PART 8 "SATNIGHT"

527 21 0
                                    

Dan pesan tersebut langsung di read, Aya yang sedari tadi mengirim pesan itu kesal karena hanya di read ia mencoba menelpon lagi, ia menelpon sambil melanjutkan berjalan menuju ke temannya namun ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria. Ternyata Aya bertabrakan dengan Arthur cowok yang paling buat bad mood Aya, namun saat ia melihat hp Arthur ia melihat sedang mendapat panggilan LINE entah dari siapa karena tidak kelihatan yang ia lihat namanya singkat, Aya memutuskan panggilan LINE nya dan langsung memarahi Arthur.

"Kalo jalan pake mata sama kaki dong! Hobi banget lo nabrak gue! Resek lo!" Bentak Aya.
"OH" jawab Arthur singkat padat jelas.
"Gue ngomong panjang lebar lo cuma ngerespon gitu?!" Kesal Aya.

Kedua temannya melihat Aya dan langsung berbalik lagi ke belakang.

"Ya ampun, udah deh. Aya ga usah marah-marah ntar kedutan" ucap Dita menjauhkan Aya dari Arthur.
"Lagian lo cowok kenapa ga bisa ngucapin maaf? Biar kelar, aduh pusing gue" kesal Cahya

"Gue ga salah" jawab Arthur.

Dari kejahuan teman Arthur datang siapa lagi kalau bukan Yusuf dan Ranan.

"Santai bro, lo apain cewek gue?" Tanya Ranan ke Arthur.
"Ga, tuh temen cewek lo hobi banget nabrak gue-_-" jawab Arthur.
"Eh bilangin temen lo, jangan fitnah temen gue!" Bentak Cahya ke Ranan.
"Loh kok jd lo yang marah sama gue?" Heran Ranan ke Cahya.
"Gue ga marah!" Bentak Cahya.
"Kita pulang bareng, aku mau ngomong" Ranan menarik tangan Cahya meninggalkan semua sahabat nya.

Aya dan Dita pun pulang dengan raut wajah Aya yang sedikit kesal namun ia tetap bisa tertawa karena ulah Dita di sepanjang jalan membuat lawakan receh, sedangkan Arthur dan Yusuf mereka pulang ke rumah masing-masing. Di lain tempat, sudah ada Cahya dan Ranan dalam mobil.

"Kamu eh maksud gue. Lo hari ini kemana aja? Kenapa ga kelihatan? Gue cariin lo di kantin tapi ga ada, terus di kelas lo katanya lo ke perpus gue susulin lo ke perpus tapi lo ga ada? Lo kemana?" Tanya Ranan fokus lihat jalan.
"Ada di kelas" jawab Cahya menundukkan kepalanya.
"Tumben diem, biasanya bawel kalo sama gue?" Heran Ranan.
"Ga papa" ucap Cahya.

Hening pun terjadi di mobil, sekitar 1 menit tiba-tiba Cahya membuka pembicaraan.

"Gue iri" ungkap nya.
"Iri? Sama siapa?" Tanya Ditya.
"Lo banyak di deketin cewek lenjehh" kesal Cahya.
"Oh,itu cemburu. bego!?" Ejek Ranan.
"GA" jawab Cahya.
"Belum juga 24 jam kita jadian udah cemburu aja" ejek Ranan lagi.
"Udah ah, antar gue pulang" pinta Cahya.
"Siap, ntar malam jalan yuk?" Ajak Ditya.
"Kemana? Boleh ajak Aya sama Dita kan?" Rengek Cahya.
"Hm, sebenarnya maunya berdua sih. Ga papa deh. Aku juga ajak Arthur sama Yusuf kalo gitu" usul Ranan.
"Oke, saayangg" ucap Cahya dengan ragu.
"Ya ampun akhirnya gue denger kata itu keluar dari mulut lo" ejek Ranan terkekeh.

Cahya hanya malu malu saja, setibanya di depan rumah Cahya, Ranan langsung pulang.

18:45
Ranan: gue di depan😗
Cahya: ntar 2 menit😅

Cahya pun langsung chat grub LINE temannya agar bersiap-siap sekarang karena dia akan menjemput Aya dan Dita di rumah Aya.
Cahya pun keluar dari rumah menggunakan jins biru dengan baju bewarna putih dan cardigan biru senada dengan jinsnya tak lupa dengan sling bag nya warna putih dan sneakers putihnya.

"Udah lama?" Tanya Cahya
"2 menit cewek sama kek 2 jam cowok-_-" kesal Ranan.
"Lebay!!" Ucap cahya.
"Maaf sayang" lanjut Cahya duduk di jok sebelah Ranan.
"Kita ke rumah Aya dulu ya," pinta Cahya.
"Iya demi lo" jawab nya.

Mereka pun tiba di rumah Aya, Cahya langsung menyuruh Aya dan Dita masuk duduk di belakang. Saat di perjalanan ke mall, hp Ranan berbunyi.

"Hallo? Ya ini otw, wait aja bro. Udah lo beli kan?" jawab Ranan di telepon.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang