Chapter 58 - The Hidden Soul Of The Public Figure - Demind

132 17 0
                                    

I'm back!

Karena kuliah sebentar lagi akan datang, maka berencana untuk satu kasus ini selesai. Oke dah langsung aja cuz untuk baca.

Check!

"Jika kamu memiliki masalah dengan Hirren, selesaikan baik-baik dengannya." Kata bundanya dengan tersenyum tulus pada putrinya dan melangkah keluar dengan putranya.

Relita pun menunduk ketika mengingat senyum ketulusan ibunya sendiri padanya.

"Relita..." panggil laki-laki itu pelan padanya.

Perempuan yang duduk itu mengeratkan genggaman kedua tangannya diatas rok selututnya.

"Tentang kejadian café itu tidak seperti yang kamu pikirkan-"

"Pikirkan? Apa kamu tahu apa yang aku pikirkan, Hirren?" Tanya Relita langsung pada Hirren, dia masih menunduk.

"Kamu...pasti menduga aku berpacaran dengannya, bukan?" jawab Hirren padanya.

Relita menutup matanya, "Benar. Namun, ada satu hal yang selalu terngiang dipikiranku tentang perempuan itu. Aku selalu melihatnya disekolah, bahkan dikelasku sendiri dahulu."

Lalu dia saling mengenggam kedua tangannya sendiri, "Dari dulu hingga sekarang kalian sangat dekat, bahkan terlihat seperti perempuan dikafe bersamamu itu menganggap kamu spesial. Apakah kamu berpacaran dengannya? Jika kamu jujur-"

"Aku tidak pacaran dengannya. Alasan dia selalu dekat denganku adalah dia menyukaiku. Dia mengatakannya saat dikafe itu." Pandangan Hirren menunduk. "Namun, aku sudah menyadari bahwa ada seseorang yang lebih aku cintai sekarang, dan bukan wanita dikafe itu."

Hirren menatap Relita dengan tersenyum kesungguhan, "Wanita yang aku cintai adalah kamu." Ungkapnya setelah menjelaskan semua.

Anne dan George merasakan perasaan mereka berdua tidaklah main-main dipanggung itu.

Perempuan yang duduk itu menatapnya dengan membulatkan kedua mata sempurna, "Hirren..."

"Aku mungkin tidak seperti yang kamu inginkan, menjelaskan setelah kamu aku sakiti, Lita. Tetapi, maukah kamu memaafkanku dan memintamu untuk menjadi istriku?" Tanya Hirren dengan membuka kedua tangan ke Relita.

Tentu saja perempuan yang duduk itu tersenyum dan langsung mengalirkan air matanya tanpa suara. Lalu perempuan itu berdiri dan langsung memeluk laki-laki itu duluan.

Kemudian lampu panggung mati, nyala kembali. Para kru dan pemain membungkukkan badan kepada para penonton dan berterima kasih. Lalu terdengar tepuk tangan dari para penonton, termasuk para keenam detektif tersebut.

Ketika Rilley hendak berjalan menuju ruang ganti, didepan ruang tersebut tiba-tiba sebuah patung akan jatuh padanya, membuat seorang laki-laki yang melihat itu berlari padanya dan melompat kedepan. Laki-laki itu menahan beban perempuan itu dengan siku lengannya.

"Kamu tidak apa, Hue?" Tanya Rilley mencoba membantu Hueri Sallington untuk duduk.

Hueri menggeleng, "Tidak apa, Rilley. Kamu baik-baik saja, bukan?" Tanya dia balik dengan tersenyum.

"Ini yang aku tidak suka darimu. Selalu berkata baik, walaupun kamu sakit, Hue." Kata Rilley merasa bersalah, lalu melihat lengan laki-laki itu yang tampak terluka.

Rilley pun memegang lengannya dan menariknya menuju ruang ganti, "Duduklah." Ucapnya lalu membuka tas besarnya dan mengambil kotak P3K serta botol air minumnya.

Dia pun mensterilkan luka Hueri dan menutup luka itu setelah memberi betadine dengan perban, sedangkan Hueri menatapnya sampai Rilley selesai mengobatinya.

"Selesai, Hueri. Apa masih sakit?" Tanya Rilley padanya.

Hueri tidak menjawab, malah memeluk Rilley dengan erat membuat Rilley bingung dengannya, "Apa jawabanmu atas permintaanku tadi?"

Rilley melonggarkan pelukannya, "Permintaan apa?" Tanya dia bingung.

"Aku sudah minta maaf padamu dan memintamu untuk...menjadi istriku, Rilley. Apa jawabanmu?"

Rilley membulatkan kedua matanya, "Jadi, kamu bersungguh-sungguh dipanggung tadi?" Tanya dia.

"Sungguh, Rilley...Sangat sungguh."

"Biarkan aku memikirkannya dulu, Hue." Jawab Rilley menunduk.

Hueri tersenyum tipis dan berdiri. Sebelum pergi dia menyentuh atas kepala Rilley, "Baiklah, pikirkan baik-baik, Rilley. Aku akan balik ke panggung." Lalu dia pergi dari ruang ganti itu.

>>

Ini masih awal ya, belum ke masalah. Ok, kita liat saja nanti ye.
Sampai jumpa.
Voment?

Jum'at, 11 Agustus 2017
At 13.00 PM

The Eight Detectives | Revisi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang