Chapter 52 - The Alive Painting - True Hiding (02)

156 21 0
                                    

Malam.. Untuk sekarang baru update 'ku, baru pulang dari orientasi kuliah. Jadi, maklumin aja.

Keep reading.. 

Semua yang hadir diruangan tadi sudah bubar. Tetapi... Masih ada Nyonya Daisy, Tuan Lanelden, Dionnel, dan delapan detektif.

"Mengapa kamu tidak menyebutkan alasan aku menyembunyikan Roulis karena dia sedang stress juga, Pete?" Tanya Nyonya Daisy pada Pete.

Pete tersenyum kecil mendengar pertanyaannya, "Meskipun saya laki-laki, saya mengerti perasaan anda saat ini. Jadi, saya tidak akan mengatakan alasan itu demi anda."

Julian mengangguk, "Benar, kami sepakat untuk menatap perasaan anda terlebih dahulu. Jika anda tidak merasa baik maka kami akan menutupinya, meski itu bertentangan dengan prinsip kejujuran dalam pekerjaan detectives." Lanjutnya dengan tenang.

Lalu Nyonya Daisy menatap Jane, "Kamu ingin melihat Roulis bukan, Jane?" Tanya Daisy padanya.

Jane mengangguk, benar jika dia sangat ingin menemuinya. Dia benar-benar merasa bersalah.

"Aku mengizinkanmu, kamu dapat melihat keadaannya." Kata Nyonya Daisy tersenyum kecil.

Jane menatap Julian, dia ingin meminta-

"Aku memperbolehkanmu." Lalu Julian memeluknya dihadapan semua.

'Eh?' Jane menatap bingung.

"Aku tidak mungkin melarangmu melihatnya, Jane. Kau memiliki kebebasan." Ucap Julian tersenyum. 'Aku tidak mungkin terus mencegahmu menemuinya.' – lanjut Julian dalam hati.

Jane bersyukur Julian mengizinkannya, "Terima kasih." Ucapnya membalas pelukan dengan erat.

Setelah melepas pelukan Jane menuju gedung pameran dan menuruni tangga tersembunyi tersebut sendirian, lalu dia belok ke arah jalur kiri dan memasuki ruang bawah tanah.

"Siapa itu?" Tanya sebuah suara yang membuat kedua kaki Jane melemah, dia seakan tidak sanggup melangkah mendekati sel penjara tersebut.

'Hanya kamu yang bisa menghilangkan stressnya, Jane. Berusahalah.' Kata-kata Nyonya Daisy sebelumnya terngiang di ingatan Jane.

Jane pun menggigit bibirnya dan melangkah lagi sampai berhenti dijeruji tersebut. Betapa pilunya Jane saat dia menatap keadaan Roulis sekarang.

Dia tidak bisa mendeskripsikan keadaannya.

"Rou..." Gumam Jane, segera air matanya mengalir dari kedua matanya.

Apa keadaan Roulis sekarang karena aku?
Apa aku sungguh membuatnya terluka?

Pria dihadapannya tersebut langsung berdiri menatap wanita yang masih terbayang dipikirannya sejak lama sampai saat ini.

"Jane..." Sebut Roulis menatapnya.

Satu tangan Roulis hendak terulur padanya. Tapi, jeruji tersebut menjadi penghalang, seakan mengetahui keinginannya Jane membuka kunci dan jeruji.

Langsung dengan satu tarikan Jane sudah berada dipelukan Roulis ketika jeruji telah terbuka.

"Sudah berapa lama sejak sebelum kamu ke Inggris, Rou?" Tanya Jane melonggarkan pelukannya.

"20 tahun."

Jane menunduk dan tersenyum, "Sangat lama," Lalu Jane menatapnya, "Kamu pasti stress karena aku, bukan?" Tanya Jane menatapnya merasa bersalah. "Heh! Aku memang wanita yang hanya bisa melukai tanpa mengetahui perasaannya."

"Jangan katakan itu, Jane. Kamu berbeda dari wanita lain." Balas Roulis padanya.

"Berbeda apanya, Rou? Aku sama dengan jalang diluar. Aku-"

"Hentikan." Potong Roulis.

"Aku dulu berani bermain pada dua pria, hingga aku-"

"Stop, Jane! Don't say anything again! Don't say anything that not same with your self ! " Seru Roulis membuat Jane memandangnya tidak percaya.

Lalu Roulis menatapnya lembut, "Kamu memang menyakitiku, Jane. Tetapi, kau bukanlah jalang yang bermain dengan dua pria. Kamu korban, Jane."

"Roulis... Apa istimewanya aku? Aku tidak secantik dan semanis Anne, juga tidak sekuat George. Aku hanya wanita biasa."

Roulis mengangguk dan satu tangannya terulur menyentuh pipinya, "Memang benar, Jane. Tapi, aku suka sifat tegarmu."

Jane melepas tangan Roulis dari pipinya, "Jangan memiliki perasaan untukku, aku tidak pantas untukmu."

'Kau terlalu baik untukku, Rou.' Tambah Jane dalam hati.

Kemudian Jane berbalik, "Sekarang temui kedua orang tua dan adikmu diatas." Ucapnya dingin.

Sebelum dia melangkah, Roulis menarik dan akan mendekatkan wajahnya, seakan dapat membaca gerakannya dengan cepat Jane mendorongnya dan membuang wajahnya.

"Cepatlah temui mereka, dan... Aku minta maaf atas semua yang terjadi." Kata Jane sebelum meninggalkan Roulis diruang bawah tanah sendirian.

**

Hey, Hey... Ada yang kangen dengan saya? Sepertinya gada_-

Oke, kasus ini sudah clear ya. Nanti akan dibuat basa-basi dulu baru lanjut special antara mereka bertiga yang belum ada.

Sampai jumpa,
Salam SriTaurus5

Selasa, 11 Juli 2017
At 20.56 PM

The Eight Detectives | Revisi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang