"Kalian duluan ke parkiran ya, aku mau ke toilet dulu..."
"Aku ikut, Vin..." ucap Rayn menghentikan langkah Kevin. "Kalian tunggu di sini sebentar ya. Biasa panggilan alam.." ucap Rayn.
Veerisha terkikik geli akan kelakuan kakaknya itu. Sekar mendengus kesal pada Rayn.
"Kami mau tunggu di mobil aja. Mana kuncinya?" pinta Sekar dan Kevin memberikan kunci mobilnya pada calon kakak iparnya itu.
"Jangan lama-lama!" seru Sekar."Iya bawel!" ucap Kevin ketus.
"Pacar gue itu.." ucap Rayn menjitak kepala calon adik iparnya itu. Kevin mendengus kesal.
Veerisha dan Sekar berjalan ke arah parkiran mobil, kedua gadis itu menunggu para kekasihnya itu di dalam mobil milik Kevin.
Veerisha duduk di kursi penumpang di depan dan Sekar sendiri duduk di belakang. Ya karena ini mobil Kevin, Sekar dan Rayn duduk di belakang.
Sebenarnya Rayn bisa saja duduk di depan dengan Kevin dan membiarkan kedua gadis itu duduk di belakang. Tapi sayangnya para pria itu lebih ingin duduk berdampingan dengan pasangannya itu.
Tanpa disadari Veerisha seseorang masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi. "Kamu..." seru Veerisha melihat pria yang tadi di temuinya di stand sofenir.
Pria itu menodongkan belati pada Veerisha dan menggertak Sekar yang duduk di belakang. "Keluar lo!" bentak pria itu pada Sekar sambil menodongkan belati itu tepat di leher Veerisha.
"Fadel! cukup Del... kamu nggak bisa seperti ini terus. Menyerahlah. . .." ucapan Sekar tak di gubris oleh Fadel, pria yang saat ini tengah menjadi buronan polisi itu.
"Keluar atau!" gertak Fadel.
Veerisha beringsut mundur kala sisi belati tajam itu menempel di kulit lehernya. "Kak Sekar..." pekik Veerisha.
"Baik aku turun, tapi pliss jangan berbuat yang tidak-tidak. Kuasai pikiranmu Fadel.." Sekar sungguh tahu apa yang ada di pikiran pria itu, pria itu benar-benar ingin menghabisi Veerisha. Sial! Kevin.. Rayn kalian di mana?!
"Turun gak lo! Atau lo mau pisau ini nancep di leher dia sekarang!!!" ancam Fadel.
Terlihat kulit leher Veerisha sedikit tergores belati itu, Sekar mau tidak mau akhirnya menuruti keinginan Fadel untuk keluar dari mobil itu. Fadel mengunci pintu itu dari dalam.
"Fadel... jangan nekat, hal ini tidak akan bisa membuat mu puas Fadel! Pliss Fadel sudahi semuanya. Kasihan orang tua mu!" teriakan Sekar tak di gubris sama sekali oleh pria itu, pikirannya telah di liputi kebencian.
Fadel mensetater mobil Kevin. Dan melajukannya keluar dari area parkir menerobos semua penghalang yang ada di depannya, tak perduli telah menabrak apa dan siapa.
"FADEEEELL!!!!" jerit Sekar.
"Sekar!" Sekar berbalik dan menatap kedua pria yang ada di belakangnya.
"Mobil gue?!" seru Kevin melihat mobilnya melaju.
"Fadel! Itu Fadel! Kevin... Fadel membawa Veerisha bersamanya!" seru Sekar panik.
Kevin mengejar laju mobilnya. "Berengsek!" umpat Kevin berlari mengejar mobilnya yang melaju tanpa pandang buluh karena menabrak apa saja yang ada di depannya.
Saat mobil itu menemukan jalan raya, mobil itu melaju kencang di jalan yang tak seberapa padat. Meninggalkan Kevin yang mengejarnya sambil mengumpati sang pengendara mobilnya itu.
"Sial Berengsek!!!" Kevin berhenti mengejar laju mobilnya yang begitu cepat hingga ia tak bisa mengejarnya hanya dengan berlari.
Kevin mengacak rambutnya frustasi, pria itu mengeluarkan getgednya dan menyalakan aplikasi GPSnya. Berharap ia bisa melacak telfon genggam Veerisha atau GPS dari mobilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Karena Cinta (Completed)
RomanceVeerisha merasa hidupnya telah sempurna saat kehadiran Kevin Wijaya, pria tampan yang kini telah menjadi seorang dokter muda. Mereka bertemu pertama kali saat Veerisha liburan ke New York dan Kevin sedang kuliah di New York. Namun perjalanan cinta...