Honeymoon (3)

1K 87 42
                                    

Kedua mata dara pun berbinar sebelum air mata menetes dipipinya.

Jiyong pun mengusap pipi dara dengan pelan "kenapa menangis huh?"

Dara pun memeluk jiyong dengan wajah kesalnya,kedua tangannya pun memukul dada jiyong dengan kesal "kenapa?"

Jiyong pun menahan satu tangan dara dan tersenyum "wae?"

"Kenapa,ji?"

"Aku kenapa?"

"Kau!! Jahat!" teriak dara dan kembali memukul dada jiyong dengan kesal.

Deg!

Deg!

Deg!

Mata jiyong pun mulai melebar 'apa dia tau?'

"Kau sangat jahat,jiyong!" ucap dara lagi seraya memukul dada jiyong dengan kedua tangannya.

"Dee..?"

"Kenapa kau sejahat ini,huh?"

Jantung jiyong pun kembali berdegup kencang,ia pun kembali menghelah nafasnya,dan terlihat cemas disana.

"Kau jahat,ji!"

"Dee... Aku--"

Dara pun menggeleng "kenapa kau bisa seromantis ini,huh? Kau jahat sekali. Padahal aku tidak pernah seromantis ini padamu,kenapa kau selalu berlebihan,jiyong" rengek dara dan memeluk erat suaminya ini.

Jiyong pun terpaku diam "mwo?" helahnya.

"Kenapa kau niat sekali,memberiku kejutan seperti ini? Aku bahkan tidak memikirkan seperti ini" ucap dara kesal dan menghapus air matanya.
"Apa riasan wajahku luntur?" tanyanya dan menunjuk wajahnya.

Jiyong pun menangkap kedua pipi dara dan menghelah nafas pelannya disana "Ne,tapi tidak melunturkan cantikmu"

Dara pun mencubit perut jiyong "kau kenapa terlalu berlebihan jika romantis,huh?"

Jiyong pun tersenyum manis disana "demi istriku,yang paling aku cinta dan sayang. Kenapa tidak bisa?" kekehnya.

"Ya! Tapi ini sudah terlalu romantis,ji. Aku tidak kuat"

Jiyong pun terkekeh "ini bahkan hanya dinner romantis. Menurutku ini tidak berlebihan" ucapnya seraya menggosokan satu jarinya pada dago lancipnya.

Dara pun merangkul lengan jiyong dengan senyuman mengembangnya "kau yang menyiapkan ini?"

Jiyong pun duduk berseberangan dengan dara seraya mengangguk bangga.

"Ei! Kurasa bukan kau,pasti suruhanmu"

"Lebih tepatnya" ucap jiyong menimpali.

"Lalu ini?" tunjuk dara pada segelas anggur merah yang telah dituangkan kedalam gelas.

"Hanya malam ini,cobalah" pinta jiyong.

Dara pun menyentuh gelas itu kemudian menggeleng "kau tau,aku tidak bisa minum alkohol"

"Hanya malam ini" ucap jiyong memohon.

"Tidak bisa,ji. Aku tidak suka dengan minuman ini" sahut dara cepat.

"Sedikit saja?"

Dara hanya menggeleng "aniyo"

"Setetes?"

"Honey?"

Jiyong pun mengangguk pasrah "kau bahkan belum mencobanya" gumamnya dan membuat dara tersenyum menatapnya.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang