PART 17 "HAPPY"

445 17 0
                                    

BELUM DI EDIT*



"Aya!! Sini!" Teriak Cahya yang melambaikan tangannya mengisyaratkan untuk duduk bersamanya di kantin.
Aya berjalan dengan raut wajah yang sedikit kebingungan. Aya pun duduk di sebelah Dita

"Eh tumben disini?" Tanya Aya menunjukkan jari telunjuknya ke hadapan Ranan.
"Dih, serah dia kan. Kan dia ga bisa jauh dari gue" sambung Cahya.
"Elah, gue nanya cowok lo kali" ucap Aya.
"Dari mana aja lo?" Tanya Dita mengalihkan topik pembicaraan mereka.

Tiba-tiba saja Aya teringat dengan ucapan Arthur tadi saat ia sedang bersama Arthur di taman.

*Flashback on

"Ada apaan sih?!" Bentak Aya sedikit emosi tapi suka tapi gengsi😂
"Biasanya kalo sama gue lo banyak ngomong, sekarang kok pendiam?" Tanya Aya.
"Kalo ga ada yang penting gue ke kantin gue laper, bye!" Ucap Aya ingin meninggalkan tempat itu.

Namun tangan kanan nya di tahan oleh Arthur, refleks mereka saling bertatap mata membuat perasaan Aya bingung dan campur aduk dan tak lupa pipinya kembali merona.

"Gue suka" ucap Arthur.
"Hah?" Ucap Aya mengernyitkan kedua alisnya.
"Gue suka" ucap Arthur mengulangi sekali lagi.
"Cowok gak jelas" tutur Aya.
"Menurut orang, cowok yang paling GA PEKA. Tapi. Detik ini juga orang-orang diluar sana SALAH" ungkap Arthur.
"Karena yang GA PEKA sekarang itu cewek, ga bisa apa ngerasain apa yang gue rasa" lanjut Arthur.
"Kesambet lo?" Tutur Aya menyentuh kening Arthur dengan tangan kanan nya.
"Duh adem banget hati gue disentuh lo" ucap Arthur memegang tangan Aya yang ada di keningnya.

Aya dengan gesit melepaskan tangan nya dari kening Arthur, Arthur kini sedang mengerucutkan bibirnya.

Lucu.

"Yaudah deh ga ada lagi kan? Gue ke kantin ya" ucap Aya tersenyum kecut.

"Bentar" tutur Arthur dengan gesit nya memeluk Aya dari belakang.
Moment inilah yang di tunggu tunggu Arthur, Aya saat ini tengah berdiam diri atas perlakuan Arthur.

"5 menit aja" tutur Arthur.
"Lama, 2 menit" tolak Aya.
"3 menit" tawar Arthur.
"2!!" Pekik Aya.
"4 gimana?" Tawar Arthur.
"Kok makin nego sih, lo pikir gue jualan" sahut Aya.
"2 atau ga sama sekali!" Ucap Aya dengan tegas.

Kepala Arthur kini sedang berada di pundak kanan Aya hanya mengangguk mengiyakan ucapan Aya.
"Tumben?" Tanya Aya bingung.
"Apa hal yang ingin lo lakuin?" Ucap Arthur sambil mengeratkan pelukannya.
"Hm, gue pengen....lo bisa berubah" sahut Aya tersenyum.

Arthur yang mendengar permintaan Aya pun girang tertawa.

"Kenapa?" Tanya Aya.
"Lo pikir gue power renggers! Hahaha" ucap Arthur tertawa geli.

Aya melepaskan pelukan Arthur dan menghadap sambil menatap geram Arthur, kini giginya mengeras melihat tingkah laku Arthur.
"Au ah!" Kesal Aya pergi meninggalkan Arthur sendirian di taman sekolah.

*Flashback off

"Aya? Kok bengong" Tanya Dita membuyarkan lamunan Aya.
"Hah?" Ucap Aya tersadar dari lamunannya.
"Woi Yusuf?!" Pekik Aya.
"Aya! Lo ngapain manggil tu bocah" kesal Dita.
"Yaelah dit, selo aja kali" tutur Cahya.
"Lo berdua lengket banget kek permen karet" ejek Dita ke Cahya dan Ranan.

Yusuf pun datang ke arah meja mereka dengan raut wajah yang beh bad boy habis.

"Gue cariin lo! Ternyata disini" tutur Yusuf memutarkan matanya.
"Sorry bro" jawab Ranan.
"Duduk gih" usul Cahya menepuk tempat kosong di sebelahnya agar duduk di sebelah Cahya.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang