M

996 105 3
                                    

Dua hari, cukup dua hari dara dan jiyong pergi berlibur untuk menenangkan pikiran sejenak dari padatnya kegiatan mereka.

"Ingat dee.. Setelah pemotretan langsung pulang dan istirahat. Jangan lupa bawa bekal dari rumah, karna aku tidak mau kau makan sembarangan lagi" ocehan panjang disela-sela kegiatan mengunyahnya.

Dara pun masih mengolesi roti dengan selai dan diberikan keatas piring yang ada dihadapan suaminya "bisakah kau yang menjemputku?"

Jiyong pun menggelengkan kepalanya dan meneguk susu yang diberikan dara "kalau pekerjaanku cepat selesai, akan aku hubungi lagi. Tapi aku tidak janji"

Dara pun mengangguk dan duduk diatas kursinya "nanti sore aku ada ikut kelas senam untuk ibu hamil, apa kau boleh aku ikut?" tanya dara perlahan.

Jiyong pun kembali memakan rotinya satu gigitan dan menggoyangkan kakinya "Sore? Dimana?"

"Oh, sore. Di gedung senam didekat gangnam" angguk dara.

"Dengan siapa kau kesana? Apa jjangmae hyung ikut?"

Dara pun menggelengkan kepalanya seraya mengunyah roti didalam mulutnya "Aniyo, kenapa dia ikut. Disana hanya ada para ibu hamil. Semua perempuan" jawabnya.

"Lalu kau mengendarai mobil sendiri?"

Dara pun mencoba berpikir dan menaikan kedua alisnya serentak.

"Aniyo! Kau tidak boleh menyetir dalam keadaan mengandung dee.. Jjangmae hyung akan tetap ikut, tapi dia hanya dimobil saja. Dia hanya mengantarmu saja, bagaimana?"

Dara pun menggeleng "Lagi pula kandunganku belum besar ji, aku juga tidak akan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi"

Jiyong pun menggeleng tidak setuju "Andwae! Andwae! Aku tidak mengizinkan. Bagaimana jika dijalan terjadi hal yang tidak diinginkan, ada mobil yang menabrak mobilmu? Dari depan? Belakang? Samping? Aa-- andwae! Andwae! Aku tidak bisa membayangkan hal itu, jadi jangan coba-coba mengendarai mobil sendiri, dara"

Dara pun meringiskan wajahnya "pikiranmu jauh sekali, kwon! Lagi pula itu adalah pikiran burukmu saja. Ucapan ada doa kwon! Kau ingat itu" kesal dara pada suaminya.

"Ehe! Aku hanya tidak membayangkan jika kau menyetir mobil sendiri. Pokoknya aku tidak memperbolehkanmu pergi tanpa supir"

Dara pun menatap malas suaminya "jjangmae ada jadwal di YG, jadi aku sama siapa nanti sore?"

Jiyong pun menggaruk dahinya "Eish! Arraseo! Akan aku usahakan pulang cepat"

Senyum pun mulai terulas dibibir dara "Oh? Jadi yang mengantarku? Kau?"

Jiyong pun menarik nafasnya dan kemudian mengangguk "Oh" jawabnya berat.

Kemenangan ada dipihak dara saat ini, rencananya berhasil. Dari awal dirinya memang ingin mengajak suaminya mengantarnya mengikuti senam pertamanya. Karna ia ingin jiyong melihat para wanita yang tengah mengandung dengan waktu kandungan yang berbeda-beda. Agar ia mengerti bahwa jadi ibu hamil itu butuh perjuangan yang sangat keras untuk melindungi dan merawat kandungan dimasa kehamilan.

"Baiklah, aku pergi dulu. Agar aku bisa menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat, dan bisa mengantarmu mengikuti senam itu" ucapnya dan berdiri.

Dara pun ikut berdiri dan mendekat kearah suaminya, jiyong pun mencium kening dan bibir dara singkat "ingat! Jangan pergi sendiri kesana. Aku akan usaha pulang secepat mungkin"

Dara pun tersenyum "ah.. Arraseo-arraseo"

Jiyong pun mengangguk dan menepuk puncak kepala dara, dan tak lupa menunduk untuk mencium perut dara yang mulai berisi walaupun tidak terlalu kelihatan.

Enough to knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang