Sorry

1K 99 11
                                    

.
.
.
"Dara?"

Dara pun menoleh kearah lelaki itu dengan wajah datarnya.

Sedangkan jiyong,ia sangat tak percaya dengan apa yang ia lihat dihadapannya kali ini,matanya pun tak berkedip sama sekali,kehadiran istrinya ini membuat dirinya senang dan sekaligus bersalah.

"Kau disini?" ucapnya kedua kali.

Dara pun berdiri dan meletakan tas kecilnya diatas sofa seraya mengangguk kearah lawan bicaranya.

Jiyong pun mengelap lehernya yang dibasahi keringat dengan handuk kecil yang sedari tadi ia genggam,ia pun mendekat kearah dara dan menarik kursi yang tadinya diduduki oleh tablo.

"Kau sendirian?" tanyanya untuk memecahkan kecanggungan diantara dirinya dan juga dara.

Dara pun kembali duduk diatas sofa itu seraya menggenggam ponselnya "aku bersama jjangmae" ucapnya halus.

Jiyong pun menoleh kearah kiri dan kanan mencari satu orang yang disebutkan oleh istrinya itu.

"Dia tadi keluar" sahut dara yang mengamati suaminya itu.

Jiyong pun tersenyum kikuk dan kembali mengelap lehernya.

Sedangkan dara hanya menghempaskan nafas teraturnya menatap suaminya itu.

Jiyong pun memaling lirikan kearah dara untuk menatap wajah wanita itu.

"Kau tidak makan?" tanya dara seketika tetapi tatapannya kearah ponselnya bukan kearah lawan bicaranya.

Jiyong pun menangkap wajah istrinya itu dengan perlahan "huh?"

Dara pun berdecak malas "tidak ada pengulangan untuk itu,ji"

Jiyong pun mengangguk dan tersenyum "setelah ini aku akan makan"

Dara pun ikut mengangguk "oh,baguslah" ucapnya singkat.

"Kau mau ikut?" tawar jiyong hati-hati.

Dara pun dengan cepat menggeleng "aniyo,aku sudah makan"

Jiyong pun mengangguk dengan sedikit kecewa dengan tolakan tawaran dari dara.

"Baiklah,aku pergi dulu" ucap dara dan merampas tasnya sebelum beranjak berdiri.

"Kemana?" sahut cepat jiyong dan serentak berdiri.

Dara pun mengangkat kedua bahunya acuh "aku kemari hanya mengikuti ucapan jjangmae"

Jiyong pun langsung terlihat sangat kecewa dengan ucapan istrinya ini, tapi ia malah tersenyum mendengar ucapan yang menusuk itu "oh, baiklah" ucapnya singkat.

Dara pun mengangguk dan keluar dari sana meninggalkan luka pedih dihati jiyong karna ucapannya yang keterlaluan itu.

Ia pun sebenarnya tidak menyangka dengan apa yang ia katakan barusan didalam,tiba-tiba mulutnya bergerak dan mengucapkan kalimat itu didepan jiyong, ia juga merasa bersalah pada suaminya itu,tapi ia tidak tau lagi harus bagaimana untuk kembali dan menarik ucapannya yang baru beberapa detik yang lalu sebelum dirinya meninggalkan jiyong dengan senyuman palsunya.

Sedangkan didalam sana, jiyong yang tersenyum miris dengan apa yang barusan ia dengar dari bibir manis istrinya yang selalu ia puja,tapi kini menyakiti dirinya tepat dihatinya. Ia pun hanya menganggukan kepala sebelum menunduk lesu mengingat wajah dara dan ucapannya. "Maafkan aku" ucapnya lemah.

Soonho dan jjangmae kembali dan mendapati dara yang sedang melamun didepan pintu dengan satu tangan masih menggenggam erat ganggang pintu.

"Ada apa?" tanya jjangmae saat mendekati artisnya itu.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang