Part 47

207 8 0
                                    

"Terkadang kenyataan memang tak seindah angan, tapi percayalah kenyataan yang menyakitkan itu pasti memiliki maksud baik di dalamnya.

Jika tidak, masa depan yang kau miliki kini tak akan seindah ini...
Dari semua yang menyakitkan pasti akan ada kebaikan dan kebahagiaan di
ujungnya..."
-Author
__________________________

Semenjak kejadian di mana Fadel ingin mencelakakan Veerisha waktu itu, ruangan di mana Veerisha berada saat ini selalu di jaga ketat oleh pihak kepolisian. Bahkan Kevin hampir tiap malam tak pernah meninggalkan Veerisha sendirian.

Sudah hampir satu bulan ini gadis itu terbaring koma di ranjangnya, saat ini terlihat seorang perawat tengah mengecek kondisi Veerisha seperti biasanya. Tanpa di sadari perawat itu jari tangan kanan Veerisha bergerak secara perlahan.

Bulu mata lentik itu bergerak tak seirama menandakan mata itu mencoba membuka kelopak mata yang terasa sangat berat, perlahan demi perlahan kelopak mata itu mulai membuka membuat sinar itu mulai masuk menembus iris mata gadis itu.

Beberapa kali di cobanya untuk melihat ke sekeliling namun ruangan putih itu membuat pandangannya semakin silau. Dan di saat itu pula Veerisha menatap seseorang yang kini tengah menyapanya.

Yaa orang itu adalah perawat muda yang tadi tengah mengecek keadaannya, perawat itu mulai menyadari jika pasiennya itu telah tersadar dari lelap panjangnya dan dengan sigap perawat itu memanggil Dokter.

***

Terlihat Kevin baru saja keluar dari ruang operasi bersama beberapa dokter dan perawat lainnya. Hari ini dia dan teamnya itu ada jadwal oprasi transplantasi jantung yang sudah di rencanakan dengan pasiennya. Dan untunglah oprasi kali ini pun berjalan dengan lancar.

Kevin kembali keruangannya setelah selesai mengganti seragam hijau oprasinya dengan jas putih yang biasa di kenakannya saat praktek, kini pria itu terlihat tengah menyandarkan punggungnya di sofa ruang kerjanya. Wajah benar-benar terlihat lelah saat ini.

Ketika Kevin ingin memejam kan matanya tiba-tiba ada ketukan dari luar pintu ruangannya. "Ya masuk.." seru Kevin mengizinkan orang tersebut memasuki ruangannya.

Terlihat seorang perawat memasuki ruangannya. "Permisi dok," ucap perawat itu.

"Ada apa Andien?" tanya Kevin pada perawat itu.

"Tadi saya di beri kabar sama dokter Reyhan, dia bilang Veerisha sudah sadar.." ucapan perawat itu membuat Kevin terlonjak dari duduknya.

"Kamu serius, Andien?" ucap Kevin dengan menaikan nada setengah oktafnya karena terkejut.

"Iya, Dok... Dokter Reyhan sendiri yang bilang begitu tadi.." terang perawat itu meyakinkan Kevin.

Tanpa pikir panjang lagi Kevin melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya itu, bahkan pria itu tak lagi menggubris seruan perawat yang telah membawakan kabar gembira itu padanya.

Kevin berlari di koridor rumah sakit, pria itu tak perduli jika dia telah menebrak beberapa orang yang tengah berjalan bersisian dengannya. Yang ada di otaknya saat ini hanyalah Veerisha, gadisnya yang telah lama terlelap.

Hati Kevin saat ini benar-benar bahagia karena penantiannya selama ini tak sia-sia, akhirnya gadisnya itu kembali membuka matanya.

Kevin berlari sekencang mungkin menuju ruangan Veerisha yang berada di sebelah gedung tempat ia praktek tadi. Yang saat ini di inginkan oleh Kevin hanyalah melihat kekasih hatinya itu.

Kevin membuka pintu itu dengan kencang membuat semua orang yang berada di dalam ruangan itu mengedikan bahu ke arahnya. Mereka semua melihat Kevin yang terengah-engah, mata pria itu mencari sosok gadis yang sangat di cintainya itu, dan di saat Reyhan menggeser sedikit tubuhnya dari hadapan Veerisha di saat itu jugalah Kevin bisa melihat gadisnya itu tengah terduduk di atas ranjangnya.

Mata cantik gadisnya itu benar-benar terbuka saat ini. Kevin merasakan tubuhnya melayang ke udara saat mata cantik Veerisha kembali menatapnya, hatinya benar-benar merasa bahagia saat ini.

Kevin menghampiri Veerisha yang kini tengah menatapnya juga. Gadis itu terdiam sambil menatap ke arah sosok pria yang kini telah menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

 Gadis itu terdiam sambil menatap ke arah sosok pria yang kini telah menangkup wajahnya dengan kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini bukan mimpi kan?" ucap Kevin. Ada setetes air mata yang berhasil meluncur dari sudut matanya, Veerisha mengerutkan keningnya saat menatap pria yang ada di hadapannya itu tengah menangis sambil menatapnya dengan sendu.

Tanpa di sadari Veerisha tiba-tiba pria itu mendekap tubuhnya erat. "Akhirnya kamu sadar juga Vee" ucap Kevin memeluk erat tubuh mungil gadisnya itu.

Veerisha bisa merasakan kerinduan yang di rasakan pria itu padanya. Namun entah kenapa saat itu dia merasa bingung, bingung dengan semua yang sedang terjadi di hadapannya ini.

"Vee..." gumam Veerisha. Ada yang aneh dengan Veerisha, gadis itu terlihat seperti orang bingung karena menyebutkan namanya sendiri.

"Aku sangat merindukan mu sayang..." ungkap Kevin.
"Kamu__kamu siapa?" tanya Veerisha. Kevin menarik dirinya dan menatap tak percaya pada gadisnya itu. Tadi dia bilang apa? batin Kevin.

"Veerisha apa yang kamu katakan?" tanya Kevin memastikan, apakah yang ia dengar tadi itu benar-benar keluar dari bibir Veerisha atau bukan.

"Kamu siapa?" ucap Veerisha mengulang pertanyaannya tadi.

***

Hay Readers!! Jangan lupa mampir ke cerita aku yg kedua yak!!😉
Kali ini ceritanya lebih santai,  happy, alurnya tentang geng anak sekolahan, remaja-remaja yang lagi kasmaran gitoh!!😂 Gokil deh..

Dan yang pasti bakal dibikin baper deh.. 😘😝
Cek!👇
https://www.wattpad.com/story/117731166?utm_medium=link&utm_content=share_writing&utm_source=android
'Omnia Vincit Amor'

See you 😉

Semua Karena Cinta (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang