PART 7 "LAPANGAN MENJADI SAKSI"

554 19 0
                                    

*------*
"Ya udah, kita pulang duluan. Ntar jangan lupa kabarin kelanjutannya ya, and don't forget to pay minum kita" ucap Dita langsung meninggalkan Ditya dan Cahya.
"BYE...." ucap Dita dan Aya.
"Wait!!" Teriak Cahya namun tangannya di tahan oleh Ditya.
"Biarin aja" ucap Ditya dengan raut wajahnya yang jutek.
"Eh manusia ES lepasin gue!" bentak Cahya ingin melepaskan tangannya dari genggaman Ditya namun tenaga nya jauh dari Ditya, Ditya dengan smirk evilnya langsung mendekatkan tubuhnya ke Cahya otomatis Cahya terdiam wajah mereka kini hanya berjarak beberapa centi saja membuat Cahya melting dia ingin kabur dari sini namun badannya di halang oleh tangan Ditya yang berada di atas kursi tempat mereka duduk.
*-------*


"Duh mau lo apaan sih jutek?" Tanya Cahya yang mulai melemaskan dirinya.
"Oke kita ngobrol tapi ga gini dan waktunya ga tepat" lanjut Cahya.
"Gimana ntar sore aja, ketemu di taman?" Usul Cahya.
"Ga bisa" jawab Ranan.
"Terus mau lo gimana!!" Teriak Cahya tepat di telinga Ranan.

Ranan merasa kesal dengan teriakan dari Cahya yang bisa memecahkan gendang telinga nya.
"Berisik!" Bentak Ranan.
"So?" Kesal Cahya.
"Oke kita ngomong di lapangan basket sekolah kita jam 3?" Usul Ranan.
"Ga ah, kan hari ini ada ekskul anak basket malesin ahh. Kenapa harus di sekolah? Ini juga udah jam setengah satu. Sekarang aja kenapa sih?" rengek Cahya.

*Just information
karena hari ini hari jumat jadi Star High School pulang jam 11:00

"Ntar jam 3 deal" jawab Ranan sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Curang! Ngapain lo berdiri?" Kesal Cahya.
"Pulang" jawab Ranan langsungpergi meninggalkan caffe dan meninggalkan Cahya.

‌Cahya pun pulang menggunakan gojek, ia pun tiba di rumah dengan raut wajah yang campur aduk antara suka karena bertemu dengan Ranan dan kesal dengan sikap Ranan yang seenaknya. Cahya membuka grub LINE nya, dan mengirim beberapa stiker 'nyebelin'

‌Cahya: mengirim stiker 'nyebelin'
Cahya: guys?
‌Cahya: gue lagi kesel tapi seneng😅
Aya: hah? Gaje!
Aya: apaan?
Dita: gimana tadi sama si Ranan?
Cahya: gimana apanya??
Dita: elahhh lo kan tadi ngobrol tu sama si Ranan-_-
Aya: jangan pura-pura amnesia sehari deh, ga banget😪
Cahya: hm, dia pergi.
Dita: pergi?
Aya: kalian jalan bareng? Huaaaaa pjpj dong😂
Cahya: apaan sih! Dia pergi ninggalin gue! Puas!!😒
Aya: what??!
Aya: kok bisa??
Dita: sialan tuh cowok!
Cahya: mungkin gue yang salah, dia ngajak ketemuan di sekolah jam 3 sore ini. Temenin gue yaaa??😌
Aya: G
Dita: G (2)
Cahya: jahat lo pada, gue heran kenapa perasaan gue sekarang campur aduk ga jelas😣
Aya: inget! Ga pake acara BAPER BAPERAN!
Dita: NO BAPER SAY, GUT LAK!!😌



*****

Jam pun menunjukkan pukul 15:00 tepat, dengan sigap Cahya bersiap-siap menuju ke sekolahan nya dengan menggunakan jins hitam, kaos hitam putih dan sneakers putihnya dan tak lupa sling bag nya yang bewarna hitam.

15 menit ia tiba di sekolah dan langsung menuju lapangan basket ia melihat siswa disini sedang latihan basket dengan keringat yang jatuh dari wajah Ranan membuat aura di dirinya keluar sehingga terlihat seksi. Cahya yang melihat itu pun tertegun dengan sedikit sulit rasanya untuk menelan air ludahnya. Tiba-tiba saja Ranan melirik Cahya dengan sebuah senyuman, jujur saja saat itu dan detik itu juga cowok yang super super jutek sama cewek berubah 180 derajat. Ia sangat tampan dan manis. Berbeda dengan hari hari biasanya yang jarang sekali untuk tersenyum seperti itu. Tapi Cahya beruntung ia bisa melihat senyum yang terukir di wajah tampan Ranan.

"Oke! Kita break dulu" ucap Ditya yang hari ini sedang melatih junior nya.

Ranan pun berlari menuju Cahya, entah refleks juga Cahya juga berjalan menuju Ranan. Mereka bertatap mata sambil tersenyum satu sama lain, sebenarnya jarang sekali melihat cowok jutek ini tersenyum sangat tulus.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang