Part 10

215 10 0
                                    

"Gue iri sama kalian Ve.." -Azka
"Andai lo bisa seperti kak Rayn dan kak Kevin, Ka!"
-Vira
-_________________________-

Weekend pun tiba, rencana liburan itu pun akhirnya terlaksana, kali ini tujuan kami adalah villa keluargaku yang berada di Puncak.

Seperti yang sudah dipastikan kami akan berlibur berenam, aku, kak Kevin, kak Rayn, kak Sekar, Azka, dan Vira.

Awalnya Bunda tak mengizinkan aku untuk pergi. Bunda malah bilang liburannya nunggu Fadel pulang dari London aja. Gila!

Untung Ayah berada dipihakku. Ayah telah memperbolahkanku dan kak Rayn untuk bisa membawa teman-teman kami berlibur bersama di villa Ayah.

"Vee!" seru seorang gadis dari balik punggung pemuda yang mengendarai motornya yang kini telah terparkir cantik di pekarangan.

Azka.. Yaa, dialah pemuda yang mengendarai motor Kawasaki Ninja Rr itu. "Datang juga bocah itu!" gumamku.

"Vira, Azka! Aku kira kalian nggak jadi ikut. Dari tadi di teleponin enggak diangkat-angkat," seruku sambil mencebikkan bibir kesal dan mungkin hal itu yang membuat Kak Kevin tersenyum geli, mungkin aku memang terlihat lucu dan sangat menggemaskan. Pe-de!

"Gimana mau ngangkat Ve, Azka tuh naik motornya ugal-ugalan," terang Vira yang tadi dibonceng oleh Azka.

"Haha sorry.. sorry, gue kan takut telat. Habis lo sih dandan aja lama banget, sampe kering kayak kerupuk gue nungguin lo!" ujar Azka yang kini telah bergabung bersama kak Rayn dan kak Kevin.

"Aduh, sakit tau!" rintih Azka ketika jari mungil Vira mencubit perutnya. "Rasain tuh!" cibir Vira.

"Hahaha.. Dasar kalian ini udah kayak  tom and jery aja, nggak pernah akur!" ujarku heran karena tingkah sahabatku ini.

"Hati-hati jodoh loh," ujar kak Kevin  sambil merangkulkan lengannya di pundakku, dan itu berhasil membuat tubuhku tiba-tiba menegang saat kak Kevin merengkuh pundakku.

"Sama Azka? males banget! Mending sama kak Rayn yang ganteng aja" ujar Vira menunjuk ke arah kak Rayn yang dari tadi hanya menyaksikan pembicaraan kami saja sambil menggandeng tangan pujaan hatinya, kak Sekar.

"Kenapa sama kakak ganteng ini? Entar ada yang ngambek loh " ucap kak Rayn bangga karena disebut tampan sama Vira seraya mencubit pucuk hidung kak Sekar.

"Udah lo sama gue aja! Emang lo mau kena gapok sama kak Sekar huh?" ucap Azka sambil mengamit lengan Vira.

Kak Sekar hanya tertawa melihat tingkah Vira.

Aku dan kak Kevin bisa melihat ada senyum bahagia dari wajah Vira saat Azka menggandeng lengannya sambil menunduk. Syukurlah kalau mereka bisa semakin dekat sekarang.

"Sampai kapan kalian mau becanda seperti itu! Hari udah makin siang aja nih, udah beres semua belum?" seruan kak Sekar membuat kami kembali pada kegiatan yang sebelumnya kami lakukan.

"Oke, semua udah selesai!? Ayo kita berangkat sekarang, biar nggak kemaleman nanti sampai di villa," ujar kak Kevin.

"Ayo, Ve naik ..." ucap Kak Kevin padaku.

"Ve sama anak-anak mau naik mobilnya kak Kevin aja, Kak. Kakak sama kak Sekar berdua aja, ya!" usulku kepada mereka semua.

"Oh gitu? Serius!?" ucap kak Rayn.

"Iya, biar mereka ikut sama gue aja, Rayn. Biar lo bisa berduaan sama Sekar. Lagian di mobil lo udah banyak barang bawaan kan. Mau duduk di mana mereka?" jelas kak Kevin.

"Oke, tapi elo hati-hati ngendarainnya jangan ugal-ugalan!" ucap kak Rayn.

"Siap, Bos! Serahin sama gue, oke ..." ujar kak Kevin sambil mengangkat tangannya memberi hormat pada kak Rayn.
Ish ... dasar lebay.

Semua Karena Cinta (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang