Part 16

165 8 0
                                    

"Dengan aku berpura-pura tidak mengetahui apa-apa, aku tidak akan kehilangan mu dek.." -Rayn
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Rayn pov :

Kamu nggak salah dek, kamu nggak tau apa-apa.. Maafin kakak, kakak harus berpura-pura tidak tahu apa-apa. Kakak nggak mau kamu pergi! Cuma itu yang kakak mau..

Aku masih ingat ketika Bunda menceritakan tentang Fadel yang ternyata sudah mengetahui rahasia besar keluarga Roygi.

Aku memang sudah tahu kebenaran nya bahwa Veerisha bukan adik kandungku. Ia dibawah oleh Bunda dan Ayah dari pantiasuhan saat aku berumur 5 tahun.

Saat itu aku memang masih kecil, tapi saat pertama kali aku melihat sesosok bayi perempuan kecil dipangkuan Bunda aku sangat menginginkan kehadirannya. Aku sangat bahagia saat Ayah mengatakan bahwa bayi perempuan itu mulai saat itu menjadi adik ku.

Dulu aku sempat iri kepada Veerisha, karena Ayah selalu memanjakannya.

Tapi sampai sekarang aku benar-benar menyayanginya dan selamanya Veerisha akan tetap menjadi adikku.

Flasback..!!

"Bun, Bunda kenapa sih akhir-akhir ini selalu membanding-bandingkan Kevin dengan Fadel. Apa lagi didepan Ve, Bunda kan tau kalau Ve sangat mencintai Kevin" ucapku ke Bunda saat kami berada di taman belakang.

Hari ini aku tidak kekantor, karena aku kurang enak badan. Ayah sudah pergi kekantor 2 jam yang lalu.

Veerisha dan Fadel juga telah kekampus setengah jam yang lalu. Tinggallah aku berdua dengan Bunda dirumah saat ini.

Kulihat ekspresi Bunda berubah saat aku bertanya tadi.

"Bun..." ucapku lagi.

"E-nggak kok Rayn, Bunda nggak bermaksud membanding-bandingkan Kevin dengan Fadel. Tapi ya itulah kenyataannya, Fadel lebih baik dari pada Kevin!" ujar Bunda.

"Tapi Bun, dulu Bunda selalu memuji Kevin! Bunda dulu juga pernah bilang sama Rayn kalau Rayn harus bisa seperti Kevin. Tapi kenapa Bunda jadi berubah begini?" terangku.

"Apa Bunda telah dihasut oleh Fadel agar Bunda mendekatkan Fadel dengan Ve? Bunda juga kan tau kalau Fadel sudah lama menyukai Ve!" sambungku.

"Kamu ngomong apa sih Rayn! Nggak mungkin Fadel menghasut Bunda.." ucap Bunda gemetar.

Terlihat dimata Bunda bahwa saat ini ia tidak sedang berkata jujur.

"Tapi bun, apa alasan Bunda untuk tidak menyukai Kevin sekarang?"

"Bun, Rayn tau kalau ada sesuatu yang Bunda tutupi dari kami. Lebih baik Bunda jujur ke Rayn, Bun!"

Kulihat mata Bunda kini mulai sayu.
Ada bening kristal yang ingin terjun kepipinya.

"Rayn.. Sebenarnya Bunda sudah tidak tahan lagi menanggung beban ini sendiri Rayn. Bunda nggak kuat" ucap Bunda lirih.

"Maksud Bunda apa? Beban apa Bun? Jelaskan semuanya sama Rayn bun" kataku mulai khawatir.

"Fadel, Rayn. Fadel sudah tau semuanya. Bunda terpaksa mendekatkan Ve dengan Fadel! Bunda nggak mau kehilangan Veerisha... " ucap Bunda terisak.

Reflek aku memeluk Bunda. Sudah ku duga kalau Bunda ku ini sedang menyembunyikan sesuatu.

"Bun, rahasia apa? Bunda tenang dong Bun.. "

"Fa-fadel tau Rayn, kalau Ve bukan anak Bunda. Fadel bilang ia akan menceritakannya ke Ve kalau Bunda tidak menjodohkannya dengan Ve!" ujar Bunda dengan tangis yang semakin pecah.

"A-apa! Gimana Fadel bisa tau Bun? Bunda seharusnya bisa menjaga bukti-bukti itu dengan baik! Kenapa Bunda tidak melenyapkannya bun" ujarku yang kini ikut emosi dengan kebenaran yang Bunda katakan.

"Maafin Bunda, Rayn. Bunda sudah melenyapkan bukti-bukti itu. Tapi Fadel telah terlebih dulu mencopynya"

"Lalu apa yang harus kita lakukan Bun? Apa Ayah juga sudah tau?"

"Sudah Rayn, Ayah sudah tau.. "

"Bunda terpaksa harus melakukannya Rayn. Bunda nggak mau kehilangan Ve, kamu juga nggak mau kehilangan adik kamu kan Rayn?" terang Bunda.

"Rayn nggak akan pernah bisa kehilangan adik Rayn satu-satunya Bun. Tapi bagaimana dengan Kevin? Apa yang akan kita katakan ke dia Bun?"

"Bunda akan suruh dia pergi jauh dari Ve, Rayn. Kalau Kevin beneran sayang sama Veerisha dia pasti mau melakukan apa pun demi kebahagian Ve.. " jelas Bunda.

"Semoga saja Kevin bisa sabar menjalaninya Bun.. "

"Ya, Bunda percaya sama Kevin. Dia pria yang baik, Bunda akan menyesal jika Kevin sedih karena kehilangan Ve. Bunda yakin Kevin akan mendapatkan wanita yang lebih baik dari Ve. Kevin anak yang baik"

Flashback Off..!!

***

Syukurlah Kevin mau melepaskan Ve sekarang, aku benar-benar bangga dengan Kevin. Ia rela melepaskan cinta nya demi kebahagiaan gadis yang ia cintai.

Aku tidak yakin jika aku akan sekuat Kevin jika saat ini aku berada diposisi nya.

Ve, lo sangat beruntung dicintai oleh pria sehebat Kevin...

Kevin rela meninggalkan pekerjaan nya sebagai dokter di Jakarta.

Kini Kevin tidak tahu ada dimana, ia pamit kepada keluarga kami bahwa ia akan ke Malaysia untuk mengikuti seminar.

Tapi aku tidak tahu apakah Kevin benar-benar berada di Malaysia saat ini atau tidak.

Kami tidak bisa lagi menghubungi nya. Om Ridwan dan Tante Ratna juga tidak bisa duhubungi.

Gue iri sama lo Vin, karena lo bisa sekuat dan setegar itu.. -Rayn

***

Vomment! 👇

Semua Karena Cinta (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang