Chapter 2 - Kasus Ancaman di Puri Hallican - Surat Ancaman

1.9K 140 2
                                    

Di chapter ini cerita di revisi ulang tanpa mengubah intinya, readers. 😙 Jadi, kalau ceritanya berbeda dengan sebelumnya jangan bingung ya ^-^

Karena sudah Author rencanakan sebelum UN dimulai.

Oke, tidak sabar untuk membacanya. Langsung saja read, guys. 😙

Semoga kalian suka ya 😀
💝

Check it down

~~~~~'-'~~~~~

Jane yang melihat kardus-kardus berantakan dilantai hotel pada kamar Anne menyipitkan mata dan tersenyum miring. Setelah ia berada disana beberapa detik, Jane mengerti alasan Anne mengajaknya ke kamar.

"Jadi, alasan kenapa kau membawaku kesini hanya untuk membereskan ini?" 😑 Tanya Jane berkacak pinggang.

Anne tersenyum bersalah, "Iya, Jane. Aku-"

"Jangan kau katakan menyesal." Ujar Jane cepat dengan menyipitkan mata.

"Baiklah. Tetapi, kau sekarang kesal padaku, bukan?" Tanya Anne pelan.

"Tidak. Kenapa?" kata Jane mengangkat alisnya.

"Kalau kau tidak kesal, kenapa nada bicaramu berbeda?" 😂

"Aku hanya tidak habis pikir, apa saja yang kau lakukan sejam lalu? Seharusnya sudah setengah barang mungkin yang telah dibereskan." Kata Jane sambil menunjuk kardus-kardus yang masih tergeletak dilantai.

Anne menggaruk tengkuknya, "Iya, aku ketiduran." Katanya tersenyum tidak jelas.

"Ya sudahlah.. Ayo, aku bantu bereskan."

Anne pun mengangguk, "Thank you, Jane."

'''''''

Keesokan Harinya,

"Sekarang tinggal Bob yang tidak ada. Apa kalian tahu dimana dia?" Anne menoleh ke segala arah.

"Tunggu saja, dia tadi di kamar sedang bersiap-siap." Jawab Dick menenangkan.

"Nah, itu Bob!" seru Dick saat melihat Bob muncul dari balik pintu kamarnya.

"Sudah lama ya menunggu?" Tanya Bob.

"Tidak juga." Kata Julian menggeleng.

Lalu mereka berangkat bersama ke Puri Hallican di Abnash dengan mobil jemputan dari puri.

"Maaf, sudah lama menunggu?" tanya supir yang bernama Senould tersebut sebelum berangkat saat para detektif sudah masuk mobil tersebut.

"Ah, tidak. Kami juga baru siap." geleng Bob.

Senould mengangguk, "Siapa nama kalian? saya Senould Fernand." Dia memperkenalkan namanya dengan sopan.

"Senang bertemu dengan anda, sir. Saya Jupiter Jones, Bob Andrews, Pete Crenshaw, Julian Thenfurd, Jane Wesland, Anne Thenfurd, dan Dick Thenfurd." kata para detectives memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"Oke, senang bertemu dengan kalian juga. Hm... Tetapi, bukankah jumlah anggota kalian 8 orang?" tanya Senould bingung.

"Oh, tepat sekali! Dia tidak ikut karena sakit, namanya George Erland." kata Dick semangat.

"Semangat sekali memperkenalkan istrimu!" seru Jane menggodanya.

"Apaan sih, Jane! Dia bukan istriku..!" sergah Dick merona tipis. 😑

"Mengaku saja! Kalian sama-sama cinta kan?! Jadi, tidak masalah dari pada George menjadi milik orang lain." kata Anne mengedipkan mata.

"Hey, hey itu tidak akan terjadi." Sahut Dick cepat.

The Eight Detectives | Revisi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang