Keesokan paginya, Aya berniat untuk mengajak Arthur pulang sekolah bersama. Ia mencoba mencari Arthur yang sedari tadi tidak ia jumpai saat pagi tadi hingga sekarang yang sudah jam istirahat kedua. Aya berusaha menuju ke kelas Arthur namun saat ia ingin melangkahkan kaki menuju kelas kekasihnya yang hanya terhalang oleh anak tangga itu, tiba-tiba bel berbunyi menandakan bahwa istirahat telah berakhir. Dengan berat hati ia mengurungkan niatnya dan kembali ke dalam kelasnya.Beberapa jam kemudian bel pulang berbunyi, Aya mencoba menghubungi nomor pria yang ingin ia hubungi. Namun nomor yang dihubungi tersebut hanyalah di jawab oleh operator, Aya terus menghubungi Arthur namun hasilnya nihil. Ia bingung kenapa Arthur hari ini tidak terlihat di sekolah dan dihubungi pun sangat sulit.
Ada apa?
"Aya, kenapa lo?" Tanya Dita menyenggol lengan Aya.
Aya tersadar dari lamunan nya "ahh, gaa"
"Oh iya, btw nih. Kok satu harian ini gue ga liat Arthur ya?" Heran Cahya mengerutkan keningnya.
"Ho.oh bener tuh. Cuma ada Ranan sama say. Eh maksudnya Yusuf" ucap Dita terbata bata.
"Say? Sayang maksud lo?" Pekik Cahya.
"Lo udah taken??!!" Pekik Cahya lagi.
"Sayang pala lu peang, sayton. Udah ah cabut" Elak Dita.Mereka pulang ke rumah masing-masing, saat Aya tiba di teras rumahnya ia menemukan suatu benda di depan pintu rumahnya, benda yang sudah lama tidak ia dapatkan. Sebaket bunga. Kali ini bukan bunga seperti biasanya melainkan bunga mawar putih. Ia mengambilnya dan mencari sebuah card yang biasanya bertuliskan kata maaf, namun ia lelah membongkar bunga tersebut dan hasilnya nihil. Ia tak menemukan card dari bunga itu, ia bingung dan tak menghiraukan nya ia masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya.
Hari ini ia merasa lelah sekali padahal kalau dipikir-pikir hari ini tidak ada pelajaran yang membuatnya penat. Tiba-tiba saja hp nya berdering.
Tingg!!
Sebuah pesan diterimanya, ia berharap kekasihnya yang mengirimkan pesan namun saat ia membaca notif di layar hapenya ternyata dari operator. Aya menghembuskan nafasnya dan merebahkan tubuhnya di kasur Queen size-nya ia menatap langit di kamarnya dan memejamkan matanya sejenak.
"Aya!! Bangun, udah malem!!" Pekik mamanya.
Ucapan itu hanya terdengar samar di telinganya.
Mamanya pun masuk ke kamar Aya dan menyentuh pelan pucuk kepala anaknya, ia mencoba membangunkan Aya.
"Aya.. Aya.."Aya hanya merenggangkan ototnya sambil merengek "hmmmmmmm"
"Bangun udah malem" ucap mamanya sedikit tinggi.
"Ngantuk Ma" jawabnya.
"Emangnya jam berapa sih?" Tanyanya.
"8" jawab mamanya pergi dari kamar anaknya.Aya membulatkan matanya dan langsung terduduk di kasurnya, ia tidak menyadari ternyata ia tertidur saat ia mencoba memejamkan matanya sejenak. Dan lagi ia masih mengenakan seragam sekolahnya lengkap dengan kaus kaki juga. Aya beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya dan langsung turun ke bawah menuju meja makan. Di meja makan ia menemukan kedua orang tuanya dan adiknya sendiri sedang makan malam, ia bergabung.
"Kamu kenapa? Kok capek banget? Banyak tugas sekolah ya?" Tanya ayahnya begitu perhatian nya.
"Ga yah, Aya cuma ngantuk" jawab Aya sambil mengambil nasi untuk makan.Setelah selesai makan Aya kembali ke kamarnya dengan beralasan ingin menyelesaikan tugas sekolahnya, di dalam kamar ia terus melihat buku-buku yang penuh di meja belajarnya. Ia tidak fokus. Entah apa yang ia pikirkan ia pun tak mengerti.
"Kok gue ga fokus sih?" Kesalnya meletakkan kepalanya di atas buku buku yang terletak di meja belajarnya.
Ia memiringkan kepalanya ia melihat bunga yang tadi sepulang sekolah ia temukan di depan pintu rumahnya. Ia berpikir sejenak kenapa ia mendapatkan bunga bunga yang tidak pernah ia pesan, dan sudah beberapa hari ini ia tidak pernah mendapatkan bunga itu. Tapi hari ini? Ia kembali mendapatkan nya. Tiba-tiba nama Arthur terlintas saja di pikiran Aya.
Semenjak ia dekat dan menjalin hubungan dengan Arthur ia tidak mendapatkan bunga dari seseorang yang bernama 'NO NAME', ini cukup aneh menurutnya.Apa bunga ini ada kaitan dengannya?
*****
Aya pergi ke sekolah dengan menggunakan bus, ia tiba di sekolah sekitar 20 menit karena terjebak macet. Ia berjalan melewati koridor sekolah dan melewati kelas Arthur.
Apa dia sakit?
Ini hari kedua Arthur tidak masuk ke sekolah, Aya bingung kenapa Arthur bolos sekolah. Tapi Aya selalu mengirimi Arthur sebuah pesan, pesan tersebut hanya berisi kegiatan kegiatan yang dirinya lakukan saat tidak ada Arthur disampingnya.
Tidak terasa ini hari ke-7 dirinya tidak menemukan Arthur di sekolah maupun di caffe yang sering dikunjungi nya.
Lo dimana sih?
Lo sakit?
Lo baik-baik aja kan?
Jangan buat gue khawatir?
Bales pesan gue??
Berbagai macam pertanyaan itu selalu mengelilingi pikirannya, sudah seminggu lelaki itu tidak ada kabar, tidak ada kelihatan Batang hidungnya. Dan temannya juga tidak ada yang tau dimana sosok pria yang sedang merasuki pikiran dan otaknya.
Kini Aya sedang menggeliat diatas tempat tidurnya karena hari ini hari Minggu, ia mengirim sebuah pesan kepada Arthur. Ini seperti rutinitasnya saat ini.
Pagi darling😂 weekend nih? Lo ga mau mampir ke rumah gue tiba-tiba gitu?😂
Send
Jujur gue kangen lo kutil!
Tiba-tiba saja terlintas dipikirannya ada satu tempat yang belum ia kunjungi.
*****
Duh part ini ga ada Arthur😞 tapi liat aja next nya😉Pencet bintang nya yaa makasih😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [COMPLETED]
Teen FictionAya seorang siswi dari Star High School yang memiliki 2 orang sahabat yaitu Dita dan Cahya. Ia sedikit jutek terhadap cowok yang ia anggap 'nyebelin' namun seketika juteknya itu sedikit mulai hilang bagai daun yang diterpa angin dan berhembus ntah k...