"Kenapa lama sekali?"
Dara pun berdiri diatas tangga terakhir,dan menyilangkan kedua tangannya sambil menatap suaminya lama.
"Wae?"
Dara pun turun dan mendekat kearah jiyong yang tengah duduk diatas sofa dengan remote Tv ditangan.
"Kenapa lama,huh?" tanya jiyong lagi dengan menepuk-nepukan sofa disampingnya dengan tangan kanannya.Dara pun mengikuti arahan suaminya dan duduk santai disamping suaminya "aku harus mengeringkan rambutku, dan aku harus memasang masker diwajahku"
Jiyong pun merangkul dan medekap erat tubuh mungil disampingnya "kau mau kemana?"
Dara menggeleng "tidak kemana-mana, memangnya kenapa?"
"Kenapa kau berdandan"
Dara pun berdesis "karna tadi penampilanku seperti orang gila"
Dengan cepat jiyong pun menggeleng "tidak ada orang gila yang sencantikmu, aku jamin itu" kekehnya.
"Kau sedang mengejekku,ya?"
"Eis! Aku sedang memuji istriku yang cantik ini" ucapnya tersenyum sambil menempelkan ujung hidungnya didahi dara.
"Ah? Tapi kenapa telingaku mendengarkan suara kebohongan?" ucap dara dan menjauhkan dahinya dari jiyong.
Jiyong pun terkekeh "aku bohong?"
Dara mengangguk.
"Ne,bohong karna aku hanya bilang istriku cantik. Dan padahal istriku adalah wanita yang sangat-sangat super cantik didunia"
Dara pun menyengirkan bibirnya "eishh!"
Jiyong pun mencium bibir pink dara dengan sentuhan hangat yang menjalar dari hatinya.
"Kau ingin kemana hari ini?"Dara pun menggeleng "entahlah, aku rasa hanya ingin dirumah"
"Sebentar lagi aku berangkat" helah jiyong.
Dara pun menatap suaminya lama dan kemudian mengangguk "arraseo"
Sedangkan jiyong hanya menepuk halus atas kepala dara dengan hangat "sangat berat, tapi--"
"Wae? Bukankah ini perkerjaan?"
Jiyong kembali mengangguk "aku baru saja berbaikan dengan istriku tetapi aku harus kembali meninggalkannya"
Dara pun tersenyum dan mengetuk halus dagu jiyong "pikirkan saja kapan selesainya tour mu ini, dan kau akan kembali" kekehnya.
"Aku pasti akan selalu merindukanmu dee.."
Dara pun berbinar "ah.. Sudah lama tidak mendengar panggilan itu lagi" kekehnya.
Jiyong pun ikut tersenyum "karna kau punya banyak nama indah yang harus aku sebut"
"Terdengar berbohong lagi" kekehnya.
Jiyong menutup bibirnya "andwae!"
"Hahahaha.. Aku bercanda"
Jiyong kembali memeluk erat tubuh istrinya "kau ingin mengantarku kan nanti kebandara?" bisiknya diatas leher mulus dara.
Dara pun mendongakan kepalanya dan mengangguk "ingin sekali"
Jiyong pun langsung menarik tubuh istrinya dan menciumi bibir mungil itu untuk sesaat sebelum dirinya membantingkan tubuh dara keatas sofa itu.
"Disini?" tanya dara ragu.
Jiyong pun menyeringai "bagaimana kalau kita coba" bisiknya.
Dara pun memejamkan matanya dan kembali membuka kedua matanya dengan perlahan.
