"Tidak.. Aku hanya melihat matanya berkaca-kaca saat ia mengucapkan janji sehidup semati" ucap seungri langsung dan duduk disamping youngbae.
Daesung pun ikut mengangguk "aku hanya melihat sisi yang berbeda darinya,tadi" ia pun terkekeh
Youngbae pun mengangguk "dia mengirimiku pesan banyak sekali,dari malam hingga tadi sebelum acara dimulai. Dia terlihat seperti orang gila" kekehnya mengejek.
"Oh benarkah?" tanya seungri pada youngbae dan menaruh gelas wine nye perlahan.
"Aku mau lihat" kekehnya meminta kepada youngbae.
"Aku juga" sambung daesung.
"Kau tidak mau lihat,hyung?" tanya youngbae membuka kunci ponselnya.
Seunghyun yang duduk berseberangan dengan mereka pun hanya menggeleng lemah "aku sudah melihat betapa frustasinya anak itu,jadi itu sudah cukup" ucapnya dengan tawa miris.
Youngbae pun menganguk "sangat frustasi jika aku lihat" ucapnya menyambung.
"Astaga" ucap seungri serentak dengan daesung.
.
.
.
"Ayolah teman,ucapkan kata selamat untukku. Aku akan menikah besok"
18.01 KST
"Youngbae-ah,kenapa dara tidak mengangkat telfonku?"
18.03 KST
"Aku gila sekarang,cepat kemari!"
18.10 KST
"Kenapa kau lama sekali? Cepat datang!"
18.11 KST
"Yak! Dara tidak merespon pesanku,bagaimana ini?"
18.13 KST
"dara tidak menjawab telfonku dan tidak merespon pesanku,astaga.. Aku benar-benar gila sekarang!!"
18.50 KST
"tenangkan aku youngbae-ah!"
19.10 KST
"Yak! Balas pesanku!"
19.13 KST
Seungri pun menggaruk tengguknya "kurasa dia benar-benar frustasi malam itu" kekehnya.
"Sudah ku bilang,sangat!" kekeh youngbae menimpali.
"Sampai jam 4 pagi dia mengirimi ku pesan,tapi tidak aku jawab" kekehnya.
"Kenapa?" tanya daesung yang sekarang menoleh kearahnya.
"Hanya ingin membuat dia berpikir sendiri" katanya acuh.
"Hmm.. Kau benar" sambung seunghyun.
"Saat menjelang pernikahannya saja dia masih terus mengirimi ku pesan" kekehnya lagi.
"Scroll kebawah" pintanya.
