"Eh tunggu!! Lo berdua punya anak? Sejak kapan? Terus kenapa buatnya ga bilang-bilang gue!!!" Pekik Yusuf histeris.♦♦♦
"Eh lo berdua buset? Ingat masih sekolah woii!! Peak lu bedua mah!!" Pekik Ranan juga.
"Gue ga tau harus bilang apa? Masa ita sih gue dapet keponakan saat gue masih sekolah!!" Rengek Yusuf lebay.Aya menghentikan ucapan Yusuf dan Ranan agar tidak berlebihan, "Haha, lo berdua kembar kali ya. Kenapa histeris gitu sih?" Sela Aya terkekeh.
"Eh lagian lo berdua rumpi banget." Ucap dita menahan tawanya.
"Jontor tuh ntar mulut" timpal Cahya.
"Yey apaan sih" kesal Yusuf.
"Udah deh, mending duduk dulu. Gue jelasin" sahut Arthur meletakkan bokongnya di kursi.Arthur menjelaskan panjang lebar tentang asal muasal anak kecil ini yang tiba-tiba memanggil dirinya dan Aya dengan sebutan ayah dan bunda, setelah lama menjelaskan akhirnya kedua sahabatnya mengerti dan mulai lega mendengar penjelasan yang Arthur berikan. "Lega guee" Tutur Yusuf.
"Gue kira lo beneran anu" ucap Ranan ambigu.
Arthur menggelengkan kepalanya merasa kesal mendengar ucapan Ranan "lagian gue masih sekolah woi! Ogeb lo pada" protes Arthur memukul pelan kepala kedua sahabatnya.Namun saat mereka semua sedang asik berbincang lebih tepatnya ngerumpi bareng datanglah seorang dokter muda yang sangat tampan yang mengurus Aya selama ia berada di rumah sakit ini, Aya langsung berdiri namun sang dokter hanya memajukan tangannya agar menyuruh aya tetap dengan posisi sebelumnya Aya yang mengerti langsung duduk kembali.
"Nona Aya, jangan lupa vitamin nya terus diminum dan jaga kesehatan. Nona boleh pulang sekarang juga" ucap sang dokter.
Rasya menyimak ucapan sang dokter pun langsung protes "hm, kenapa bunda cepat sekali pulang?" Tanyanya dengan wajah yang sangat menggemaskan.
"Ya ampun, kamu disini? Rasya, siapa yang kamu maksud bunda?" Tanya sang dokter mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Rasya.Rasya hanya menunjuk ke arah Aya, dokter langsung terkekeh dan mengacak asal rambut pasien kecil yang sangat lucu itu.
"Oh jadi ini bunda kedua kamu? Rasya anak ayah lucu banget sih" ucap sang dokter muda tampan tersebut.
Aya yang mendengar ucapan sang dokter langsung mengerutkan dahinya bingung atas penuturan yang dokter katakan begitu pun dengan Arthur, Arthur memandang Aya dengan wajah heran."Dokter ayahnya Rasya?" Tanya Arthur.
"Haha, saya lupa kasi tau. Rasya ini anak pertama saya" jawab sang dokter berdiri.
Arthur, Aya dan semua temannya kaget bukan main ternyata selama ini yang mereka ajak berbicara dan bermain adalah anak dokter ini? Pantas saja saat Arthur dan Aya membawanya jalan-jalan ke mall sang dokter mengizinkan ternyata anaknya.Rasya kini sedang merengek kepada ayah kandungnya untuk digendong dengan pipi gembul nya yang sangat lucu tersebut.
"Hm, pantas aja Rasya sangat tampan. Ayahnya aja tampan banget" lebay Cahya.
"Iya lo bener, ya ampun bagaikan raja dan pangeran sungguhan" sela Dita takjub.
Yusuf dan Ranan yang mendengar ucapan sang kekasih nya pun merasa tidak terima. "Hmmm" deheman Ranan dan Yusuf bersamaan.
Cahya dan Dita yang menyadarinya pun langsung kembali normal, dan Rasya kini sedang berada di gendongan sang ayahnya."Ayah? Rasya boleh antar bunda sampe depan ga?" Tanyanya kepada ayahnya.
"Boleh dong, ayah juga temenin Rasya. Tapi sekarang ayah harus ngecek pasien dulu ya" janji sang ayah kepada anaknya.
"Okeee" jawab Rasya gembira.
"Baik, saya permisi dulu" ucap sang dokter.Kini mereka semua kembali ke aktivitas pertama mereka yang sedang ngerumpi cantik siapa lagi yang di rumpi kalau bukan sang dokter muda tampan yang merawat Aya selama sakit, Rasya malah asik bersama Arthur, Yusuf dan Ranan bermain apa saja yang bisa dijadikan permainan.
Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 15:30 WIB Aya pun langsung bangkit dari tempat duduknya dan memberitahu mereka semua bahwa ia harus pulang sekarang juga karena sudah terlalu sore takutnya terkena macet di jalan. Mereka semua tengah berada di hall rumah sakit ini, Arthur mengambil mobilnya dan memarkirkannya di hall rumah sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [COMPLETED]
Teen FictionAya seorang siswi dari Star High School yang memiliki 2 orang sahabat yaitu Dita dan Cahya. Ia sedikit jutek terhadap cowok yang ia anggap 'nyebelin' namun seketika juteknya itu sedikit mulai hilang bagai daun yang diterpa angin dan berhembus ntah k...