J

843 115 12
                                    

"Dee?"

Setelah menyapa dara, jiyong pun mendekat dan memeluk erat dari belakang tubuh mungil itu, dan tak lupa mengecup leher jenjang dara dari segala arah.

"Ji.." helah dara yang sedang mencuci piring didapurnya.

"Hum?" jiyong pun menempelkan dagu lancipnya pada bahu kiri istrinya.

Dara pun melirik sekilas "apa youngbae belum bangun?"

"Kurasa mereka lelah" bisik jiyong dengan kekehannya.

Dara pun memukul tangan jiyong yang memeluk erat perut ratanya "kau ini" desisnya.

Jiyong pun tertawa dan beralih duduk diatas meja pencuci piring dan menyilangkan kedua tangannya "kita tidak tau apa yang terjadi semalam, jadi? Yah.. Bisa saja" kekehnya sambil menaikan kedua bahunya.

Dara pun menatap suaminya itu lama sebelum akhirnya ia menggeleng tak percaya "otakmu"

Jiyong pun kembali tertawa "kau sudah sarapan?"

"Nanti saja,tunggu mereka bangun"

Jiyong pun mengangguk sambil menoleh kearah pintu kamar youngbae dan hyorin "tapi aku lapar"

Dara pun melepas sarung tangan pencuci piring dan melepas celemek yang ia pakai "ya sudah, kau makan duluan saja"

"Eheii.." tegur jiyong "kau tega melihatku sarapan sendirian?"

Dara pun masuk kedalam satu ruangan dan kembali dengan membawa satu keranjang pakaian yang siap dijemur "aku masih ada kerjaan ji, jika kau mau bantu?"

Dengan sigap jiyong pun merampas satu keranjang itu dan mengangguk "ayo...."

Mereka pun menaiki lantai paling atas untuk menjemur pakaian mereka.

"Bagaimana jika, disini kita buat taman kecil?" tanya jiyong sambil melihat lantai rooftop yang luas.

Sambil menjemur pakaian dara pun menoleh "taman?"

Jiyong pun mengusap dagunya seraya mengangguk "untuk anak-anak nanti"

Dara pun menyelesaikan tugas menjemur dan berbaik seraya ikut memangati luasnya rooftop.

"Akan aku buat seperti taman kecil dengan ayunan putih, mungkin dengan lantai rumput statis, dan beberapa bunga atau pohon kecil"

Dara pun mencoba berpikir "lantainya di cat warna-warni? Kurasa banyak warna lebih terlihat menarik dan ceria"

Jiyong pun mengangguk "ide bagus" kekehnya dan memeluk sang istri.

Dara pun mendongakan kepalanya "lalu? Kapan akan dibuat?"

Jiyong pun tertegun mencoba berpikir, dia bahkan belum menyelesaikan tournya, dan setelah tournya selesai ia akan langsung mengurus wajib militernya, lalu kapan rencana itu akan dibuat? Pikirnya.

"Huh?" tanya dara lagi seraya menggerakan badannya.

Jiyong pun memiringkan kepalanya "akan segera aku panggil kurir, tapi aku tak yakin aku bisa memantaunya"

Dara pun berdehem "hmm.. Kau belum menyelesaikan konsermu"

Jiyong pun menggaruk kepalanya dan mengangguk "begitulah, tapi kau bisa mengabarinya setiap kali padaku, dee"

Dara pun mencoba berpikir sebelum akhirnya ia mengangguk "aku bisa memantaunya"

Jiyong pun tersenyum lega "secepatnya, kurir terbaik korea akan datang. Dan akan aku carikan arsitek yang handal" kekehnya.

Dara pun menyuil hidung suaminya "Ei! Ayo turun, hyorin dan youngbae akan mencari kita"

Jiyong pun mengenggam tangan istrinya dan kembali turun kelantai dasar.

--

"Ji?"

Jiyong dan dara pun serentak memoleh kearah suara itu.

"Aku pulang dulu"

"Huh?" jiyong pun mempercepat gerak kakinya seraya melepas genggaman tangannya pada tangan istrinya "bro?" panggilnya mendekat.

"Ah, nunna. Maaf jika buru-buru, hyorin baru saja pulang. Dia mencari mu,tapi ku kira kau ada jadwal hari ini" jelas youngbae tak enak.

"Kau juga mau pulang?" tanya jiyong dan menyilangkan kedua tangannya.

Youngbae pun terkekeh dan memukul dua kali bahu jiyong "aku pamit nunna" kekehnya.

Dara pun mendekat dan mengangguk perlahan "kau tidak ikut sarapan?"

Youngbae pun menggeleng "lain kali aku dan hyorin akan menginap disini lagi, dan sarapan bersama"

Dara pun mengangguk "apa dia punya jadwal?"

"Huuh, sebentar lagi. Dia ingin pamit tapi karna aku bilang kau ada jadwal jadi dia langsung pulang" angguk youngbae menjelaskan "aku tidak tau jika kau masih dirumah" kekehnya.

"Aku di rooftop, bersama jiyong" angguk dara.

Youngbae pun menggaruk kepalanya "astaga, maafkan aku nunna"

"Arraseo, tidak apa-apa" kekeh dara "ayo sarapan dulu" tawarnya.

"Ayolah, bro" ajak jiyong lagi.

Youngbae pun tersenyum "lain kali, sekarang ada yang harus aku kerjakan" kekehnya.

"Eheii! Kau ini" kesal jiyong.

"Lagi pula, kau bisa bermain pagi ini ji" bisik youngbae pada jiyong dan membuat kedua nya tertawa malu.

Dara pun melihat dua orang itu "kenapa kalian tersenyum?"

Youngbae pun kembali menepuk bahu jiyong.

"Aku pulang dulu nunna" kekeh youngbae dan pergi dari sana.

Jiyong pun berbalik dan mengangkat kedua bahunya acuh "aku lapar" ucapnya sambil memukul-mukul perutnya dan berjalan mendekati dapur.

"Kau mau pakai madu atau?"

"Pakai dirimu" kekeh jiyong dan memeluk erat istrinya.

Dara pun menyiapkan piring dan beberapa pancake yang sudah dia buat untuk menu sarapan pagi ini.

"Dee.."

Dara pun menolehkan wajahnya "huh?"

"You know what i mean"

Dara pun berdecak "ayolah, sarapan dulu"

Jiyong pun dengan cepat duduk dan melahap pancake yang telah disediakan dara untuknya "akan aku habiskan, tapi setelahnya" dia pun memainkan kedua alisnya.

Dara pun tersenyum lucu dan memggeleng tak mengerti dengan suaminya ini.

.
.
.
Tbc

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang