Yang hyun suk pun memasuki ruang rapat dengan membagikan senyuman khasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orang-orang disana pun menatapnya kesal,ditambah dengan rauh wajah sangat masam dari seseorang yang tengah duduk jauh dari kursi YHS. Ya! Dia seunghyun dengan wajah masam tetapi masih terlihat cool disana,dengan sebatang rokok yang diimpit dua bibir tebalnya.
"Mian,aku terlambat. Aku harus--"
"Ayolah,mulai" sahut seunghyun cepat dan mengisap rokoknya dalam.
YHS pun mendesah pasrah dan duduk masih dengan senyuman sumringahnya yang ia berikan kepada anak-anaknya ini.
Ada satu orang kepercayaan YHS masuk dengan tiga map kuning ditangannya dan kemudian diberikan kepada YHS,seorang itu pun keluar dari sana.
Empat anggota bigbang duduk berhadapan dengan empat anggota 2ne1, sedangkan jiyong duduk berhadapan dengan Yang hyun suk. Karna meja rapat kali ini berbentuk oval dimana ada dua sisi yang berjarak berjauhan,dan disitulah Yang hyun suk duduk dan diseberangan jauhnya jiyong.
"Baiklah,apa kalian tau kita akan membahas apa dirapat kali ini?" tanya nya pada semua orang disana.
"To the point saja,aku sibuk" cibir seunghyun dan mematikan rokok yang ada ditangannya dengan dasar asbak silver dihadapannya.
YHS pun menoleh kearahnya dengan wajah datar tak sukanya dan diikuti beberapa member yang menatapnya kagum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oke,langsung saja seperti yang diminta seunghyun. To the point nya saja, aku merencanakan pembubaran 2ne1 dalam 2 hari akan dirilis kepublik. Jadi kuharap ini akan menjadi pilihan yang terbaik dari semuanya" ucapnya dengan nada datar sambil menatap satu persatu anggota 2ne1.
CL pun hanya menunduk tak enak dengan para member lainnya ditambah lagi dengan adanya member bigbang disini,ia sangat malu.
Sandara pun hanya menatap lurus kedepan, tanpa ingin menyimak sedikit pun rapat keputusan akhir dari grupnya ini.
Jiyong yang berada didekatnya pun memperhatikan dengan seksama,bahkan ia tak ingin bersuara takut memperburuk keadaan sekarang.
Jujur dalam hati jiyong,ia ingin membawa calon istrinya ini kedalam pelukannya dan menenangkannya disana,tapi ia sadar bahwa dara kali ini harus mengurusnya sendiri.