Veerisha merasa hidupnya telah sempurna saat kehadiran Kevin Wijaya, pria tampan yang kini telah menjadi seorang dokter muda. Mereka bertemu pertama kali saat Veerisha liburan ke New York dan Kevin sedang kuliah di New York.
Namun perjalanan cinta...
Jam sudah menunjukkan pukul 08.06 wib. Tapi aku masih berada di apartemen kak Kevin tepatnya diruang tv.
"Kak, Ve kangen sama kakak. Plis kakak jangan pergi untuk kedua kalinya.. " ucapku pada pria disampingku.
"Iya sayang, maafin kakak karena udah bikin kamu kangen. Kakak janji nggak akan pergi lagi, oke.. " kata kak Kevin sambil mengacak rambutku.
Kakak janji Ve, cukup sekali saja kakak melakukan hal bodoh dengan pergi meninggalkan mu. Kakak nggak akan perduli lagi dengan Bundamu, ataupun dengan Fadel.
Kakak nggak akan pernah melepaskanmu bersama Fadel, kita akan hadapi bersama apapun yang akan terjadi pada kita kedepannya.. -Kevin
"Jadi, kenapa selama kakak pergi nggak kasih kabar ke Ve?" ucapku mengingatkan kak Kevin.
"Jadi sebenarnya selama kakak di Malaysia kakak beneran sibuk Ve, ponsel kakak disita sama atasan kakak selama disana agar kakak bisa fokus.. Kakak juga kangen, kesel, sama kayak kamu Ve" terang kak Kevin.
"Terus kenapa kakak nggak nitip pesan sama orangtua kakak untuk Ve? Terus kenapa om Ridwan sama Tante Ratna juga nggak bisa dihubungin?"
"Kakak juga nggak bisa hubungin mereka, hingga akhirnya mereka nyusulin kakak ke Malaysia karena khawatir"
"Setidaknya kakak bisa dong, hubungi Ve pake telepon rumah sakit!"
"Maafin kakak Ve, kakak beneran nggak bisa apa-apa disana. Yang kakak pikirkan hanya gimana caranya biar seminar kakak cepet selesai dan bisa balik ke Jakarta, cuma itu Ve!" jelas kak Kevin dengan raut bersalah.
Mungkin kak Kevin benar, aku kasian melihat kak Kevin. Pasti dia masih capek karena baru selesai menjalankan pekerjaanya. Seharus nya aku bisa percaya sama kak Kevin. Aku menyesal telah menanyakan hal itu padanya.
"Iya-iya, maafin Ve ya kak. Ve percaya kok sama kakak! Ve bisa ketemu sama kakak kayak gini lagi aja udah seneng banget!" ucapku sambil menyandar kan kepalaku di bahu kak Kevin.
"Makasih ya Ve udah mau percaya sama kakak. Kakak janji nggak akan ngecewain Ve lagi.. "
"Iya kak. oiya kak, kemaren Ve kerumah kakak, kok katanya orang yang dirumah itu bilang rumah itu udah dijual kedia. Emang bener ya kak?" tanyaku.
"Ooh.. Kalau masalah rumah memang iya udah dijual, alasan nya kakak kurang tau. Kata papa sih biar deket sama rumah sakit lebih baik tinggal di apartemen ini aja, lagian deket juga sama kantor papa" terangnya.
Maaf Ve, kakak nggak bisa berkata jujur kepadamu! Karena itu akan begitu menyakitkan perasaanmu saat mengetahui semua ini keinginan tante Widya, Bunda kamu Ve. Dan itu juga akan menyakitkan hati kakak karena membuatmu bersedih!
Benar kata orang, bahwa JUJUR ITU MENYAKITKAN!!! -kevin
"Ooh.. " jawabku.
"Oiya, Ve mau kekampus jam berapa? Kakak anter yah?" "Bentar lagi deh kak, Ve masih kangen sama kakak. Nggak usah, Ve bawak mobil sendiri kok"
"Uuh.. Kakak orangnya emang ngangenin yah.. Yaudah deh, kebetulan shif kakak juga siang hari ini" terangnya sambil mencium pipiku yang membuatku merona.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"iih.. Kakak mah ngeselin!" cetusku sambil mendorong lengannya.
"Ngeselin tapi cinta kan??" godanya. "Iuh dasar gombal!" "Loh kok gombal sih" ujarnya sambil menyodorkan wajahnya kearahku.
"Ih kakak apaan sih! Udah ah Ve mau berangkat sekarang aja" ujarku seraya beranjak darinya.
"Eeh, kok pergi sih! Katanya kangen" kata kak Kevin sambil beranjak menghampiriku.
Hay Readers!! Jangan lupa mampir ke cerita aku yg kedua yak!!😉 Kali ini ceritanya lebih santai, happy, alurnya tentang geng anak sekolahan, remaja-remaja yang lagi kasmaran gitoh!!😂 Gokil deh..
Dan yang pasti bakal dibikin baper deh.. 😘😝 Cek!👇 https://www.wattpad.com/story/117731166?utm_medium=link&utm_content=share_writing&utm_source=android 'Omnia Vincit Amor'