Promise (2)

1.2K 131 12
                                    

"Sweety!!!" pekik bom setelah keluar dari toilet apaterment dara dan berjalan berlenggang kearah ruang santai.

"Omoo!!" ia pun menutup mulutnya dengan kedua tangannya "ah.. Kau tidur" bisiknya dan duduk dengan perlahan didekat kaki dara yang lurus.

"Kau kelihatan sangat kelelahan" bilang bom dan sedikit mengelus pelan rambut dara yang halus itu.

"Ah tapi aku harus pergi sekarang,manager ku sibuk menelfon" ucapnya pelan tak berniat membangunkan dara dihadapannya.
"Tapi kau nanti sendirian" keluhnya lagi.

Ting! Nong!

"Aduh siapa lagi yang bertamu sekarang" gerutu park bom dan sedikit menggeserkan badannya untuk bergegas berdiri dengan pelan agar tidur dara tak terganggu olehnya.

Ting! Nong!

"Ish.. Tak bisa sabar sebentar huh!" kesalnya masih dalam suara pelannya dan berdiri tegak dan melangkahkan kakinya kearah pintu utama apaterment ini.

Ting! Nong!

"Astaga!!" kesal bom dan membuka pintu apaterment dara dengan kesalnya.
"Sabar!!!!" pekiknya ketika pintu apaterment sudah terbuka sempurna.

Ia pun tercengang melihat seorang dihadapannya yang menggunakan baju tebal dengan kaca mata hitam,masker hitam dan juga topi hitam.

"Kau seperti malaikat di goblin" kesal bom dan berlenggang masuk meninggalkan seorang itu diluar dan ikut masuk kedalam bersamanya.

"Tutup pintunya" bilang bom lagi dan berjalan menuju kamar pribadi dara.

Seorang itu hanya berdehem menurut dan mengikuti bom yang masuk kedalam kamar milik dara.

"Yak! Kenapa kau mengikuti aku!" pekik bom nyaring tapi masih tak sampai hingga keruangan santai suaranya.

"Lalu,dimana dara?" tanya jiyong langsung dan menyertikan dahinya.

"Dia barusan pergi" bohong bom sambil membereskan barang-barang serta beberapa bajunya.

"Apa?"

"Apa kau tuli sekarang huh?!" kesal bom lagi.

"Yak! Nunna aku serius,dimana dara?" tanya jiyong lagi yang masih berdiri lekat diambang pintu kamar dara.

"Dia barusan pergi Kwon Jiyong!!!" ucap bom dengan penekanan disetiap kalimatnya.

"Kemana?" tanya jiyong dan langsung mengambil ponselnya dari sakunya.

"Ia tak membawa ponsel,dan percuma jika kau menelfonnya" potong park bom langsung.

"Apa? Kenapa ia tak membawa ponsel saat keluar" gerutu jiyong frustasi.

"Ya,mana aku tau" santai bom dan menaikan bahunya acuh.

"Dengan siapa ia pergi tadi nunna?" tanya jiyong dengan nada kesalnya.

"Hmm.. Seingatku dengan..hmmm" pikir bom dan berpura-pura mengekspresikan wajah yang lagi serius berpikir.

Jiyong pun lekat dan memasang telinga menunggu jawaban selanjutnya dari nunna nya ini.

"Kalau tak salah,dengan siwan-si" jawab bom enteng dan sengaja memanas-manasi jiyong kali ini.

"Mwo?" kaget jiyong dan sedikit melongo pada park bom.

Bom pun hanya mengangguk "seingatku,tadi siwan-si menjemput dara kemari dan entahlah,aku tak tau mereka pergi kemana" bilang bom lagi dan sedikit menggeleng lesu. "Aku saja ditinggal sendiri disini.mereka sangat kejam,jalan hanya berdua" seduh park bom dengan kemenangan dihatinya saat ini.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang