Part 33

190 9 0
                                        

Budayakan Vote sebelum
baca 🙏

"Apakah suatu ikatan persahabatan itu bisa hancur? Seperti kota yang diporak-porandakan oleh badai besar yang menerpanya?
Mungkin iya, namun jika tali ikatan itu kuat maka apapun badainya semua akan baik-baik saja bukan? Hanya kepercayaan yang dapat menguatkan tali ikatan itu!
Dapatkah kau mempercayainya???"

- Author
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Flashback!!...

Veerisha pov :

"Kenapa, kenapa kakak tidak mau mempercayai ku, kenapa kakak bersikap seperti itu? Mengapa kau mengacuhkanku? Kenapa kak, kenapa???" gumamku lirih. Mengingat ketika pagi tadi kak Kevin mengacuhkanku dengan tidak membalas line dariku.

Rasanya sakit ketika orang yang aku sayang itu tidak mempercayaiku atau paling tidak dia mau mendengarkan sedikit saja penjelasanku.

Mataku ini rasanya lelah sakali terus menerus menangis seperti ini, kepalaku pun serasa mau pecah. Mata kuliah yang ku ikuti tadi juga tak ada satu pun yang berhasil masuk ke dalam pikiranku ini.

Dan sekarang ini aku masih berada di ruang kelasku yang telah sepi karena jam pelajaran sudah lewat dari setengah jam yang lalu.

Aku memutuskan untuk tetap berada di kelas karena aku ingin istirahat sebentar dan untunglah setelah jam pelajaran tadi sudah tidak ada jadwal kelas lagi di ruangan ini. Ku tenggelamkan kepalaku di antara lipatan tangan yang berada di atas meja, berniat ingin memejamkan mataku ini walau hanya sebentar.

Brrakkkk....

Belum ada semenit aku memejamkan mataku aku tersentak karena ada yang menggebrak mejaku dan hal itu membuatku menjengkit terkejut. Aku melihat sosok sahabatku berdiri di depanku dengan wajah yang menahan emosi. Ada apa dengannya? batinku.

"Vira, ada apa? Kamu mengagetkan aku tau nggak!" ucapku sambil mengusap sudut mataku yang masih basah karena air mataku tadi.

"DASAR CEWEK MUNAFIK LO!!!" seru Vira dengan nada tingginya, kali ini emosinya meledak. Aku mengerutkan dahiku, aku bingung dengan ucapannya tadi. Cewek munafik... maksudnya aku, tapi kenapa?

"Kamu kenapa sih, tiba-tiba bicara seperti itu?" tanyaku heran atas perilakunya ini. Aku bangkit dari dudukku dan berdiri di hadapannya.

 Aku bangkit dari dudukku dan berdiri di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elo lihat sendiri!" bentak Vira kasar.
Tanpa aku duga dengan kasar Vira melemparkan beberapa lembar kertas tepat di wajahku, membuatku amat sangat terkejut di buatnya. Ada apa sebenarnya dengan sahabatku ini? Mengapa dia berlaku seperti ini padaku?

Aku memungut kertas-kertas yang berserakan di lantai itu dan ternyata kertas-kertas itu adalah lembaran-lembaran foto, di mana di dalam gambar itu terpampang jelas sosok ku dengan seorang pria yang adalah sahabat baikku yang juga sekaligus pacar dari gadis yang ada di hadapanku saat ini.

Semua Karena Cinta (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang