PART 42 "BIOSKOP"

284 9 0
                                    

Aya membuka pintu kamar yang dimaksud art tadi dengan kunci yang telah di berikan pada dirinya, benar saja ini kamar Auvan. Ia masih tertidur pulas di balik selimut tebal nya itu. Aya duduk di tepi ranjang sembari menggoyangkan-goyangkan tubuh Auvan namun Auvan malah membalikkan tubuhnya menghadap Aya, Aya melihat Auvan tertidur dengan telanjang dada, jantung Aya berpacu dengan suara detik di jam dinding kamar ini. Aya menjernihkan pikiran nya dan kembali membangunkan Auvan. Ia punya ide agar Auvan terbangun sekarang, ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Auvan begitu dekat dan hanya berspace sedikit saja.

♦♦♦


Aya mensejajarkan mulutnya dengan telinga Auvan, dan mulai memulai aksinya.

"Auvan,, bangun sayang.." ucapnya dengan suara menggoda Auvan.

Auvan tiba-tiba saja terbangun dan membelalakkan matanya kaget melihat apa yang ada di hadapannya sekarang, sekarang Aya yang tengah menggodanya. Apa ini mimpi? Aya terus saja menggodanya Auvan dengan memainkan daun telinga Auvan alhasil membuat Auvan langsung terduduk dan membulatkan mulutnya tak menyangka ternyata ia kini tidak sedang bermimpi, is it Real?!
Aya yang melihatnya seperti itu hanya menahan kekehan nya dan Aya langsung saja memajukan dirinya dan menutup mulut Auvan yang berbentuk huruf vokal O yang sangat bulat, setelah itu Aya puas tertawa tanpa henti.

"Eh lo! Adik kelas! Berani-beraninya lo masuk ke kamar gue? Siapa yang suruh? Dan bukannya kamar gue dikunci?" Pekik Auvan detik itu juga.

Aya hanya tersenyum sembari menunjukkan kunci kamar cadangannya yang berada di jari Aya, otak Auvan langsung terconect saat melihat kunci itu, dan kunci itu hanya dimiliki oleh art nya saja. Auvan mendengus kesal, namun Auvan memajukan tubuhnya mendekati Aya sehingga Aya yang kini sedang duduk di tepi ranjang mulai memundurkan tubuhnya sedikit demi sedikit. Namun dengan gerak cepat Auvan menarik pinggang Aya sehingga mereka kini berjarak sangat dekat, jantung Aya lagi dan lagi berdebar-debar ia seperti sedang melakukan senam jantung. Auvan dengan senyum jahil nya ia menyatukan kening mereka masing-masing.

"Lo tau kan akibatnya kalau cewek ada di kamar cowok?" Ucapnya dengan senyum jahilnya.

Aya yang mendengarnya langsung mendorong Auvan sekuat tenaga nya dan Auvan mengalah dan sudah melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Aya tadi, Aya langsung pindah duduk di salah satu single chair yang berada di kamar Auvan ini. Ia duduk sambil terus menatap kesal auvan.

"Becanda becanda, lagian siapa suruh masuk tanpa izin gue? Heh?" Ucap Auvan bangkit dan mengambil kaos oblong untuk dipakainya.

"Hm"

Auvan hanya mendapatkan deheman dari Aya saja, seakan tahu Aya kini sedang kesal pada dirinya langsung saja Auvan berjongkok di depan single chair yang Aya duduki, Auvan mengambil kedua tangan Aya dan menggenggam nya dengan kedua tangannya. Aya berdegup sangat kencang, ia tak tahu apa yang akan Auvan lakukan pada dirinya namun ia tetap menenangkan dirinya agar tidak terlihat gugup di depan Auvan karena gengsi.

"Iya iya, maafin gue yaa. Gue salah" ucapnya kemudian mencium tangan Aya yang digenggamnya.

Aya diam terpaku atas perlakuan Auvan kini, ia tidak bisa berbicara seakan-akan lidahnya kini sedang kelu dan tubuhnya juga seperti orang lumpuh yang tidak bisa bergerak, Auvan yang mengetahui Aya sedang syok langsung berdiri mengacak rambut Aya dan beralih menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar ini. Aya menyadarkan dirinya dan bangkit dari single chair yang ia duduki dan melihat seisi kamar Auvan, sembari auvan sedang mandi, Aya kini sedang mengacak-acak kamar Auvan. Aya melihat beberapa miniatur mobil mewah dan juga motor Harley begitu indah di tempatnya, dan tak lupa Aya juga melihat kotak kecil dan Aya membuka kotak itu ternyata sebuah kalung bermatakan sebuah berlian yang sangat kecil tetapi berkesan mewah.

Just You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang