Semilir angin malam membuat rambut wanita yang mulai beranjak dewasa berterbangan dengan sendirinya, angin terus menjelajah di sekujur tubuhnya hingga mencoba masuk ke dalam kulit wanita itu. Meski hembusan angin ini sering ia rasakan beberapa hari yang lalu tetapi hembusan angin kali ini sangat menyentuh hatinya untuk merasakan tiap hembusan itu.
Setiap malam wanita itu hanya merasa kesunyian dan kebisuan, tetapi di balik itu ada sesuatu yang tersirat di angin yang telah ia lalui selama dua hari terakhir ini yaitu sebuah kerinduan yang mendalam. Kerinduan yang bukan hanya sekedar rekayasa tetapi kerinduan yang sangat nyata meskipun ia tak bisa mengobati rindunya dengan hembusan angin.
Pernah berpikir untuk membiarkan angin membawa awan pergi, karena di saat itulah ia merasakan bahwa angin akan mengantarkan rindunya kepada sosok yang ia rindukan selama 5 tahun belakangan ini. Ya sosok yang sangat Aya rindui hanyalah Arthur Adam Malik, pria yang telah berpamitan dengannya ke London 5 tahun yang lalu.
Aya sangat mengingat pertemuan terakhirnya dengan Arthur saat di bandara, Arthur pernah mengucapkan bahwa ia akan pergi 3 tahun namun janjinya tak pernah ia tepati hingga di tahun kelima Arthur tak pernah menunjukkan batang hidungnya. Hujan terus mengguyur ibu kota selama 2 hari, tetapi Aya sangat suka hujan karena setelah hujan pasti ada hembusan angin yang bisa ia bagi rasa rindunya dengan angin.
Memang benar kata orang-orang, setiap penyakit pasti ada obatnya tetapi rindu ini apakah ada obatnya? Jawaban nya ADA, dan obatnya adalah bertemu denganmu walaupun hanya sebentar.
5 tahun telah berlalu, Aya tidak pernah berkomunikasi dengan Arthur yang sangat ia rindukan karena nomornya tak lagi bisa dihubungi begitu juga dengan sosial medianya yang tak pernah aktif semenjak terakhir di bandara Soekarno-Hatta. Aya menghembuskan nafasnya panjang, ia mulai masuk kedalam mobilnya yang sudah ia berhasil beli dengan hasil payah ia sendiri.
Drrtttt drrtttt
Dering ponsel nya berbunyi, dengan segera aya menjawab nya.
"Aya, tolong kembali ke kantor sebentar karena ada berkas yang tidak ada di tempat" pinta bosnya.
"Baik"
Bipp
Aya keluar dari mobilnya dan masuk kembali ke kantor nya, ia menaiki lift menuju lantai di bawah rooftop.
Ting!
Hentakan hells yang Aya gunakan terdengar jelas di lorong menuju kantor bos nya.
"Kenapa?" Tanya Aya tanpa mengetuk pintu ruangan bosnya.
"Kejutan!!" Pekik Auvan yang sudah berdiri di balik pintu ruangannya.
Auvan yang dulu mantannya kini telah menjadi sahabat sekaligus bosnya di perusahaan besar ini.
Aya mengernyitkan keningnya melihat situasi ruangan Auvan yang tidak dihiasi dengan bunga atau dekorasi yang dibilang dengan kejutan, Aya hanya melihat ruangan Auvan yang biasa seperti biasanya.
"Hari ini adalah tahun kelima Arthur belum balik ke lo" sahut Auvan menaikkan kedua alisnya.
Aya meletakkan tangannya di depan dadanya sambil mengendikkan bahunya tak acuh. Auvan yang sudah berjalan menatap pemandangan di luar yang mulai rintik hujan hanya tersenyum.
"Lo udah cari tau informasi Arthur sekarang? Gimana kabarnya? Dimana ia sekarang? Dan dimana kedua orang tuanya?" Tanya Auvan.
Aya hanya mengendikkan bahunya tak tahu, Aya yang tidak ingin membahas Arthur langsung berbalik membuka pintu bermaksud ingin meninggalkan ruangan ini. Namun ada satu kalimat yang membuatnya berhenti melanjutkan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [COMPLETED]
Teen FictionAya seorang siswi dari Star High School yang memiliki 2 orang sahabat yaitu Dita dan Cahya. Ia sedikit jutek terhadap cowok yang ia anggap 'nyebelin' namun seketika juteknya itu sedikit mulai hilang bagai daun yang diterpa angin dan berhembus ntah k...