PART 48 "SAMA"

298 11 0
                                    

"Biar gue yang obatin" ucapnya panik.

"Akting lo bagus juga" sindir Aya tersenyum getir, Auvan yang mendengar nya langsung mengerutkan keningnya tak mengerti.

Auvan tak mengerti apa yang dimaksud oleh kekasihnya kini.

"Akting?"

Aya pergi meninggalkan Auvan tanpa jawaban ia malah kembali ke dapur dan duduk di salah satu kursi, mamanya yang menyadari akan kehadiran anaknya langsung bertanya.

"Auvan mana?"

"Tuh" jawab Aya angkuh.

Auvan yang merasa di pandangi oleh Mama Aya langsung menghampiri ke arah dapur, saat berjalan menuju dapur ia terus menatap Aya yang cukup aneh malam ini. Auvan berdiri di sebelah Mama Aya yang tengah menyiapkan makan malam di atas meja makan, dan Auvan yang melihatnya ikut membantu meletakkan makanan tersebut di atas meja makan.

Lain hal dengan Aya, ia kini hanya tersenyum sinis melihat apa yang tengah Auvan lakukan kini. Ia berpikir bahwa Auvan sangat cocok menjadi aktor yang memenangkan penghargaan Oscar karena aktingnya sangat bagus terhadap keluarga nya terutama pada dirinya. Auvan sekilas melirik Aya yang tengah melipat tangannya di depan dadanya sambil tersenyum kecut seperti itu.



Batin Auvan.
Ada apa sebenarnya?





Auvan mengerutkan keningnya lagi dan lagi, Auvan ingin bertanya kepada Aya tapi melihat ekspresi Aya yang seperti itu pada dirinya dia pun mengurungkan niatnya.

"Ayoo makan, sini!!" Pekik mamanya memanggil suami dan anak lelakinya.

Mereka makan malam dengan tenang tanpa ada keributan yang mencengkam, namun sesekali ayahnya selalu saja menjahili Auvan tentang hubungan nya dengan Aya. Auvan terus saja berbicara kepada ayah Aya dengan tersenyum yang sangat tulus sedangkan Aya yang melihatnya terus tersenyum kecut sambil mengunyah makanannya, setelah makan Aya langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Aya udah selesai, Aya ke kamar dulu capek" ucapnya meninggalkan meja makan, namun saat ia ingin menginjak kan kakinya di anak tangga Auvan menarik tangannya lembut.

Aya yang berbalik melihat tangannya dan mendapati Auvan ia langsung memutarkan kedua bola matanya dan melepaskan tangannya yang di genggam Auvan. Auvan melihat perubahan yang Aya berikan pada dirinya akgirnya membuat Auvan memegang pergelangan tangan Aya lagi, Aya yang merasa risih dan tidak enak dilihat kedua orang tuanya langsung melepaskan dengan kuat.

"Bisa ngomong bentar?" Pinta Auvan.

Bukannya jawaban yang ia dapati malah kepergian Aya yang kini tengah melenggang naik ke atas, Auvan merasa sedikit kesal dan sangat bingung tak mengerti ada apa lagi sekarang. Akhirnya Auvan kembali ke meja makan tempat keluarga Aya masih makan.

"Hm, maaf semuanya. Auvan harus pulang dulu udah malam. Dan terima kasih juga makan malamnya" ucapnya tersenyum dan pergi meninggalkan rumah besar Aya. Kini ia sudah duduk di atas motornya dan mengendarai motornya membelah kota, sekitar 15 menit di perjalanan akhirnya ia tiba di rumah nya dengan jalan santai menuju kamarnya namun ia melihat tamu yang tak di duganya. Ya Arthur tiba-tiba sudah berada di dalam kamarnya Auvan yang melihat nya langsung memutarkan kedua bola matanya sambil tersenyum kecut.

Arthur yang sudah menyadari kehadiran Auvan langsung berdiri dari tempat duduknya, dan menyapa Auvan sebenarnya bukan sapaan tetapi seperti sindiran.

"Lama tidak bertemu sahabat?" Cetus Arthur menekan kalimat sahabat sembari memasukkan salah satu tangannya di saku celananya.

Auvan yang mendengarnya hanya terkekeh dan menghampiri Arthur detik itu juga, mereka kini tengah berhadapan dan saling memberi tatapan mengerikan seperti ingin saling menerkam satunsama lain.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang