang sedang menyisir rambut.

Dara pun kembali meringis tetapi tak membunyikan suara sedikit pun,ia memegangi perutnya dengan satu tangan agar jiyong tak melihat itu. Tapi nihil,jiyong selalu tau pergerakan dara.ia pun melangkah cepat mendekati dara dan menatapnya lekat.

"Dee.. Kau masih sakit perut?" tanya jiyong hati-hati.

Dara pun mendengus "sudah ku bilang,ini bukan urusan mu kwon jiyong" bentak dara akhirnya dan bediri menatap jiyong.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang