PART 33 "HARI H"

337 13 0
                                    

Aya terus memukul pelan badan Arthur karena telah memposting tanpa seizinnya dengan caption seperti itu, ini akan menjadi masalah besar bagi dirinya. Arthur terus tertawa walaupun dirinya kini sedang dipukuli oleh Aya, namun seketika tangan yang memukul dirinya langsung ditahan oleh Arthur. Kontak mata mereka bersatu dengan cepat Arthur menariknya dalam dekapan Arthur sehingga membuat mereka dekat tanpa space, namun Aya tersadar bahwa ini tidak benar ia menjauhkan dirinya.

"Ada Rasya" elak Aya.

Padahal itu hanyalah alasannya saja, karena ia tidak ingin kembali jatuh cinta kepada sosok Arthur yang ada di sebelahnya kini, karena ia tahu benar bagaimana posisi Melsa saat ini yang akan menjadi calon tunangan Arthur. Lagi-lagi Melsa yang selalu ia pikirkan, Aya memikirkan perasaan temannya juga. Meskipun mereka tidak terlalu dekat. Setelah hampir 1 jam menidurkan Rasya, mereka berdua keluar dari kamar Rasya dirawat saat mereka sudah berdiri di depan pintu, Arthur menarik tangannya hingga Aya mengikuti Arthur yang berada di depannya.

Ya mereka sekarang sudah berada di dalam mobil, Arthur menyuruh Aya masuk ke dalam mobilnya karena ada yang ingin Arthur sampaikan. Sejujurnya Aya tidak ingin mereka menjadi seperti ini, namun apa boleh buat takdir berkata lain. Takdir lah yang menyatukan kita dulu dan takdir juga yang memisahkan kita sekarang. Selama di perjalanan Arthur sama sekali tidak berbicara atau mengeluarkan semua unek-unek di benaknya begitu pula dengan Aya, Aya juga tidak mengeluarkan sepatah katapun ia hanya fokus memandang luar jendela karena cuaca sangat mendung seperti hatinya saat ini.

Setibanya mereka di suatu caffe dimana caffe itu tempat yang tidak pernah mereka kunjungi sebelumnya, mereka masuk ke dalam caffe yang terbilang cukup elit bahkan ini tempat anak-anak konglomerat yang berkumpul. Dengan tangan yang masih setia di pegang Arthur mereka duduk di pojok caffe ini dan duduk bersebelahan. Aya tidak mengerti ada apa ini? Kenapa Arthur begitu berbeda hari ini. Dia kembali seperti sifat semulanya menjadi pria yang begitu dingin terhadap siapa pun.

Setelah cukup lama mereka dalam kediaman akhirnya Aya mengeluarkan suaranya.

"Arthur.." ucapnya menggantung.

Arthur hanya menoleh memandang wajah Aya, di detik selanjutnya ia melepaskan genggaman tangannya dan beralih pergi meninggalkan Aya sendirian di caffe ini.

Batin Aya.
Tuh orang kenapa sih? Sakit? Atau ga waras? Terus sekarang gue harus gimana?


Saat Aya berada dalam pikirannya tiba-tiba saja Arthur datang kembali ke arahnya memicingkan matanya ke arah pintu keluar Aya yang awalnya tidak mengerti menjadi sedikit mengerti, Aya keluar dari caffe tersebut dengan langkah santai. Sedangkan Arthur ia kini sedang berjalan mengarah ke parkiran mengambil mobilnya namun tiba-tiba saat Arthur mengendarai mobilnya, ia hanya melewati Aya saja, tidak berhenti untuk mengantarkannya pulang. WHAT? Aya geram hatinya kini panas entah makian apa yang pantas untuk lelaki dingin itu, selama di perjalanan tidak ada berbicara, terus di caffe juga, terus nyuruh dia keluar menggunakan bahasa kalbu dan lagi ia ditinggal terang-terangan oleh lelaki itu.

****

13:00 WIB
Aya berbaring dikamarnya setelah setengah jam lalu ia sampai di rumahnya dengan menggunakan taksi, ia heran kenapa sikap Arthur berubah seperti dulu lagi yang terlalu irit ngomong. Bukan. Bahkan berbicara pun tadi tidak sama sekali. Aya mengambil hp nya yang terletak di atas nakas, ia kini sedang membuka laman Instagram karena sedang tidak ada kerjaan karena iseng ia membuka eksplor ternyata ada wajahnya yang cemberut dengan baju yang sama. Aya membuka nya karena penasaran. Aya kaget ternyata itu dirinya yang tadi sedang duduk cemberut di caffe elite itu yang ditinggalkan Arthur sebentar dan pula jam nya juga pas lagi masih di caffe.

Sialan, terkutuk kau Arthur.

Aya terus membaca isi komentar para warga net, karena yang mempostingnya adalah Arthur Adam Malik otomatis banyak para fans Abal-abalnya yang berkomentar negatif tentang dirinya. Karena memang banyak orang di luar sana tidak menyetujui hubungan kami, dulu. Tanpa terasa sudah satu jam ia membaca hampir semua komentar dan ia sedikit frustasi setelah membacanya satu persatu karena terlalu banyak kata-kata berujung hinaan yang ditujukan pada dirinya, Aya tak sanggup membacanya lagi. Akhirnya Aya memutuskan untuk menonaktifkan hp nya, dan kembali berada di pikirannya.


Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang