PART 39 "REAL"

276 11 0
                                    

Kini Aya sedang terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu di dalam mobil Lamborghini milik Auvan yang tadi iya akui sebagai pacarnya, bagaimana bisa ia mengiyakan ucapan Auvan yang pasti Auvan pasti menghipnotis dirinya, Aya masih melihat wajah Auvan tak percaya yang tengah menyetir semakin dalam Aya terus melihat wajah Aya ia berpikir bahwa Auvan memiliki kekuatan hipnotis seperti pesulap di televisi. Auvan yang merasa di lihat dari tadi akhirnya menolehkan wajahnya ke sebelah dan melihat Aya, Aya yang tertangkap basah langsung mengalihkan pandangannya sambil memainkan hp nya dan sambil pura-pura mengetik di layar hp nya. Dan Aya bersikap seperti ia sedang berpikir balasan apa yang harus ia ketik sekarang? Namun Auvan terkekeh melihat Aya.

"Kalo mau ngetik, hp nya kebalik" ucap Auvan terkekeh menahan tawanya.

Aya langsung melirik hp yang ia genggam kini ternyata benar, hp yang ia pegang sekarang dalam keadaan terbalik. Betapa malunya Aya lagi dan lagi, akibat dirinya sendiri yang tengah tertangkap basah. Aya dengan cepat membalikan hp yang ia pegang sekarang dan melihat layar hp nya sambil merutuki dirinya sendiri. Aya lo ketangkap basah! Aya! Lo Gila, ngapain juga ngeliatin tu orang?!
Auvan kembali fokus mengemudi mobil nya, sesekali ia pun melirik Aya yang masih setiap menunduk mungkin sedang mendumel dalam hati, Auvan merenggangkan pinggang nya karena lelah mengendarai, tangannya ia rentangkan alhasil tangan kirinya yang untuk mengatur gigi mobil ia letakkan di belakang jok tempat duduk Aya, Aya melihat pergerakan Auvan.

"Udah usah liatin mulu, ntar naksir jangan salahin gue" ejek Auvan.

Aya yang mendengar nya langsung menuai protes, "dih, ngarep. Lo kali yang naksir ke gue, pede banget lo masa iya gue naksir sama lo?"

"Kita ga ada yang tau rahasia Tuhan, iya kan?" Ucap Auvan penuh penekanan di akhir kalimat nya.

"Iya sih, ih tapi gue ga mau. Seandainya gue naksir lo, eh gak! Maksudnya kalo lo naksir gue ya gue tolak mentah-mentah" jawab Aya.

"Tapi tadi aja, kenapa dengan luluh lo bilang IYA di hadapan Tante gue?" Tanyanya.

Aya hanya terdiam berpikir sejenak benar juga bagaimana bisa ia mudah mengiyakan ucapan Auvan tadi?

"Tuhkan gak bisa jawab, udah deh. Kalo suka mah bilang aja ga usah sok sok jaim, lagian cowok setampan gue yang melebihi Shawn Mendes gimana bisa lo tolak? Hah?"

Aya melihat Auvan dengan tatapan tajamnya,

"Ga bisa jawab lagi....." ejek Auvan.

"Gue ngantuk" Elak Aya.

Aya langsung memiringkan tubuhnya ke arah ke jendela sambil berusaha menutup matanya yang tidak mengantuk, tetapi sekitar hampir 2 menit ia berusaha tertidur, matanya sekarang tidak mau berkompromi dengannya. Akhirnya ia memutuskan meluruskan badannya memandang jalanan dan membuka kedua matanya, Auvan yang melihatnya langsung terkekeh. Karena Aya hanya berusaha menghindari pertanyaan Auvan dengan berpura-pura tidur itu tadi, namun usahanya tak berhasil karena matanya sedang memihak Auvan.

"Katanya ngantuk?" Ejek Auvan.

Aya yang mendengar langsung menoleh memandang Auvan tanpa menjawab pertanyaan Auvan.

"Makanya jangan bohong" ucapnya tertawa pelan mengacak rambut Aya pelan.

Aya hanya pasrah saat Auvan mengacak rambutnya karena hanya ini yang membuatnya bisa mengatasi rasa rindunya kepada Arthur yang suka mengacak rambutnya seperti ini seperti yang Auvan lakukan setiap kali bertemu dengannya, hanya Auvan yang bisa melakukan hal ini untuknya. Aya kembali teringat Arthur yang sekarang sedang berbahagia dengan tunangannya, ia teringat masa-masa dimana Aya bisa bercanda gurau dengan Arthur yang terkenal dengan irit ngomong nya tapi dibalik sikap nya itu, selalu terlontar senyuman yang sangat Aya ingin lihat setiap pagi, siang, sore, bahkan malam. Aya ingin melihat senyum itu lagi tapi itu mustahil, keinginan nya terlalu mustahil untuk menjadi kenyataan.




Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang