Dita dan Cahya pun tiba di kantin dengan cepat mereka melangkahkan kaki menuju meja yang sudah ditepati oleh sahabatnya. Aya masih menggenggam hp nya ia bingung kenapa tiba-tiba si 'NO NAME' ini mengirim pesan tidak seperti biasanya yang hanya kata 'MAAF' saja tapi kali ini di luar dugaan Aya.
Ini malah mengajak Aya untuk ketemuan di caffe. Apa sebenarnya maunya?
"Aya! Lo bengong?" Pekik Dita.
"Aya, lo kenapa? Sakit?" Tanya Cahya.
"Ah, ga papa. Eh ini makan udah gue beliin gue traktir" ucap Aya menyodorkan makanan yang sudah ia belikan untuk temannya.
"Tumben?" Heran Cahya.
"Yaelah, makan aja kenapa sih" geram Aya masih mengunyah makanan yang ada di mulutnya.
"Sip, makasih yaa. Lo emang sahabat terbaik gue" balas Cahya.Saat asik makan, tiba-tiba saja hp Aya kembali bergetar ternyata ada pesan LINE dari orang yang tidak pernah di duganya.
(Hah? Yusuf?) Batin Aya heran.
yusuf: ketemu di caffe town jam 15:15
aya: tumben?
yusuf: hm
yusuf: gmn?Aya bingung kenapa harus di tempat dan jam yang sama sih? Jangan bilang Yusuf si 'NO NAME' itu? Tapi mustahil banget.
(Ya ampun, gue harus gimana? Kalo gue iya in ntar si 'NO NAME' giamana? Ntar gue ga tau siapa si 'NO NAME' trus kalau gue ga iyain si Yusuf ntar dia ga mau temenen sama gue? Sumpah gue bingung!) Batin Aya kebingungan.
"Kenapa?" Tanya Dita.
"Gak papa" jawab Aya.
"Gue tau lo bohong" sahut Cahya.
"Ga ada rahasia diantara kita kan?" Ucap Dita memainkan alisnya.
"OK, jadi gini dari hari gue ketemu sama lo pada di caffe biasa gue tuh pulang nya dapat pesan LINE dari 'NO NAME' pesan nya bertuliskan 'MAAF' tetus sampe sekarang tuh orang selalu kirim kata 'MAAF' aja tapi ntah kenapa tiba-tiba aja hari ini dia kirim pesan ngajak ketemuan" sahut Aya dengan ekspresi bingung.
"Ya bagus dong, jadi lo bisa tau siapa tu orang" jawab Dita.
"Tapi masalahnya gue barusan dapat LINE dari Yusuf ngajakin gue ketemuan di tempat dan jam yang sama" lanjut Aya.
"Sumpah demi apa lo?" Kaget Cahya membulatkan mulutnya yang berbentuk huruf O.Tiba-tiba saja raut wajah Dita berubah menjadi cemberut menampakkan bahwa dirinya tengah cemburu.
Ya.
Cemburu.
"Bukannya Yusuf dekat sama lo dit?" Tanya Cahya memainkan alisnya.
"Iya lo bener Cahya" sahut Aya juga.
"Ga kok" jawab Dita memanyunkan mulut nya.
"Lo ga cemburu kan?" Ejek Cahya.
"Dih, mimpi apa gue cemburu" jawab Dita.
"Tapi....." ucap Cahya terputus.
"Udah makan!" Pekik Dita.
"Sensi amat lo Dita" ejek Aya.
"Kalo cemburu bilang aja Dita, jadi orang gak usah gengsian, haha" ejek Cahya tertawa.Dita pun terdiam dia berpikir sejenak kenapa Dita tidak rela Yusuf mengajak sahabatnya si Aya ketemu? Apa iya dia benaran cemburu?
*****
Jam yang berada di tembok kelas pun menunjukkan pukul 15.00 WIB, waktunya seluruh penghuni Star High School meninggalkan hunian mereka yaitu sekolahan.
Dita dan Cahya ingin mengajak Aya pulang bersama karena Dita hari ini dijemput oleh supirnya namun belum sempat Dita menawarkan tumpangan dengan cepat dan sigap Aya langsung bilang ia ada urusan dengan si 'NO NAME'.
"Sorry girls, gue ada urusan sama si 'NO NAME' hehe" ucap Aya cengengesan.
"Jadi lo ga ketemu sama Yusuf?" Tanya Dita.
"Menurut lo?" Tanya Aya menaikkan alis nya.
"Ga" jawab Dita menahan senyum di wajahnya.
"Kenapa? kayaknya ada yang berubah tuh raut wajahnya" ejek Cahya kepada Dita.
"Dih, siapa juga yang senang!" Balas Dita memanyunkan mulut nya.
"Gue ga ada bilang seneng loh, lo sendiri yang bilang" balas Cahya dengan penekanan.
"Cieee ngaku kan akhirnya lo itu CINTA tapi GENGSI!" Ejek Cahya lagi.
"Udah deh, gini ya Dita Ku sayang. Gue itu sahabat lo. Gue pasti jaga perasaan lo lah sahabat gue sendiri yakali gue nikung sahabat gue" ucap Aya dengan gaya sok YE nya.
"Ok, gue ke caffe dulu" ucap Aya meninggalkan kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [COMPLETED]
Novela JuvenilAya seorang siswi dari Star High School yang memiliki 2 orang sahabat yaitu Dita dan Cahya. Ia sedikit jutek terhadap cowok yang ia anggap 'nyebelin' namun seketika juteknya itu sedikit mulai hilang bagai daun yang diterpa angin dan berhembus ntah k...