PART 19 "PROMISE"

389 17 0
                                    

Tiba-tiba saja ada yang tamu yang datang, Aya bingung siapa yang datang di pagi hari dan di hari weekend pula. Aya berdiri di depan pintu dengan gaya rambut nya yang masih berantakan seperti wajah bangun tidur. Padahal memang baru bangun tidur. Ia kaget melihat siapa yang datang.




"Lo?"




Aya kaget membulatkan matanya.

"Hai" sapanya.

Aya memutarkan kedua matanya "ngapain kesini? Sok akrab lo"
"Dih pacarnya datang juga bukannya ngucapin morning atau say hai atau peluk atau apa lah." Kesal Arthur melipat tangannya di dadanya.
"Lebay" jawabnya mendengus kesal.
"Cantik juga kalo baru bangun tidur" ejek Arthur.
"Ih apaan sih" jawabnya ketus.
"Ga disuruh masuk?" Tanya Arthur menaikkan alisnya.

Tanpa basa-basi lagi dan tanpa menunggu jawaban Aya ia langsung menerobosasuk ke dalam rumah Aya.




Lo pikir rumah lo apa?




"Assalamualaikum, Tante Om. Apa kabar?" Sahut Arthur tersenyum bahagia.
Lain hal dengan Aya yang hanya menekuk wajahnya kesal atas perlakuan lelaki yang baru tadi malam menjadi kekasihnya.
"Eh kamu Arthur, sini duduk. Kirain siapa?" Ucap mamanya menyuruhnya duduk.
"Dari mana?" Tanya ayah Aya.
"Dari rumah kok Om, sengaja datang main aja kesini" jawabnya akrab banget.



Sok akrab banget-_-




"Oh, tapi kita mau pergi. Tapi kita nungguin Aya tuh dari tadi belum mandi, kamu mau ikut kita juga boleh" ucap mamanya begitu ramah.
"Ih Mama apaan sih? Bentar lagi Aya mandi. Lagian ngapain juga ngajakin dia Ma" gerutu Aya memonyongkan bibirnya.
"Beneran Tan? Oke aku ikut Tan" sahut Arthur menyetujui permintaan caibmer *calon ibu mertua😂

Aya hanya bisa memutarkan kedua matanya dan pergi ke atas menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap. 20 menit Aya sudah siap, mereka semua pergi ke rumah Tante Aya.
"Oh iya Tan, Arthur bawa mobil. Adik Aya boleh sama Arthur kok" usulnya.
"Ide bagus sih, gini aja. Aya sama kamu aja. Biar adiknya sama Tante dan Om aja" jawab mamanya.
"Ih Mama idenya jelek banget" protes Aya.
"Siap Tante" jawab Arthur hormat.

Dengan langkah terpaksa Aya pun masuk ke dalam mobil Arthur, mereka kini mengikuti mobil ayahnya yang berada di depan mereka yang jaraknya tidak terlalu jauh. Sedari tadi Aya memasang wajah cemberut nya Arthur yang geram pun mencubit pipi kanan Aya.

"Aww" ringisnya kesakitan.
"Kenapa sih?" Protes Aya.
"Jahat" jawabnya.
"Hah?" Bingung Aya mengkerut kan dahinya.
"Akunya dicuekin" ucap Arthur.
"Lagian hari pertama pacaran gak ada bahagia bahagia nya banget, pacarnya nyamperin eh malah" ucap Arthur terpotong.
"Malah apa?" Tanya Aya menoleh menghadap Arthur yang kini sedang menyetir.
"Galak banget sih" ucap Arthur ketus.
"Udah deh nyetir aja gih, rempong banget jadi cowok" ketus Aya.
"Orang lampu merah juga, kamu mau kita ditilang? Aku sih ogah" ucap Arthur.




What? Aku? Kamu?




"Dih apaan lagi, aku kamu. Jibang. Biasanya juga gue lo." Ucap Aya.
"Hm, gue ada salah ya?" Tanyanya.
"Ga" jawab Aya singkat.
"Kenapa gue dicuekin? Terus natap gue jijik gitu" tanya Arthur kini serius.
"Ehh lampu ijo tuhh" Elak Aya.

Sekitar 30 menit mereka diperjalanan, mereka tiba di suatu rumah yang begitu asri karena banyak pepohonan yang hijau. Ya tantenya ini suka banget sama alam. Arthur memarkir mobilnya dengan benar, sebelum Aya turun Arthur menahan tangan Aya.
"S.M.I.L.E" ucap Arthur mengeja kalimat itu satu persatu sambil mencontohkan melalui jarinya.
Aya pun tersenyum kecut di depan Arthur, mereka turun dari mobil dan mengikuti ayah dan mamanya masuk ke dalam rumah. Arthur terus memepet di samping Aya, Aya tidak protes karena ia juga sebenarnya suka.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang